
Jaga Marwah Siapkan Data Dugaan Jual Beli Proyek di Kabupaten Karo Ke KPK
Jaga Marwah Siapkan Data Dugaan Jual Beli Proyek di Kabupaten Karo Ke KPK
kotaBaca Juga:
Sejak penahanan Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (27/6), suasana di Kantor Gubernur Sumut tampak adem dan sepi.
Wawancara dengan Gubernur Sumut Bobby Nasution pada Senin (30/6) pun menunjukkan ekspresi yang berbeda dari biasanya. Ia terlihat gelisah dan cenderung panik ketika ditanya wartawan soal operasi tangkap tangan (OTT) terhadap bawahannya tersebut.
Menariknya, Bobby justru mengeluarkan pernyataan yang dinilai menantang KPK. Ia menyatakan kekecewaannya terhadap OTT terhadap stafnya, yang dianggapnya tidak pantas dilakukan.
Di sisi lain, publik justru menyambut baik langkah tegas KPK tersebut. Pada keesokan harinya, Senin, masyarakat menyampaikan apresiasi melalui sejumlah karangan bunga yang terpajang di sepanjang jalan protokol di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.
"Terima kasih buat KPK, berhasil melakukan penangkapan melalui OTT terhadap koruptor," bunyi salah satu ucapan pada karangan bunga tersebut.
Tak hanya itu, masyarakat yang tidak menyebut identitasnya secara langsung juga menyuarakan harapan agar KPK segera memeriksa Gubernur Sumut Bobby Nasution guna menindaklanjuti kasus yang tengah bergulir.
Sutrisno Pangaribuan: OTT KPK Cemari Citra Pemprov Sumut di Tengah Pembangunan Infrastruktur
Menanggapi kasus operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting, tokoh masyarakat Sumut, Sutrisno Pangaribuan, menyampaikan keprihatinannya.
Menurut Sutrisno, peristiwa ini kembali mencoreng citra Pemerintah Provinsi Sumatera Utara di mata publik. Ia menilai bahwa penangkapan pejabat tinggi dinas yang menangani infrastruktur ini menjadi bukti lemahnya integritas birokrasi di lingkungan Pemprov Sumut.
"Kasus OTT KPK ini justru membawa kembali citra buruk pemerintah Provinsi Sumut dalam melayani masyarakat, apalagi di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur jalan yang semestinya dilakukan secara transparan dan profesional," ujar Sutrisno, Selasa (1/7).
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat Sumut sudah lelah dengan praktik korupsi yang berkali-kali mencuat di jajaran Pemprov. Maka dari itu, ia mendukung penuh langkah KPK dan mendesak agar kasus ini diusut tuntas, termasuk kemungkinan keterlibatan pihak-pihak lain di level lebih tinggi.
Sutrisno Pangaribuan Desak KPK Bongkar Tuntas Dugaan Korupsi di Sumut, Soroti Proyek 'Lampu Pocong' hingga Stadion Teladan
Sutrisno Pangaribuan mantan anggota DPRD Sumut fraksi PDI Perjuangan ini, kembali menegaskan pentingnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar secara menyeluruh praktik korupsi yang belakangan mencuat di Sumatera Utara. Hal ini menyusul OTT terhadap Kadis PUPR Pemprov Sumut, Topan Obaja Putra Ginting, yang pernah menjabat Kadis PUPR Kota Medan saat Bobby Nasution masih menjabat Wali Kota.
"Penyidik KPK harus membongkar habis kasus ini. Jangan berhenti di satu nama. Sudah sejak Topan menjabat Kadis PUPR di Medan, publik mencium ada banyak proyek bermasalah. Sejumlah proyek di masa kepemimpinan Bobby Nasution diduga menyimpan aroma korupsi yang belum terungkap," kata Sutrisno kepada wartawan, Selasa (1/7).
Ia menyebutkan beberapa proyek yang patut menjadi perhatian KPK, antara lain:
Proyek lampu pocong di sepanjang Jalan, diantaranya jalan Sisingamangaraja, jalan Sudirman
, jalan Ir Juanda dan jalan lainnya.
Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan,
Renovasi Stadion Teladan, dan
Proyek Kebun Bunga.
Menurut Sutrisno, ada dugaan kuat bahwa proyek-proyek tersebut dikerjakan oleh orang-orang dekat Bobby, dan sebagai imbalannya, terjadi aliran dana suap kepada sang kepala daerah.
"Proyek lampu pocong kini jadi misterius. Hampir selesai, malah dibongkar lagi. Publik bertanya: kenapa perencanaan seburuk itu bisa lolos? Rekanan pun panik, karena mereka harus mengembalikan dana atas proyek yang dibongkar mendadak," tegas Sutrisno.
Ia menyebut bahwa pola-pola seperti ini menunjukkan indikasi kuat permainan anggaran dan potensi suap. Karena itu, menurutnya, tidak cukup hanya memeriksa pejabat teknis.
"Permainan seperti ini harus dibongkar tuntas. Jangan biarkan Sumut dikotori oleh praktik mafia proyek. KPK harus memeriksa Bobby Nasution dan antek-anteknya, terutama terkait aliran dana suap dalam proyek-proyek tersebut," tukasnya.red2
Jaga Marwah Siapkan Data Dugaan Jual Beli Proyek di Kabupaten Karo Ke KPK
kotasumut24.co TANJUNGBALAI, Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim kembali menekankan soal kedisiplinan terhadap seluruh para Aparatur Sipi
NewsPolda Sumut Bongkar Pabrik Ekstasi Berkedok Kantor Ormas di Medan
Newssumut24.co ASAHAN, Apel gabungan yang dipimpin Wakil Bupati Asahan, Rianto SH, M.AP, pada hari Senin (04/08/2025) bukan sekadar rutinitas a
Newssumut24.co ASAHAN, Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Kantor Kementerian Agama Kabupa
Newssumut24.co TOBA, Puncak Hari Kesatuan Gerak ( HKG) PKK ke53 dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) keXXII tingkat kabupaten Tob
kotasumut24.coTANJUNGBALAI, Personel Satnarkoba Polres Tanjungbalai melakukan pengejaran dan berhasil menangkap seorang pria terduga pengedar p
Newssumut24.coTANJUNGBALAI, Personel Satnarkoba Polres Tanjungbalai melakukan pengejaran dan berhasil menangkap seorang pria terduga pengedar p
NewsAsahan sumut24.co Lama tidak terdengar kinerjanya dalam Pemberantasan Narkotika, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Asahan malah dit
HukumPemerintah Pematangsiantar Hapus Sanksi Denda PBBP2 hingga September 2025
kota