Kolam Retensi Gagal Berfungsi, FP-USU Soroti Tata Kelola Infrastruktur Kampus
Kolam Retensi Gagal Berfungsi, FPUSU Soroti Tata Kelola Infrastruktur Kampus
kota
Baca Juga:Oleh: H. Syahrir Nasution, SE, MM
Manado – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menegaskan hilirisasi dan industrialisasi sebagai kunci strategis untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Gagasan ini disampaikan dalam Sidang Pleno ke-XXIV dan Seminar Nasional ISEI 2025 di Manado, Sulawesi Utara, yang juga menghasilkan lima pilar utama arah program kerja ISEI periode 2024–2027.
Kelima pilar itu meliputi stabilisasi ekonomi dan keuangan, hilirisasi dan industrialisasi, ketahanan pangan, transformasi digital, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Ketua Umum ISEI Pusat yang juga Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan hilirisasi tidak hanya sekadar menambah nilai tambah produk, tetapi merupakan fondasi struktural untuk membangun ekonomi nasional yang tangguh dan berdaya saing global.
Namun, pertanyaan besar muncul: mampukah lima pilar itu direalisasikan secara simultan? Hilirisasi dan industrialisasi, misalnya, membutuhkan kesiapan SDM yang kuat, sementara tenaga kerja Indonesia masih menghadapi berbagai keterbatasan.
Persoalan regulasi ketenagakerjaan juga menjadi catatan penting. UU Ketenagakerjaan dinilai belum sepenuhnya memberikan ruang optimal bagi pemberdayaan tenaga kerja dalam mendukung industrialisasi. Tanpa reformasi regulasi dan peningkatan kapasitas SDM, program hilirisasi dikhawatirkan hanya berhenti sebagai jargon pembangunan.
Selain itu, sinkronisasi antar-pilar juga menjadi tantangan. Transformasi digital harus sejalan dengan peningkatan kualitas SDM, sementara ketahanan pangan membutuhkan dukungan industrialisasi dan stabilitas ekonomi. Tanpa keterpaduan, kelima pilar tersebut bisa berjalan parsial dan tidak efektif.
Sidang Pleno ISEI kali ini memang membuka optimisme, namun juga menuntut kewaspadaan. Visi Indonesia Emas 2045 hanya bisa dicapai jika konsep hilirisasi, industrialisasi, dan transformasi digital benar-benar dijalankan dengan strategi yang konkret, berkesinambungan, dan berpihak pada kepentingan bangsa.
Indonesia membutuhkan langkah nyata, bukan sekadar narasi. Pertanyaannya, apakah lima pilar ISEI ini benar-benar bisa menjawab tantangan masa depan, atau hanya menambah daftar janji yang sulit diwujudkan?.***
Kolam Retensi Gagal Berfungsi, FPUSU Soroti Tata Kelola Infrastruktur Kampus
kota
Wakil Bupati Simalungun Hadiri Pelantikan Pengurus Kwarda Sumut, Pramuka Didorong Perkuat Peran dalam Pencegahan Narkoba
kota
Rakor Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana di Kota Pematangsiantar
kota
Guru memeringati Hari Guru Nasional sekaligus HUT ke80 dan HUT PGRI
kota
Bawaslu Gelar Forum Belajar di Medan, Pakar Demokrasi Indonesia Mundur, Pemilu Hanya Legitimasi bagi Rezim Oligarkis
kota
Bank Sumut Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Sumut
kota
BAKOPAM Sumut Gelar Jum&rsquoat Berkah, Salurkan Sembako dan Santunan untuk Korban Banjir
kota
sumut24.co MEDAN, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melalui Tim Pertamina Peduli, serta dalam momentum memasu
kota
sumut24.co ASAHAN, Badan Pengurus Daerah ASEPHI (Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia) Sumatera Utara menggelar sosialisasi
News
sumut24.co PAKPAK BHARAT, Selama satu Minggu lebih curah hujan extrim di kabupaten Pakpak Bharat mengalami gangguan transportasi jalan meng
News