Rabu, 08 Oktober 2025

Masihkah Dunia Kampus Berani Menegakkan Kebenaran?

Administrator - Selasa, 07 Oktober 2025 12:37 WIB
Masihkah Dunia Kampus Berani Menegakkan Kebenaran?
Istimewa
Baca Juga:

Oleh: H Syahrir Nasution SE MM

Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, namun memiliki gema yang sangat dalam: Apakah dunia kampus masih berani menegakkan kebenaran?

Dalam beberapa tahun terakhir, publik Indonesia menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana dunia akademik — yang semestinya menjadi benteng moral dan intelektual bangsa — justru mulai kehilangan nyalinya. Otonomi kampus yang dijamin undang-undang kini tampak hanya tinggal slogan. Nilai-nilai luhur yang dulu menjadi ruh perguruan tinggi seolah mulai digantikan oleh kepentingan sesaat, politik kekuasaan, dan aroma transaksional yang menggerogoti idealisme.

Universitas Sumatera Utara (USU) adalah salah satu contoh nyata dari kegelisahan ini. Kampus yang dulunya menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, dikenal karena prestasi akademik, integritas, dan kontribusinya bagi bangsa, kini justru ramai diperbincangkan karena "degradasinya". Sorotan publik bukan lagi tentang keunggulan riset atau reputasi ilmiah, melainkan tentang dinamika internal yang mencederai marwah akademik itu sendiri.

Apakah ini pertanda bahwa kiblat dunia kampus telah bergeser? Bahwa kampus tidak lagi menjadi benchmarking masyarakat dalam menjunjung kebenaran dan keadilan? Jika kampus — tempat lahirnya kaum intelektual — saja tak lagi berani bersuara jujur, ke mana rakyat harus mencari panutan moral?

Kebenaran memang sering kali menakutkan bagi mereka yang hidup dari kompromi. Tetapi bagi dunia kampus, menegakkan kebenaran adalah raison d'être — alasan keberadaannya. Ketika kebenaran dikorbankan demi kepentingan pribadi atau kelompok, maka universitas telah kehilangan jati dirinya.

Sudah saatnya seluruh civitas akademika di Indonesia, khususnya di USU, melakukan refleksi mendalam. Dunia kampus tidak boleh tunduk kepada tekanan eksternal, apalagi terjebak dalam kepentingan pragmatis. Otonomi akademik bukan sekadar hak administratif, tetapi amanah moral untuk menjaga kemurnian ilmu pengetahuan dan kejujuran intelektual.

Kampus yang sejati bukanlah yang megah bangunannya, melainkan yang teguh pada prinsipnya. Maka pertanyaan itu harus kita jawab bersama, dengan tindakan nyata:
Masihkah dunia kampus berani menegakkan kebenaran?.***

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Syahrir Nasution: USU Harus Jadi Kembali Kampus Rakyat
Skandal Aset USU: Siapa Mafia Kampus di Balik Agunan Rp228 Miliar?
Alumni Apresiasi Pencapaian dan Kepemimpinan Kampus
Rektor Terpilih Universitas Tjut Nyak Dhien, Jalin Silaturahim dengan Kepala LLDIKTI Perkuat Kolaborasi Strategis
UIN Syahada Gelar PBAK 2025, Polres Padangsidimpuan Ajak Mahasiswa Jadi Agen Perubahan untuk Kamtibmas
Pembalap Indonesia Jadi Juara Dunia Termuda Aquabike
komentar
beritaTerbaru