Jumat, 27 Juni 2025

LELUHURKU PAHLAWANKU...!

Administrator - Jumat, 25 November 2022 01:02 WIB
LELUHURKU PAHLAWANKU...!

Oleh : Marwan Ashari Harahap (ketua Umum Pemuda Tabagsel)

Baca Juga:

Leluhur atau nenek moyang kita yang secara ikhlas telah mengajarkan kita sejak dulu kala, mewariskan kepada kita semua tentang nilai-nilai luhur dan budi pekerti yang baik, adat istiadat serta budaya yang mengatur bagaimana kita hidup dalam kehidupan , hubungan sosial kekerabatan maupun kemasyarakatan antar sesama dan juga bagaimana kita hidup dan memperlakuan sehingga selaras dengan alam sekitar kita. Dan hal itu lahir dan muncul berdasarkan pengalaman secara otodidak (pengalaman adalah guru terbaik) bukan berdasarkan riset maupun tekhnologi , yang kenudian selanjutnya dijadikan sebagai tuntunan serta pedoman bagi generasi ke generasi hinggga ke zaman modern sekarang ini masih tetap relevan dan diamalkan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.

Banyak pengalaman serta kearifan para leluhur kita hingga sekarang ini tetap relevan, tidak lekang karena panas dan tidak lapuk karena hujan. Serta telah teruji dan terbukti ampuh mejadi petunjuk dan pedonan bagi tegak berdirinya peradaban Masyakat Tabagsel.

Berbagai contoh kearifan yang telah diperbuat para leluhur zaman dulu namun hingga sekarang masih tetap dipraktekkan masyarakat dan bahkan sering menjadi “ikon program” bagi pemerintah, misalnya dengan “Gotong royong semua tertolong” semboyan ini sebenarnya sdh nenjadi tradisi bagi masyarakat Tabagsel secara tturun temurun, jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka yaitu dikenal dengan sebutan “Marsislapari”. Adalah simbol ketahanan pangan dan ketahanan masyarakat Tabagsel dalam menyelesaikan tugas-tugas maupun hajatan besar.

Marsialap ari atau gotong royong secara bergiliran adalah kunci sukses masyarakat Tabagsel dimasa lalu dalam membangun peradaban besar dan terbukti hingga sekarang tetap diamalkan dan terbukti sangat ampuh dalam menyelesaikan tugas dan program mauoun hajatan besar..dan ini jugalah yang kita terapkan dalam program Pemuda Tabagsel yang sering saya sebut : ” Easy To Carry And Happy To Carry” ( Berat sama dipikul, Ringan Sama dijinjing).

Begitu juga dengan “Dalihan Natolu” menyangkut hubungan -hubungan dan kekerabatan serta tata kelola adat istiadat yang mengatur pola tatanan dalam kehidupan sosial masyarakat, sehingga sebuah hajatan-pesta dapat terlaksana dan berjalan dengan baik.

Selan itu kecintaan pada leluhur kita terhadap lingkungan hidup, leluhur kita juga memiliki kearifan Lokal yakni “Lubuk Larangan”, yaitu sebuah kawasan lubuk atau sungai dimana dilarang diambil ikannya, seperti larangan untuk memancing, menjala dan menangkap ikan di kawasan sungai tersebut hingga suatu waktu yg telah ditetapkan lamanya, biasanya setahun atau dua tahun barulah boleh dibuka atau dibolehkan ditangkap ikannya, hal ini dimaksudkan untuk memberi waktu dan kesempatan kepada ikan atau habitat lain yang ada di sungai tersebut untuk berkembang biak dan menjadi besar. Dan biasanya waktu dibuka, masyarakat beramai- ramai turun ke sungai kawasan lubuk larangan tersebut untuk menangkap ikan dengan membayar tiket dimana uang tiket yg terkumpul akan menjadi uang kas desa yg diperuntukkan untuk membeli atau membangun serta prasarana untuk kepentingan bersama

Begitu juga dengan dunia romantika, Naposo Bulung (dunia anak muda) dikenal dengan tradisi “Marhusip” yaitu model pacaran anak muda zaman dulu, yaitu pembicaraan secara bisik-bisik diantara sepasang muda nudi- terpisah dinding atau pattar rumah panggung. Biasanya dilakukan tengah malamm melakukan pembicaraan tentang hubungan antara keduanya, hal ini seperti sejalan dengan ajaran Islam tentang ” muhrim”. Hal ini akan menghindari pergaulan bebas,” kumpul kebo”, dan bahkan perzinahan yang pada zaman sekarang telah menghancurkan moral generasi kita. Wallahu A’lam Bisshowab. Semoga kita dan pemuda kita terhindari perbuatan yang destruktif ini. Oleh karena pengalaman para leluhur kita ini tentunya sudah melalui proses alam sehingga hanya pengalaman -pebgalaman terbaiklah yang diterapkan dan diwariskan kepada kita hingga sekarang ini. Oke karenanya patut kita syukuri. Dan sepantasnyalah kita kirimkan do’a 2 terbaik kita untuk leluhur kita… Al- Fatihah…….

Pada kesempatan ini Saya, Marwan Ashari Harahap dan atas nama Keluarga Besar Pemuda Tabagsel, mengucapkan :

SELAMAT HARI GURU, 25 Nopember 2022 Guruku, karenamu aku jadi Tahu, mengerti dan menjadi Bisa..Guruku Idolaku dan Pahlawanku..

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
PT.Japfa aksi Peduli Penanganan Sampah Bersama Masyarakat Di Danau Toba.
Penyidik Polres Batubara Diduga Alergi Wartawan Ditanya Soal Junaini Ditetapkan Tersangka, Halomoan Gultom : Gak Ada Hak Bapak Tanyakan Itu
Kadis Kesehatan drg Irma Suryani MKM mencanangkan Kesatuan Gerak PKK KB
Kejatisu Pastikan Soal Dugaan Korupsi PUPR Sumut Tuntas,   Mulai Kepemimpinan Bambang Pardede & Marlindo Harahap jadi sorotan
Ketua Pewarta Berikan Baju Kebesaran ke Kasi Humas dan Kanit Paminal Polrestabes Medan
Jumat Barokah dan Sambut HUT ke-7 Pewarta.co, Ketua Pewarta Bagi-bagi Sembako ke Pengemudi Betor dan Jukir
komentar
beritaTerbaru