Selasa, 30 September 2025

Galeri Indonesia Kaya Hadirkan Lakon “Pandawa Nawasena”: Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi

Administrator - Sabtu, 27 September 2025 19:28 WIB
Galeri Indonesia Kaya Hadirkan Lakon “Pandawa Nawasena”: Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi
Galeri Indonesia Kaya Hadirkan Lakon "Pandawa Nawasena": Tradisi Wayang Orang dalam Sentuhan Lintas Generasi

Baca Juga:

Jakarta|sumut24.co

27 September 2025 – Galeri Indonesia Kaya menghadirkan lakon populer Pandawa Nawasena, hasil kolaborasi antara para penampil profesional Wayang Orang Bharata dengan para peserta Ruang Kreatif: Kelas Wayang Orang. Pertunjukan ini menjadi ruang temu lintas generasi yang menghadirkan semangat baru sekaligus menjaga tradisi wayang orang yang telah bertahan lebih dari 50 tahun.

Selama kurang lebih 60 menit, penonton diajak mengikuti kisah perjalanan lima Pandawa yang harus menjalani pengasingan setelah kalah bermain dadu melawan Kurawa. Namun, ketika Amarta terancam oleh serangan Prabu Kolopati, Sengkuni harus merendahkan dirinya dan meminta Pandawa kembali untuk menyelamatkan kerajaan. Bagaimana sikap Pandawa dalam menghadapi permintaan itu menjadi inti cerita yang menggugah sekaligus relevan dengan nilai moral tentang harga diri, pengampunan, dan keberanian.

Tantangan Wayang Orang Bharata dalam pertunjukan kali ini adalah membentuk dan mengarahkan para peserta Ruang Kreatif: Kelas Wayang Orang yang bukan merupakan pemain wayang orang profesional. Ruang Kreatif kali ini diselenggarakan selama lima hari sebagai pengenalan kembali kesenian wayang orang pada publik, dimana para peserta mencicipi pengalaman menjadi pemain wayang orang untuk pertama kalinya, mulai dari latihan bersama sampai naik panggung.

"Melalui pementasan Pandawa Nawasena, Galeri Indonesia Kaya ingin mengajak penonton merasakan bagaimana tradisi bisa bertemu dengan napas baru dari generasi penerus. Kolaborasi antara maestro Wayang Orang Bharata dengan generasi muda dari Ruang Kreatif: Kelas Wayang Orang menjadi bukti bahwa tradisi bisa terus hidup dengan sentuhan yang lebih segar dan tetap relevan. Kami berharap karya ini dapat membuka ruang apresiasi baru bagi penonton, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan seni tradisi, seperti wayang orang sebagai salah satunya," ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

Lakon ini hadir sebagai wujud konsistensi Wayang Orang Bharata, paguyuban yang berdiri sejak 1972 dan kini beranggotakan lebih dari 150 orang, dari maestro hingga generasi penerus berusia 5–17 tahun. Selain rutin berpentas di Gedung Wayang Orang Bharata, Senen, Jakarta, paguyuban ini juga telah membawa seni wayang orang ke panggung internasional di Mesir, Belanda, Italia, Australia, Prancis, hingga Jerman, sekaligus mencatat rekor MURI sebagai penyelenggara wayang orang daring pertama di Indonesia.

Teguh Kenthus Ampiranto, salah satu maestro sekaligus pimpinan Wayang Orang Bharata yang terlibat dalam pementasan ini melihat proses kreatif Pandawa Nawasena sebagai pengalaman segar, terutama dengan hadirnya generasi muda di dalamnya. Ia menuturkan bahwa keterlibatan anak-anak dan remaja dalam memerankan tokoh-tokoh Pandawa tidak hanya memberi energi baru bagi para penampil senior, tetapi juga menghadirkan ruang pembelajaran yang kaya. Melalui latihan intensif, mereka tidak sekadar mendalami teknik panggung, tetapi juga menyerap nilai-nilai luhur dalam tradisi pewayangan. Pengalaman langsung di atas panggung ini menjadi cara nyata untuk menumbuhkan kecintaan sekaligus rasa memiliki terhadap seni tradisi wayang orang.

"Melalui panggung Galeri Indonesia Kaya, kami melihat bagaimana seni tradisional dapat menemukan kembali relevansinya di masa kini, dengan salah satunya adalah wayang orang yang terus kami perjuangkan kelestariannya. Sebagai kelompok yang telah lebih dari setengah abad mendedikasikan diri pada pelestarian seni ini, kami melihat Galeri Indonesia Kaya sebagai medium penting untuk mengingatkan generasi sekarang bahwa wayang orang bukan sekadar hiburan, tetapi juga warisan budaya yang penuh nilai kehidupan. Melalui kolaborasi dengan peserta Ruang Kreatif: Kelas Wayang Orang, kami berharap semangat baru ini bisa terus menjaga napas tradisi agar tidak padam," ujar Teguh Kenthus Ampiranto.

Pementasan Pandawa Nawasena menjadi satu dari banyaknya upaya Galeri Indonesia Kaya dalam menghadirkan dan memperkenalkan kembali seni-seni tradisional Indonesia kepada masyarakat luas. Dengan menghadirkan karya budaya setiap minggunya, Galeri Indonesia Kaya tidak hanya memberi ruang bagi seniman untuk berkarya dan berkolaborasi, tetapi juga memastikan bahwa kekayaan budaya Nusantara tetap hidup, relevan, dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.

(Red)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
@be
beritaTerkait
Bank Sumut Raih Penghargaan “Institusi Terpopuler di Media Sosial” pada Anugerah Humas Indonesia 2025
Bank Sumut Raih Penghargaan “Institusi Terpopuler di Media Sosial” pada Anugerah Humas Indonesia 2025
Peringatan Maulid ke Aksi Nyata, Berhasilnya Pendidikan Islam di Dusun Terpencil Dari Penempatan Da’i Dompet Dhuafa
Prodi Doktor Ilmu Kedokteran FK USU Gelar Penyuluhan Edukasi Perawatan Kulit di Desa Bulu Cina
UNIQLO Umumkan Transformasi Besar-Besaran E-Commerce untuk Memberikan Pengalaman Belanja Lebih Cepat, Mudah, dan Personal Platform dan fitur E-Commerc
FK USU Gelar Penyuluhan Kesehatan Wanita di Desa Bulu Cina Bersama Dompet Dhuafa Waspada
komentar
beritaTerbaru