Gerai Koperasi Merah Putih Madina Dimulai di Desa Rumbio, Bupati Saipullah Nasution Tekankan Penyelesaian 93 Hari
Gerai Koperasi Merah Putih Madina Dimulai di Desa Rumbio, Bupati Saipullah Nasution Tekankan Penyelesaian 93 Hari
kota
Baca Juga:
Medan — Akademisi tidak boleh hanya menjadi penonton dari kejauhan, melainkan harus hadir dengan keberanian, integritas, dan ketegasan moral dalam setiap langkahnya. Hal itu disampaikan oleh pemerhati pendidikan, Syahrir Nst, yang menyoroti pentingnya posisi akademisi sebagai benteng moral bangsa, terutama di tengah dinamika sosial-politik yang penuh kepentingan.
Menurut Syahrir, seorang akademisi sejati harus menanamkan satu semboyan sejak melangkah dari rumah menuju kampus: keberanian dan integritas. Nilai itu, katanya, bukan sekadar slogan, tetapi harus melekat dalam jiwa sebagai fondasi membangun moral dan karakter bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Setiap langkah akademisi murni harus beranjak dari komitmen memperkuat kebaikan anak bangsa ke depan, tanpa kepentingan politik, baik yang datang dari diri sendiri maupun dari luar dunia pendidikan," tegas Syahrir.
Ia menilai bahwa tekanan penguasa ataupun motivasi politik yang menunggangi dunia kampus merupakan ancaman serius bagi independensi akademisi maupun rektor perguruan tinggi. Karena itu, ia menekankan bahwa rektor maupun akademisi harus tetap berada pada posisi independen dan berorientasi pada pengabdian, bukan pada perebutan atau penjagaan jabatan.
"Akademisi dan rektor harus menjadi benteng moral serta panutan, baik di dalam maupun di luar kampus. Namun itu bukan berarti mereka harus menciptakan jarak dengan masyarakat. Mereka justru harus hadir, melihat, mendengar, dan berbicara ketika terjadi ketimpangan dan kecerobohan dalam koridor hukum," ujar Syahrir.
Ia mengingatkan bahwa seorang akademisi tidak boleh hanya menikmati kenyamanan jabatan tanpa keberanian bersikap terhadap penyimpangan.
"Jangan mau makan enak tapi tangan tidak mau kotor. Dan jangan sampai akademisi tersubordinasi oleh penguasa yang dzolim. Dalam bahasa halusnya, takut miskin tapi tak pernah kaya — ini aneh jika tumbuh dalam diri akademisi," tegasnya.
Syahrir menutup pernyataannya dengan menegaskan kembali bahwa dunia pendidikan membutuhkan sosok akademisi yang berani, jujur, independen, dan tidak tunduk pada tekanan eksternal apa pun demi menjaga marwah perguruan tinggi dan masa depan bangsa.rel
Gerai Koperasi Merah Putih Madina Dimulai di Desa Rumbio, Bupati Saipullah Nasution Tekankan Penyelesaian 93 Hari
kota
Wali Kota Letnan Dalimunthe Ungkap 9 Prioritas Pembangunan Padangsidimpuan Dalam RKUAPPAS Tahun 2026
kota
PGRI Siapkan Perayaan Akbar HUT ke80,Letnan Dalimunthe Pemerintah Padangsidimpuan Pastikan Dukungan Tingkatkan Kualitas Pendidikan
kota
Pemkab Madina Dorong Eliminasi TB dan Penurunan Stunting Lewat Kolaborasi Terpadu,Atika Nasution Kita Tidak Bisa Jalan Sendiri
kota
Aksi Tegas! Kodim 0212/Tapsel Lumpuhkan Pengedar Sabu yang Resahkan Warga
kota
Peringati HUT ke18, Pemkab Paluta Gelar Tabligh Akbar dan Salurkan Zakat untuk Masyarakat
kota
HUT ke18 Kabupaten Paluta Diperingati Lewat Paripurna Istimewa, Bupati Reski Basyah Paparkan Capaian dan Tantangan Daerah
kota
Peringati Harlah ke97, Pemuda Muslimin Indonesia Padangsidimpuan Gelar Donor Darah Bersama PMI
kota
PWI dan JMSI Tabagsel Sepakat Perkuat Ekosistem Media Digital Melalui Silaturahmi Strategis
kota
MPR Desak Evaluasi Kepala Sekolah dan Pemeriksaan Penggunaan Dana BOS SDN 0209 Bahal Batu
kota