Medan | SUMUT24
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia. Hampir 40 persen panas bumi dunia terdapat di Indonesia. Data Badan Geologi menyebutkan Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 29.215 MWE dari 285 lokasi akhirnya belum dimanfaatkan secara optimal untuk pembangkit listrik. Total potensi tersebut merupakan jumlah antara potensi sumber daya panas bumi sebesear 13.195 MWe dan cadangan sebesar 16.020 MWe.
“Eksplorasi pendahuluan atau Reconnaisance survey dilakukan untuk mencari daerah prospek panas bumi, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan, serta untuk mendapatkan gambaran mengenai geologi regional di daerah tersebut, ujar Harykoestono, nara sumber kuliah umum Eksplorasi dan Pengembangan Panas Bumi di Indonesia yang dilaksanakan di Aula Kampus Institut Teknologi Medan (ITM), Selasa (19/1).
Disebutkannya, langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki, guna mendapat gambaran mengenai geologi regional, lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan, fenomena vulkanik, geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan kemudian menetapkan tempat-tempat yang akan disurvei. Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data sangat tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan laporan-laporan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya, tetapi diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan.
“Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi dan luas daerah yang akan diselidiki, kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta junlah orang ayng terlibat dalam penyelidikan. Survei lapangan reconnaisab\nce yang dilakukan pada satu daerah biasanya ± 2 minggu sampai 1 bulan, dilanjutkan dengan survei detail selama 3-6 bulan,” ujarnya.
Sebelumnya mewakili Ketua Jurusan Tenik Geologi ITM Said Muzambiq mengatakan kuliah umum yang dilaksanakan pada hari ini diharapkan akan dapat menambah wawasan dan pengeahuan para mahasiswa-mahasiswi tentang geologi panas bumi serta manfaat yang dapat diambil dari diegelarnya kuliah umum tersebut.
“Dalam kuliah umum tersebut dibahas peran geologi panas bumi, serta bagaimana cara mahasiswa menyikapi geothernal panas bumi di Indonesia yan merupakan energi PLTU,” ujarnya.
Kuliah umum yang mengambil judul “Eksplorasi dan Pengembangan Panas Bumi di Indonesia”, dihadiri para dosen Lismawaty ST MT dari Teknik Geologi , Edyyaksa ST MT dari Teknik Pertambangan serta para mahasiswa jurusan geologi. (evt)
Home Kota