‘Tebas’ Pejabat Pecundangi Randiman, Ombusman Sumut : Harus Evaluasi SKPD Berkinerja Buruk

MEDAN I SUMUT24

Pemko Medan memanas. Sejak Randiman Tarigan didapuk menjadi Pj Walikota Medan kantor milik kebanggaan masyarakat Kota Medan itu memanas. Terjadi pengkotak-kotan. Entah apa sebabnya, pejabat yang loyal pada Dzulmi Eldin rata-rata membangkang.

Pejabat yang membangkang tersebut berada di kalangan SKPD, Kepala Bagian, Sekda, Camat-camat dan Sekwan. Kabarnya mereka membangkang lantaran latar belakang Randiman Tarigan yang menurut kabar burung kurang memadai.

Namun begitu, sikap aparatur di Pemko Medan yang konon dikomandoi oleh Sekda Saipul Bahri itu sungguh tidak pantas dan mencerminkan sikap seorang pecundang dan mbalelo.

Sumber di Pemko Medan mengatakan hal itu kepada SUMUT24, Kamis (14/1) di Medan.

“Sifat-sifat pejabat seperti ini sangat tidak pantas. Pejabat seperti ini harus dibuang, lantaran akan menjadi duri dalam daging atau kutu busuk yang suka sembunyi tapi diam-diam menggigit,” kata sumber tersebut di Pemko Medan.

Sikap seperti ini sudah dimulai sejak Sekda Medan Saipul Bahri secara otomatis menggantikan Dzulmi Eldin yang mengundurkan diri lantaran mengikuti Pilkada.

Waktu itu memang Saipul Bahri terkesan ‘rakus’ kekuasaan ingin menjadi pejabat walikota. Padahal Saipul waktu itu hanya bisa menjadi Plt Walikota. Namun Saipul dalam setiap kesempatan menggunakan kata Pj Walikota Medan. Hal ini tentu saja menimbulkan suasana tak sedap di Kota Medan waktu itu.

Randiman sebagai calon Pj Walikota waktu itu sempat mearasa tak enak dengan sikap ‘rakus’ yang ditunjukkan Sekda Saipul Bahri. Sejak itu hubungan keduanya memanas. Bahkan hingga Randiman dilantik menjadi Pj Walikota Medan, hubungan keduanya semakin memburuk.

Bahkan menunjukkan sikap tak sukanya, Saipul pun tak mau lagi masuk ke Kerja. Dengan berbagai alasan, Saipul “cuti”. Misalnya dia lebih memilih jalan-jalan ke luar negeri bahkan umroh.

Maka, untuk mengisi kursi Sekda di Pemko Medan, Randiman mengangkat Erwin Lubis menjadi Plt Sekda Pemko Medan. Saipul pun, ‘menghilang’ sekali waktu di Whatshapp miliknya, dia berada di Singapura dan lain-lain.

Itulah awal kisruh di Pemko Medan. Sejak itu kubu pun terbelah dua. Ada kubu Randiman Tarigan dan ada Kubu Dzulmi Eldin yang sudah menang Pilkada Kota Medan dan tinggal menunggu pelantikannya.

Orang-orang Dzulmi Eldin pun tak menggubris Randiman Tarigan. Misalnya Kadis Pertamanan Kota Medan, Zulkifli Sitepu. Zul sepertinya terang-terangan memperlihatkan sikap menentangnya dengan tak masuk-masuk kantor misalnya dan tak mengerjakan tugas-tugasnya.

Terkait hal ini, Ombudsman Perwakilan Sumut memberikan penilaian tentang pelayanan buruk di beberapa SKPD Pemko Medan seperti, Dinas Perkim, Kadis Pendidikan, kaban Litbang/Plt kadis pariwisata, Kadis Pertamanan, Kadisnaker, Kadisdukcapil dan beberapa SKPD lainnya.

“Berkaitan dengan SKPD yang berkinerja buruk tersebut sudah seharusnya Pj Walikota Medan Randiman Tarigan harus berani mengevaluasi jajaran SKPD yang berkinerja buruk sehingga pelayanan masyarakat terus dapat ditingkatkan,” ujar Ketua Ombusman Perwakilan Sumut Abyadi Siregar kepada SUMUT24, Kamis (14/1).

Menurutnya, Pj Walikota Medan Randiman Tarigan harus berani mengambil tindakan tegas tanpa takut dengan tekanan-tekanan siapapun juga, karena semuanya menyangkut kinerja pelayanan publik sehingga walaupun pahit harus dilaksanakan dengan mengganti para SKPD yang berkinerja buruk.

Banyaknya SKPD berkinerja buruk dan memiliki pelayanan buruk terhadap masyarakat, sudah seharusnya dilakukan penggantian kepala SKPD. Karena bagaimana pun, kepala SKPD-lah yang bertanggung jawab di masing-masing satuan yang mereka pimpin.

“Karena semuanya berkaitan dengan kepentingan masyarakat, jadi jalan satu-satunya untuk memperbaiki pelayanan dan kinerja SKPD tersebut hanyalah dengan melakukan penggantian pejabat yang lebih berkompetensi, dan memang bertekad untuk memajukan Kota Medan dari bidang yang ia pimpin di SKPD,” ujarnya.

Yang penting Pj Walikota Medan tak perlu takut dengan mengganti SKPD yang berkinerja buruk dan tak perlu takut dengan tekanan-tekanan maupun interpensi.

Segera Copot Kadis “tidur”

Perubahan besar memang harus terjadi di Pemerintahan kota Medan. Pasalnya, Pj Walikota Randiman seakan bekerja sendiri dalam pengurusan perpolitikan yang terjadi di kota Medan.

Beberapa Kepala dinas tampaknya “tidur” dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian di kota Medan.

Hal ini diungkapkan oleh pengamat sosial dari UMSU, Junaidi M.Si bahwa jika kepala dinas yang tidak mempunyai kinerja atau disebutkan “lambat” dalam tugasnya, maka sebaiknya Pj walikota segera copot.

“Jika tidak punya kinerja, untuk apa diangkat lagi?” katanya kepada SUMUT24 Kamis (14/1).

Bahkan menurut dosen komunikasi politik FISIP UIN dan UMSU dari proses ini harus ada perubahan dan tak bisa dihindari. Soal lelang jabatan memang ada mekanisme yang diatur dalam UU. diantaranya, perubahan baru bisa dilakukan setelah minimal dua tahun menjabat.

Kendati demikian, jika kondisi mendesak walikota dapat langsung mengambil tindakan pengambilan kebijakan yang lebih strategis.

“Kalau kondisinya memang sangat kronis, walikota berhak mengambil kebijakan strategis, tentunya didasari atas landasan hukum kuat dan penjelasan rasional yang diterima akal sehat khalayak,” ujarnya.

Namun, menurut Junaidi saat ini kondisi Kota Medan belum sangat kronis, hanya saja jika menunggu kronis mau diapakan kota Medan? “Dari sekarang kita harus benahi kota medan, apakah dari ketertiban lalu lintas, bangunan ber IMB, sampai lampu jalan banyak yang tidak berfungsi, kalau dibiarkan, mau jadi apa kota Medan?”ujarnya.

Menurutnya, Pj Walikota harus dengan cepat mengevaluasi pejabat di dinas- dinas terkait setiap tiga bulan sekali. Tujuannya untuk menyaring pejabat yang kompeten. Dengan adanya evaluasi, pejabat yang tidak bekerja dengan baik dapat segera diganti oleh pejabat lain yang lebih baik.

Segera Copot SKPD yang Tak Becus

Di sisi lain, Dewan meminta Randiman harus segera mengambil langkah tegas, mencopot SKPD dan pejabat lainnya yang tidak becus kerja. Sudah saatnya Randiman memberikan kado terbaik bagi Kota Medan, pada masa kepimpinannya yang hanya beberapa bulan.

Anggota Komisi A DPRD Kota Medan, Andi Lumban Gaol, menegaskan Randiman tidak perlu takut mencopot pejabat eselon II dan III yang dinilai bekerja buruk selama ini, dan menggantikannya dengan orang yang tepat.

“Pembangunan Kota Medan harus tampil beda, pada masa kepemimpinan putra Karo ini. Apalagi dia orang Karo pertama yang memimpin Kota Medan,” ujarnya.

Sementara dari Komisi S DPRD Medan H. Salman Alfarisi Lc,MA, menyatakan, sampai saat ini kita menunggu tindakan nyata dari PJ Walikota Medan. Kenapa tidak segera melakukan mutasi terhadap SKPD yang nyata-nyata tidak becus kerjanya.

Hal yang sama disampaikan Golfried Lubis dari Komisi C DPRD Medan, yang menyatakan bahwa sebenarnya PJ Wali Kota Medan tidak perlu ragu melakukan mutasi terhadap SKPD yang tidak mampu. Segera lakukan gebrakan untuk percepatan pembangunan, prosesnya jalani prosedurnya.(ism/nis/bs)