Rabu, 24 Desember 2025

Di Sekap dan Dipukul Stik Baseball, Oknum TNI AU Babak Belur di Aniaya Pengusaha Play Station

Administrator - Senin, 24 September 2018 08:00 WIB
Di Sekap dan Dipukul Stik Baseball, Oknum TNI AU Babak Belur di Aniaya Pengusaha Play Station

MEDAN | SUMUT24.co

Baca Juga:

Seorang oknum anggota TNI AU yang bertugas di Dinas Logistik (Dislog) Lanud Soewondo Medan, Pelda Muhamad Chalik (45) menjadi korban penyekapan dan penganiayaan dilakukan seorang pengusaha servis dan rental Play Station, Minggu (23/9) malam sekira pukul 20.15 Wib. Akibat kejadian itu, korban harus dilarikan kerumahnya sakit Putri Hijau Medan untuk mendapatkan perawatan intensif.

Informasi dihimpun wartawan, peristiwa penyekapan dan penganiayaan itu bermula pada saat anak korban mengantarkan Play Station miliknya yang rusak untuk diservis ke toko milik, Jhoni (pelaku-red) warga desa Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan lingkungan 06 No 62 yang terletak dijalan besar Brigjen Hamid.

Sesampainya disana, anak korbanpun menyerahkan Play Station itu kepada pelaku dengan tanda terima 1 (satu) buah bon yang pada saat itu belum ditentukan berapa biaya servisnya dikarenakan terlebih dahulu harus diperiksa terlebih dahulu kerusakannya.

Beberapa jam kemudian anak korban mendapat telp dari pemilik toko (pelaku-red), bahwa Play Station itu rusak dan memerlukan biaya perbaikan Rp100 ribu.

Karena biaya perbaikan dinilai anak korban terlalu mahal, kemudian anak korban akhirnya mendatangi toko servis Play Station tersebut dengan maksud membatalkan servis dan sekaligus mengambil kembali play station miliknya.

Namun alangkah terkejutnya nya anak korban, ketika ingin mengambil play station miliknya yang tidak jadi diservis itu, oleh pemilik toko meminta biaya Rp100 ribu untuk dibayarkan.

Karena permintaan pemilik toko yang ngotot harus membayar kepada anak korban, sementara Play Station tidak jadi diperbaiki, anak korban kembali pulang dan menceritakan kepada ayahnya (korban-red).

Sesampai dirumah, anak korban menceritakan kepada ayahnya. Mendengar cerita itu, korban mendatangi toko tersebut dengan maksud menanyakan kepada, Jhoni (pelaku-red) yang meminta uang perbaikan Rp100 ribu. Sementara, Play Station milik anaknya belum diperbaiki.

Namun, salah seorang karyawan toko servis tersebut mengatakan, bahwa uang itu untuk biaya kwitansi dan biaya checking trouble, tak terima akan yang dikatakan oleh pegawai toko, korban pun protes.

Pada saat itulah pelaku (Joni-red) bersama seorang temanya yang bernama, Indra Jaya (38), warga Desa Sibirik-birik Gunung Tinggi, Kabupaten Deliserdang langsung menyekap dengan menarik korban kedalam ruko milik pelaku dan tida mengizinkan korban untuk pulang kerumah sambil memukulkan stik baseball dan sebatang besi kearah pinggang belakang dan kepala korban.

Akibat pukulan besi dan stik baseball kearah tubuh bagian dada dan kepala bagian belakang korban,darah kental berasal dari kepala korban langsung berceceran ke lantai dan sebagian membasahi dada dan baju korban.

Saat korbang masih merasakan sakit akibat pukulan benda keras itu, seorang wanita keturunan etnis Tionghoa (kekasih pelaku) mengatakan “habisi saja, kasi mati” ucap wanita yang diketahui juga sebagai kasir di toko milik pelaku.

Menjadi korban penyekapan dan penganiayaan, korban langsung mengontak rekan-rekannya sesama TNI AU . Selang beberapa waktu lamanya akhirnya anggota TNI AU bersama Polisi Militer angkatan udara Lanud Soewondo langsung meluncur ke TKP dan berhasil membebaskan korban dan sekaligus mengamankan kedua pelaku berikut barang bukti berupa 1 stik baseball yang digunakan oleh salah seorang pelaku untuk memukuli korban hingga babak belur.

Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti tersebut diboyong ke markas satuan Polisi Militer Angkatan Udara untuk diperiksa.

Muhammad Chalik (korban) saat di wawancarai wartawan saat membuat laporan di Satpom AU Lanud Soewondo, Minggu (23/9) sekira 23.30 Wib mengatakan, jika dirinya dipukulin oleh kedua pelaku lantaran ia tidak mau membayar uang kwitansi dan uang checkin kepada pelaku.

“Anak saya hendak memperbaiki (servis) Play Station di toko, Joni (pelaku), pada saat diantar ke sana karyawan toko blom bisa memastikan kerusakan dan biaya reparasinya sehingga hanya diberikan tanda terima barang, dan akan dikabarin besar biayanya,” kata korban.

Lalu pada saat anak saya dikasi tau jumlah biaya reprasinya ternyata sangat mahal hingga anak saya tak jadi memperbaiki play station dan langsung mengambil mainannya itu, jelas Muhammad Chalik.

“Play Station itu enggak jadi di reparasi, tapi dikenan biaya Rp100 ribu kepada anak saya. Lalu saya datang untuk menanyakan ke toko itu, tapi saya malah dipukulin oleh kedua pelaku dengan menggunakan baseball dan besi. Parahnya lagi ada seorang pelaku mengatakan, “kalau kau mau ambil play station itu kau harus bayar lima juta, anjing” ucap korban menirukan perkataan Indra jaya.

Hasan (47) salah seorang warga sekitar Jalan Besar Deli Tua yang berprofesi sebagai penarik Betor saat menyaksikan kejadian itu mengatakan, bahwa pada saat TNI AU datang untuk membebaskan korban dari sekapan, pihak toko play station melakukan perlawanan dengan melempari TNI AU dengan menggunakan batu, martil dan obeng.

“Saat petugas TNI AU datang untuk membantu rekanya yang disekap dan dianiaya pemilik toko warga keturunan cina itu dan seorang pekerja juga seoarang wanita (kasir) melempari tentara itu (TNI AU) dengan martil, batu dan obeng,” ujar Hasan.

Menurut informasi yang dihimpun awak media di POM AU menyebutkan bahwa rencananya pelaku akan diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya.

Dansatpom AU Lanud Soewondo Mayor Pom I gede Eka Santika ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian penganiayaan yang menimpa seorang anggota TNI AU  yang bertugas di Dinas Logistik Lanud Soewondo Medan.

“Benar ada kita amankan dua orang pelaku penyekapan dan penganiayaan seorang anggota TNI AU yang bernama, Pelda Muhamaad Chalik yang berdinas di Dinas logistik. Kejadian tersebut gara-gara servis play station yang tak jadi namun dikenakan biaya seratus ribu, kemudian korban datang ke toko tersebut namun malah jadi korban penyekapan dan pemukulan oleh kedua pelaku,” jelas I gede Eka Santika.

Lanjutnya lagi, korban dipukul dengan menggunakan besi dan stik baseball hingga mengalami luka cukup serius di sekitar kepala dan pinggang bagian belakang hingga harus dirawat secara intensif di rumah sakit Putri Hijau Medan.

“Kedua pelaku telah kita amankan berikut barang bukti stik baseball dan saat ini kami sedang mencari barang bukti lainya dan akan kami limpahkan ke Polrestabes Medan, dan ada anggota kita yang bernama Prada Zulfadli anggota POM yang ditusuk obeng pada paha kanannya,” pungkas Mayor I Gede Eka Santika.(W02)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Wisuda UNPAB Ke-75 Selebrasi Prestasi dan Sinergi Pendidikan
Mahakarya Wisuda ke-75 UNPAB, Terobosan Global Profesor.
CEO Media Sumut24 Group Rianto SH MH Tutup Tahun 2025 dengan Syukur dan Berbagi
Peletakan Batu Pertama Masjid Babussalam Lembah Lubuk Raya, Polres Padangsidimpuan Dukung Penguatan Kerukunan Warga
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Tinjau Pospam dan Posyan Ops Lilin Toba 2025 di Padangsidimpuan
Ini Tampang Romadon Pemicu Pembakaran Mapolsek MBG
komentar
beritaTerbaru