Senin, 25 Agustus 2025

Bunuh Pasien dan Nyaris Cabuli Anak Korban Dukun Penggandaan Uang Ditembak

Administrator - Senin, 25 Agustus 2025 19:43 WIB
Bunuh Pasien dan Nyaris Cabuli Anak Korban Dukun Penggandaan Uang Ditembak
Istimewa
Baca Juga:

MEDAN I SUMUT24.CO
Seorang dukun, Alfian (57), warga Desa Saentis, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, nekat menghabisi nyawa Kwek Tjue (67), warga Kelurahan Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (16/8/2025) petang.

Celakanya, setelah menghabisi korbannya, tersangka berniat memperkosa anak korban, E (39).

Atas perbuatannya, polisi melakukan tindak tegas dan terukur (tembak, red) kalo tersangka karena melawan dan berusaha kabur ketika ditangkap.

"Ada kesepakatan, tersangka minta uang untuk digandakan sebanyak Rp 100 juta. Namun, turun jadi Rp 20 juta," ungkap Kapolsek Medan Tembung, AKP Ras Maju, Senin (25/8/2025).

Dijelaskannya, peristiwa itu terjadi ketika korban bersama anak perempuannya E mendatangi rumah tersangka untuk meminta bantuan pada Sabtu (16/8/2025). Mereka memang sudah saling mengenal.

"Tersangka mengajak korban pergi ritual seperti mandi, sedangkan anak korban ditinggalkan di rumah bersama tetangga," terangnya.

Sesuai rencananya, tersangka membawa korban menggunakan sepeda motornya. Di tengah jalan mereka beli kelapa muda untuk persyaratan ritual.

'Setelah berada di tempat yang ditentukan, tersangka membelah kelapa muda, diminum sebagian, dan diserahkan ke korban untuk meminumnya. Saat korban disuruh membakar dupa dengan duduk bersila membelakangi, tersangka langsung membacok leher korban sampai jatuh," paparnya.

Setelah memastikan korban tidak bernyawa, tersangka balik ke rumah dengan mengendarai sepeda motor pasiennya. Sampai di rumah, tersangka sempat mencuci motor tersebut di doorsmeer.

Selanjutnya, tersangka menjumpai anak korban di rumahnya. Setelah anak korban masuk ke dalam rumah, tersangka menyuruh tetangga keluar dari rumah. Tersangka mengunci dari luar, lalu masuk dari pintu kecil yang sudah ada.

"Di dalam rumah, anak korban disuruh melakukan ritual. duduk bersila membelakangi tersangka. Anak korban beberapa kali nanya di mana ayahnya, kata tersangka ayahnya sedang beli makan," tuturnya.

Ketika kembali ditanya, tersangka kalap sehingga menganiaya korban, dengan memukuli, cekik, injak hingga mengakibatkan luka di wajah, dan badan. Korban sempat melawan, menendang kemaluan tersangka hingga pingsan.

"Di situlah kesempatan anak korban lari dan melapor ke kadus dan melapor ke kita," beber AKP Ras Maju.

Petugas kemudian melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan mengevakuasi jasad korban ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.

"Saat kami periksa, kami tanyakan ke anak korban, dan benar itu orang tuanya," ujarnya.

Dalam proses penyelidikan, polisi berhasil mengendus tersangka, namun melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap.

"Hasil autopsi, diperoleh korban meninggal ada bekas luka di lehernya sehingga kehabisan darah. Niat dia kita duga mau bunuh anak korban juga. Kalau itu (pemerkosaan) masih kita dalami. kita fokuskan penganiayaannya dulu," sebutnya.

AKP Ras Maju menambahkan, dari informasi dihimpun, tersangka seperti orang pintar. Korban dan tersangka sudah kenal 10 tahun.

"Baru kali ini mau gandakan uang. selama ini pelaku juga hanya mengobati anak anak sakit. Terkait dengan menggandakan uang hanya sebagai modusnya saja untuk dapat uang," pungkasnya.(W05)


Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Wanita di Tembung Tewas Penuh Luka Tusukan Diduga Disiksa Kekasih
Polisi Tangkap 4 Pelaku Pembunuhan Siswa SMP di Lubuk Pakam, Kapolres Kombes Pol Hendria : Satu Masih Buron
RSUD Gunungtua Berbagi Parsel Buah untuk Pasien, Meriahkan HUT RI ke-80 di Padang Lawas Utara
Polda Sumut Ciduk 8 Tsk Kasus Penculikan & Pembunuhan di Parkiran Diskotik Blue Star Mayatnya Dibuang di Laut!!!. Ini Ceritanya
Motif Sadis Terungkap! Remaja DF Dibunuh Demi Cicilan HP, Ini Penjelasan Kapolres Madina AKBP Arie Paloh
Polres Asahan Ungkap Kasus Dugaan Melarikan Gadis di Bawah Umur
komentar
beritaTerbaru