Kapolda Sumut Hadiri Perayaan Natal Polda Sumut 2025 di Gereja Oikumene Mapolda
Kapolda Sumut Hadiri Perayaan Natal Polda Sumut 2025 di Gereja Oikumene Mapolda
kota
Baca Juga:
- Ibnu Hajar Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Hasyim SE sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan untuk Ketiga Kalinya
- Pengamat Politik UMSU: Krisis Bencana Sumatera Ungkap Rusaknya Sistem Politik, Pusat Lindungi Oligarki atas Rakyat
- Mendekonstruksi Mitologi Orde Baru: Perspektif Ilmu Politik atas Usulan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Medan I Sumut24.co
Walikota Medan Bobby Nasution resmi diusung Partai Golkar untuk maju dalam Pilgubsu 2024. Diusungnya Bobby mendapat tanggapan serius dari Pemerhati Sosial Politik UMSU Shohibul Anshor Siregar dan Managing Director Political & Economic Consulting Institute Indinesia (PECI) H Syahrir Nasution.
Pemerhati Sosial Politik UMSU Shohibul Anshor Siregar mengatakan, Semua orang di Indonesia pasti sangat tahu bahwa, jika bukan karena faktor kedahsyatan dinasti politik, sebagaimana pada pilkada Kota Medan 2020, maka dipastikan Bobby Nasution tidak akan begitu mudah merebut kesempatan emas itu dari tangan Musa Rajekshah (Ijeck).
Ketua DPD Tingkat I Golkar Sumatera Utara itu kita ketahui telah berniat dan mendeklarasikan tekadnya untuk maju pada Pilgub 2024. Sebagai langkah awal untuk itu Ijeck telah melakukan konsolidasi kepengurusan partai dan menargetkan jutaan kader baru terutama dari generasi muda.
Ijeck kemudian semakin memperkuat tekad itu dengan maju sebagai calon legislatif pada pemilu 2024 dan berhasil terpilih.
Lebihlanjut Dosen Fisipol UMSU itu, Semua kader Golkar sangat faham makna dan tujuan dari langkah-langkah strategis itu. Jika akhirnya kesempatan yang dinanti dan dirancangnya itu kandas karena tak berdaya dan digilas oleh politik dinasti, maka dapat dibayangkan kekecewaan dirinya dan kader, terutama di grassroot.
Sebetulnya bukan Ijeck saja yang merasakan dampak politik dinasti ini. Partai-partai lain juga, dalam kondisi politik yang normal, diyakini memiliki obsesi dapat diidentifikasi sebagai calon potensial maju pada Pilgubsu 2024.
Saya menyarankan kepada Ijeck agar menerima kenyataan ini dengan legowo saja sebagai bagian dari trend baru politik Inmdonesia abad 21. Kepada Bobby Nasution saya harapkan berusaha memperjuangkan semacam kompensasi politik bagi sejumlah kader partai yang terpaksa mengurungkan niatnya menjadi peserta kompetisi pilgubsu 2024, dengan memanfaatkan pengaruh mertuanya, Joko Widodo.
Kompensasi poliik yang saya maksudkan ialah memperjuangkan figur-figur yang disingkirkannya menjadi menteri pada kabinet Prabowo-Gibran 2024-2029.
Apalagi, kata Shohibul Sumatera Utara sangat memerlukan "our man in the centre of power" (orang kita di pusat kekuasaan) untuk ikut memperjuangkan kepentingan Sumatera Utara ke depan. Misalnya, dalam hal revisi pola bagi hasil sumber-sumber amat strategis antara pemerintah pusat dan daerah yang hingga kini amat tidak adil dan bersifat kolonialistik.
Dilihat dari nilai-nilai adat dan jasa politik, Bobby Nasution sangat berkewajiban untuk itu. Saya sendiri menginginkan, dan saya rasa amat pantas, jika figure seperti Ijeck, Gus Irawan Pasaribu, dan beberapa figur berkapasitas nasional lainnya seperti Prof Dr H Syahrin Harahap, MA, Ivan Iskandar Batubara, Prof Dr H Hasyimsyah Nasution, MA, Dedi Iskndar Batubara, RE Nainggolan dan Nurdin Lubis (keduanya mantan Sekda Provsu) menjadi menteri kabinet.
Bobby Nsution tampaknya harus diberi stimulus wawasan politik nasional untuk memperkuat pradigma (pakem) pembangunan daerah dengan tidak berjuang hanya untuk diri sendiri. Sumatera Utara, jika diamati dengan cermat, telah mengalami degrdasi peran dalam konstelasi nsional hanya karena sistim. Bobby Nsution, dengan fasilitas kedinastiannya, saya rasa berkewajiban untuk berusaha kers untuk itu, ucap Shohibul.
Sementara itu Managing Director Political & Economic Consulting Institute Indinesia (PECI) H Syahrir Nasution Mengatakan, dengan diusungnya Bobby Nasution oleh Partai Golkar, bisa dipastikan kader-kader Partai Golkar di daerah-daerah bakal terpecah karena adanya unsur paksaan. Karena adanya dugaan dikarenakan Ketum tersandra kasus, tapi jangan lupa Ijeck pasti melawan atau menerima, tapi hanya Ijeck yang tahu. karena Ijeck sudah membesarkan Partai Golakr dengan menambah kursi dalam Pileg 2024 baik di Pusat, daerah - daerah. Kita lihat saja. Sepertinya Kalkulasi Politik Airlangga salah besar, sebab bagaimanapun tinggal bilangan bulan Jokowi akan berakhir periodeisasinya, ucapnya. "tak pernah berkeringat membesarkan Golkar, tapi mendapat restu Golkar inikan sangat aneh namanya, ucap Syahrir.red
Kapolda Sumut Hadiri Perayaan Natal Polda Sumut 2025 di Gereja Oikumene Mapolda
kota
MEDAN Mantan Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara periode 20202025, Musa Rajekshah alias Ijeck membantah pernyataan Ahmad Doli Kurnia
Politik
JNE Bergerak Bersama Berbagi Kasih dalam Perayaan Natal 2025
kota
Soal Kandang Bebek Ratusan Juta, Kades Paya Gambar Klaim Baru Digunakan Rp65 Juta
kota
Power to Rise &ndash Komitmen Chery terhadap Gerakan Paralimpiade Asia
kota
Medan Sumut24.coBaru dua hari menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Ahmad Doli Kurnia Tandjung la
News
KAMAK Nilai Anggaran 2025 DPRD Sumut Sarat Pemborosan, Desak Aparat Usut Dugaan Korupsi Sekwan Zulkifli
kota
Uang Negara Rp564 Juta Tak Dikembalikan, Penggiat Antikorupsi Desak APH Tetapkan drg. Ismail Lubis sebagai Tersangka
kota
sumut24.co MEDAN , Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara (UIP Sumbagut) menyalurkan bantuan kemanusiaa
kota
sumut24.co ACEH, PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara (UIP Sumbagut) menyalurkan bantuan berupa satu unit
News