Jumat, 12 Desember 2025

Mafia Solar Sampali: Bisnis Ilegal yang Tak Tersentuh Hukum

Administrator - Sabtu, 30 Agustus 2025 06:16 WIB
Mafia Solar Sampali: Bisnis Ilegal yang Tak Tersentuh Hukum
Istimewa

DELI SERDANG — Di balik pagar tinggi di Jalan Jatirejo, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, aktivitas mencurigakan itu terus berdenyut. Sebuah gudang besar yang disebut-sebut milik pria keturunan Tionghoa bernama Willy, saban hari menjadi pusat keluar-masuk truk tangki biru putih. Warga sekitar sudah mafhum: itulah gudang pengolahan dan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar.

Baca Juga:

Sejak lama, lokasi itu dicurigai sebagai sarang mafia BBM di Sumatera Utara. "Aktivitasnya jelas, setiap hari ada bongkar-muat solar. Tapi sampai sekarang tidak ada tindakan," kata Sofyan warga Percut Sei Tuan, Jumat, 29 Agustus 2025. Ia khawatir gudang tersebut sewaktu-waktu bisa memicu musibah kebakaran yang mengancam nyawa warga sekitar.

Pantauan lapangan media ini menemukan sejumlah mobil tangki keluar masuk gudang. Salah satunya bertuliskan PT Mulia Jaya Global Indo. Warga meyakini gudang itu bukan sekadar tempat penyimpanan, tapi juga lokasi distribusi BBM subsidi yang diperjualbelikan secara ilegal dalam skala besar.

Kegelisahan publik kian memuncak. Masyarakat menilai aparat penegak hukum seperti menutup mata. Pemberitaan sudah ramai, tapi operasi gudang Willy tetap mulus berlanjut. "Kenapa aparat tidak bergerak? Jangan tunggu ada korban dulu," ujar Eka.

Menurut informasi yang dihimpun Tempo, sindikat BBM ilegal kerap menyamarkan usahanya lewat bisnis sah. Pola ini disebut sebagai modus money laundering atau pencucian uang, demi menutupi keuntungan dari penjualan solar subsidi. Aktivitas semacam ini bukan perkara sepele. Selain merugikan negara, dampaknya merambat ke masyarakat lewat kelangkaan dan harga BBM yang tak terkendali.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polda Sumut. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, Kombes Pol Rudi Rifani, yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, belum memberi jawaban.

Desakan publik kini mengarah ke banyak pihak: Polda Sumut, Badan Intelijen Strategis (BAIS), Pertamina, hingga pemerintah daerah. Mereka dituntut membongkar jaringan mafia solar bersubsidi yang diduga bekerja secara terorganisir di Jatirejo Sampali.

Untuk sementara, gudang Willy tetap beroperasi. Truk-truk tangki masih berlalu-lalang. Dan di mata warga, kawasan Sampali kian layak disebut "wilayah hukum mafia BBM" — sebuah ironi ketika negara justru sedang berupaya menekan kebocoran anggaran energi.red2

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Harga BBM Eceran Melejit Pascabanjir, Sat Reskrim Polres Padangsidimpuan Turun Tangan
Kuota BBM Tidak Berkurang, Panic Buying Penyebab BBM Seolah Langka
Manfaatkan Situasi Bencana Polrestabes Tindak Penyalahgunaan Niaga BBM Bersubsidi
Pertamax Menghilang di SPBU dan Tiap Hari Antrian BBM Mengular Warga,Tabagsel Geram: PERTAMINA Dinilai Gagal Atur Distribusi
Wali Kota bersama Forkopimda mengunjungi SPBU dalam Proses Pengisian BBM antrian Panjang
Nenek 3 Cucu Melukis Kehancuran di Destinasi Hukum: "Bebaskan Putri Kami Dari Jarum Mata Mafia Beras Dan Oknum Penegak Hukum"
komentar
beritaTerbaru