Plt Gubsu Ir HT Erry Nuradi MSi Tinjau UN SMP

MEDAN-SUMUT24

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi meninjau pelaksanaan Ujian Nasional SMP sederajat di sejumlah sekolah di Medan, Senin (9/5). Dari hasil tinjauan, pelaksanaan UN SMP berjalan lancar.

Hanya saja, sebut Erry, dari empat sekolah yang yang dikunjungi, tidak satupun yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau lajim disebut Computer Based Test (CBT).

“Siswa SMP masih menggunakan UN sistem Paper Based Test, menggunakan kertas soal dan lembar jawaban,” jelas Erry. Makanya, Plt Gubsu sangat mendorong SMP Negeri dan SMP Swasta di Sumut menggunakan sistem CBT.

“Setidaknya SMP Negeri dan SMP Swasta yang mampu di Kota Medan, kita dorong menggunakan sisetm UN CBT tahun depan. Data yang kita peroleh, siswa yang ikut UN system computer di Sumut kurang dari 2 ribu orang dari 273 ribu siswa SMP yang ikut UN tahun ini,” saran Erry.

Tinjauan pertama, rombongan melihat pelaksanaan UN di SMP Eria, Jalan Sisingamangaraja Medan. Kemudian rombongan menuju SMP Swasta DR Sutomo di kawasan Jl FL Tobing Medan. Selanjutnya meninjau di Madrasyah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Jl Pancing Medan dan rombongan Plt Gubernur Sumut terakhir melakukan tinjauan di SMP Negeri 1, Jalan Bunga Asoka, Kecamatan Medan Sunggal.

Saat di SMP Negeri 1 Medan, Erry juga menyempatkan diri memberikan motivasi kepada para siswa yang telah selesai UN mata pelajaran Bahasa Indonesia. Aksi spontan ini mendapat perhatian para siswa. Selain mendapatkan motivasi, para siswa saling rebut bersalaman dan berfoto bersama.

Dalam kesempatan itu, Erry menyatakan, berdasarkan hasil tinjauan ke empat sekolah, pelaksanaan UN di Medan berlangsung tertib. Tidak ada kendala berarti hingga mengganggu proses UN. “Saya juga mendapatkan laporan dari sejumlah kabupaten dan kota. Pelaksana UN SMP dan sederajat hari pertama ini berlangsung baik,” sebut Erry.

HT Erry Nuradi menyatakan pelaksanaan UN akan bisa menyetarakan kualitas pendidikan, sehingga diharapkan ada pemerataan kualitas pendidikan di Sumut. Dia juga berharap kota Medan bisa mencapai kelulusan 100% untuk tingkat SMP/MTs sederajat. “Karena di Sumut, hanya ada 20 kabupaten/kota yang persentase kelulusan siswanya 100%, tidak termasuk kota Medan,” jelasnya.

Erry juga meminta agar guru merazia tas siswa untuk mengantisipasi penggunaan narkoba.”Dilihat, apakah ada mancis. Jangan siswa SMP sudah merokok, ini harus diantisipasi agar tidak terkena dampak narkoba,” urainya.

Ombudsman Apresiasi Pakai CCTV

Sementara, Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar mengapresiasi upaya SMP Negeri 1 Medan dalam pelaksanaan UN 2016 yang menggunakan CCTV dalam pengawasan UN. Hal ini, lanjutnya, menunjukan komitmen pihak sekolah untuk melakukan dan memperbaiki UN yang berintegritas.

Ia berharap, langkah-langkah baik seperti yang dilaksanakan SMP Negeri 1 dapat dilakukan oleh sekolah lainnya.  Hal ini dilakukan untuk mewujudkan UN yang berintegritas. “Karena UN bukan lagi sebagai penentu kelulusan siswa. UN bertujuan untuk memetakan sekolah-sekolah yang berkomitmen dan terintegrasi,”  katanya.

Dijelaskannya, tim Ombudsman juga merasakan perubahan yang baik pada pelaksanaan UN tingkat SMP 2016 di Medan. Dari pemantauan yang dilakukan, sampai hari pertama ini, tidak ada menemukan dugaan kunci jawaban. Hal ini sangat berbeda dengan pelaksanaan UN SMA 2016 dan SMP tahun 2015 dimana, pada hari pertama langsung ditemukan dugaan kunci jawaban.

Bersama Tengku Erry Nuradi, turut dalam peninjaun Plt Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Sumut Arsyad Lubis, Asisten I Zulkarnain, Pengawas Kementerian Pendidikan, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Agama (Depag) Sumut Tohar Bayo Angin, Kadis Pendidikan Medan Marasutan Harahap dan sejumlah SKPD lainnya.

Sementara Plt Kadis Pendidikan Sumut Arsyad Lubis mengatakan, jumlah peserta UN tingkat SMP sederajat di Sumut tercatat sebanyak 273.187 siswa dengan perincian SMP sebanyak 206.655 siswa. MTs 59.476 siswa MTs, SMP Terbuka 1.144 siswa, SMP Luar Biasa 59 dan SMP Paket B sebanyak 3.919 siswa. “Jumlah itu meliputi 271.301 mengikuti ujian tertulis dan 1.886 peserta mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer,” sebut Arsyad.

Arsyad menegaskan, seluruh lembaran soal UN tingkat SMP sudah disalurkan ke seluruh kabupatee/kota di Sumut. “Kita berharap tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan UN SMP tahun ini. Kita juga menurunkan tim pengawas untuk mengawasi pelaksanaan ujian. Guru pengawas kita diharapkan menjalankan tugasnya dengan baik. Jangan sampai dibiarkan ada kecurangan,” tegas Arsyad.

Wali Kota Medan Optimis Tak Ada Kebocoran UN

Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMP Negeri 2 Medan Jalan Brigjen Katamso, Senin (9/5). Tercatat, 404 siswa  ditambah 450 siswa dari sub rayon yang mengikuti ujian yang akan berlangsung selama 4 hari tersebut.

Dipastikan, UN berjalan dengan lancar tanpa ada kebocoran. Sebab, sanksi tegas siap menanti bagi siswa maupun pihak sekolah apabila terbukti ada kebocoran soal. “Kita harap UN kali ini berjalan lancar, dan optimis tak ada kebocoran soal jawaban UN,” kata Eldin.

Saat peninjauan berlangsung, para siswa tampak serius mengerjakan soal Bahasa Indonesia. Eldin berpesan agar para siswa tidak terburu-buru dalam mengerjakan soal, baca baik-baik soal terlebih dahulu. Eldin optimis para  siswa dapat menjawab semua soal, selain materi soal sudah dipelajari , pihak sekolah juga telah memberikan les tambahan maupun try out kepada siswanya masing-masing sebagai persiapan menghadapi UN.

“Insya  Allah pelaksanaan UN untuk tingkat SMP tahun ini berjalan dengan lancar. Saya minta kepada seluruh siswa agar tidak terpengaruh dengan informasi yang mengatakan ada soal bocor. Sekali lagi saya tegaskan, informasi itu tidak benar dan bohong. Selain para siswa, saya juga minta kepada para orang tua agar tidak percaya. Marilah kita berupaya bagaimana mendidik anak kita agar mereka bisa belajar dengan baik  sehingga lulus dengan nilai yang baik,” kata Wali Kota.

Eldin pun yakin tidak ditemukan lagi para siswa yang terpengaruh dengan informasi kebocoran soal maupun jawaban. Apalagi di depan pintu masuk ruang ujian telah ditempelkan penguman yang isinya menyatakan bagi siapa terbukti membocorkan soal, sanksinya 2 tahun penjara. Oleh karenanya mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan itu percaya para siswa tidak akan berani berbuat curang  selama pelaksanaan UN berlangsung.

Selain Wali Kota, anggota DPR RI, Sofyan Tan juga ikut melakukan peninjauan. Selanjutnya Eldin dan Sofyan mengecek seluruh ruangan yang digunakan untuk ujian. Wali Kota selanjutnya mengakui, tahun ini  belum ada SMP Negeri yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), hanya beberapa SMP swasta yang melaksanakan UNBK tahun ini. Sebab, Pemko Medan masih fokus  UNBK untuk tingkat SMA. Begitupun Eldin berharap tahun depan SMP Negeri di Kota Medan bisa melaksanakan UNBK secara bertahap dengan menambah fasilitas pendukung, terutama komputer.

Sementara itu Kepsek SMPN 2 Medan, Drs HN Ginting MPd mengaku, telah mengingatkan kepada seluruh siswanya agar tidak percaya dengan informasi tentang kebocoran soal. Mereka harus percaya dengan kemampuang masing-masing, apalagi pihak sekolah telah memberikan les tambahan secara gratis  untuk persiapan menghadapi UN selama 3 bulan plus try out selama 6 kali jelang UN.

Usai meninjau SMPN 2, Wali Kota selanjutnya bergerak menuju SMP Prime One School di Jalan Abdul Haris Nasution. Di sekolah swasta tersebut terdapat 149 siswa yang mengikuti UN, mereka dibagi dalam 8 ruangan dan masing-masing ruangan berisi 20 siswa. Seluruh siswa hadir semua dan pelaksanaan UN berjalan dengan lancar.

Di waktu yang sama, Wakil Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi meninjau pelaksanaan UN di SMPN 11 Medan Jalan Budi Kemenangan Pulo Brayan. Tercatat, 438 siswa mengikuti UN yang terbagi dalam 22 ruangan, masing-masing ruangan berisi 20 siswa. Dalam peninjauan ini, Wakil Wali Kota yang merupakan alumni SMPN 11 (dulunya SMPN 9) bertemu dengan Inspektorat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan  Republik  Indonesia, Fauziah SE MM.

Sedangkan Sekda Kota Medan, Ir Syaiful Bahri Lubis meninjau pelaksanaan UN di SMPN 3 Medan Jalan Pelajar. Dari hasil peninjauan yang dilakukan, pelaksanaan UN berjalan dengan lancar, seluruh siswa hadir dan tak ada kekurangan soal. Siswa yang mengikuti UN sebanyak 378 orang dengan menggunakan 20 ruangan.

UN Berbasis Komputer Jadi Target

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) setingkat SMP dan sederajat telah dimulai dari 9-12 Mei 2016, mengujikan empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Namun di Medan, pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) masih jauh dari target. Salah satu faktor disebabkan karena minimnya komputer untuk disalurkan ke sekolah-sekolah.

Untuk itu perlu perhatian khusus dalam hal ini. Tahun depan diharapkan UNBK bisa berlangsung di Medan dan menjadi target bagi pemerintah kota Medan.

Hal ini seperti yang diungkapkan, Ketua Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara, Afrizal Sihotang, SE, M.Si, kepada SUMUT24, saat melakukan pemantauan UN di SMP Negeri 1, Jalan Bunga Asoka Medan, Senin (9/5).

“Pelaksanaan UNBK harus menjadi target tahun depan, karena cara ini tentunya menguntungkan berbagai pihak,” tegasnya.

“Di Medan hanya ada dua sekolah SMP yang menerapkan sistem UNBK, yakni SMP Singapore Indonesia School dan SMP Medan Independent School,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panita UN Medan 2016, Masrul Badri, mengaku belum diberlakukannya sistem UNBK di SMP Negeri dikarenakan belum siap dari beberapa aspek, seperti peralatan, sumber daya manusia (SDM) dan lainnya.

“SMP dengan SMA kan berbeda, sehingga tidak mudah untuk menerapkannya. Karena kalau SMA mereka sudah cukup banyak mengetahui tentang komputer. Sementara SMP tidak demikian. Jadi, tidak hanya peralatan tetapi kesiapan SDM juga harus dibina,” katanya.

Oleh karena itu, dengan terus mendorong diharapkan tahun 2017 sudah ada SMP Negeri yang menerapkannya dan bahkan semua. Jadi, jikalau sudah semua tentunya menjadi lebih mantap.

Tiga Bulan Dipersiapkan

Sementara itu, 21 anak binaan mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lapas Anak Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara berjalan lancar, dimana persiapan pelaksanaan ujian telah dilakukan sejak tiga bulan terakhir.