
Bupati Solok Kunjungi Dapur SPPG Batang Barus Arosuka
Bupati Solok Kunjungi Dapur SPPG Batang Barus Arosuka
kotaBaca Juga:
Oleh: H Syahrir Nasution SE MM
Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, namun memiliki gema yang sangat dalam: Apakah dunia kampus masih berani menegakkan kebenaran?
Dalam beberapa tahun terakhir, publik Indonesia menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana dunia akademik — yang semestinya menjadi benteng moral dan intelektual bangsa — justru mulai kehilangan nyalinya. Otonomi kampus yang dijamin undang-undang kini tampak hanya tinggal slogan. Nilai-nilai luhur yang dulu menjadi ruh perguruan tinggi seolah mulai digantikan oleh kepentingan sesaat, politik kekuasaan, dan aroma transaksional yang menggerogoti idealisme.
Universitas Sumatera Utara (USU) adalah salah satu contoh nyata dari kegelisahan ini. Kampus yang dulunya menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, dikenal karena prestasi akademik, integritas, dan kontribusinya bagi bangsa, kini justru ramai diperbincangkan karena "degradasinya". Sorotan publik bukan lagi tentang keunggulan riset atau reputasi ilmiah, melainkan tentang dinamika internal yang mencederai marwah akademik itu sendiri.
Apakah ini pertanda bahwa kiblat dunia kampus telah bergeser? Bahwa kampus tidak lagi menjadi benchmarking masyarakat dalam menjunjung kebenaran dan keadilan? Jika kampus — tempat lahirnya kaum intelektual — saja tak lagi berani bersuara jujur, ke mana rakyat harus mencari panutan moral?
Kebenaran memang sering kali menakutkan bagi mereka yang hidup dari kompromi. Tetapi bagi dunia kampus, menegakkan kebenaran adalah raison d'être — alasan keberadaannya. Ketika kebenaran dikorbankan demi kepentingan pribadi atau kelompok, maka universitas telah kehilangan jati dirinya.
Sudah saatnya seluruh civitas akademika di Indonesia, khususnya di USU, melakukan refleksi mendalam. Dunia kampus tidak boleh tunduk kepada tekanan eksternal, apalagi terjebak dalam kepentingan pragmatis. Otonomi akademik bukan sekadar hak administratif, tetapi amanah moral untuk menjaga kemurnian ilmu pengetahuan dan kejujuran intelektual.
Kampus yang sejati bukanlah yang megah bangunannya, melainkan yang teguh pada prinsipnya. Maka pertanyaan itu harus kita jawab bersama, dengan tindakan nyata:
Masihkah dunia kampus berani menegakkan kebenaran?.***
Bupati Solok Kunjungi Dapur SPPG Batang Barus Arosuka
kotaMenunggu Parade Militer Korea Utara
kotaPastikan Pelayanan Hukum Berjalan Baik, Kajati Sumatera Utara Kunjungi Kejaksaan Negeri Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Induk Hingga Kabupaten
kotasumut24.co Padangsidimpuan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) semakin serius menata arah pengelolaan lingkungan, khususnya
Newssumut24.co ASAHAN, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan turut memeriahkan Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) keVI Tahun 2025 dengan mengh
Newssumut24.co ASAHAN, Pemerintah Kabupaten Asahan melaksanakan Apel Gabungan Awal Bulan Oktober Tahun 2025 yang berlangsung di Halaman Kantor
Newssumut24.co ASAHAN, Wakil Bupati Asahan, Rianto, S.H., M.A.P., menerima audiensi dari Muhammad Khotibul Anwar Rambe, peserta Musabaqah Tilaw
Newssumut24.co TANJUNGBALAI, Seorang pria pembobol rumah warga tak dapat berkutik begitu ditangkap Personel Datuk Bandar.Informasi dihimpun, s
NewsMasyarakat Angkat Jempol Gebrakan Kejagung Pulihkan Kerugian Negara
kotaMasyarakat Sumatera Utara Ingin Langkah Nyata &ldquoKasus Ijazah Jokowi Harus Jadi Momentum Supremasi Hukum&rdquo
kota