Senin, 20 Oktober 2025

Yustianus Dapot: Aset Perusahaan Pembiayaan Juli 2023 Tumbuh 16,14 Persen Setara Rp524,93 Triliun

Administrator - Selasa, 19 September 2023 19:13 WIB
Yustianus Dapot: Aset Perusahaan Pembiayaan Juli 2023 Tumbuh 16,14 Persen Setara Rp524,93 Triliun

Karo I Sumut24.co

Baca Juga:

Direktur Pengawasan Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Modal Ventura OJK, Yustianus Dapot menyebutkan aset perusahaan pembiayaan pada Juli 2023 mengalami tren pertumbuhan sebesar 16,14 persen atau  setara Rp524,93 triliun. Ini mengalami peningkatkan Rp72,96 dari periode tahun sebelumnya, sebesar Rp451,96 triliun. Demikian dikatakan  Yustianus Dapot pada kegiatan Media Summit yang diselenggarakan OJK di Taman Simalem Resort, Merek, Kabupaten Karo,, Minggu – Selasa (17-19/9/2023) dan diikuti 38 wartawan ekonomi.

Acara dibuka Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi dan dihadiri Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 2 dan Perizinan Anton Purba.

Lebih lanjut dikatakan Yustianus Dapot dalam paparannya bertema ‘Overview produk buy now pay later di perusahaan pembiayaan’ menyebutkan sejalan dengan tren pertumbuhan aset, piutang pembiayaan juga mengalami bertumbuh.

“Kemudian, pertumbuhan piutang pembiayaan dan rasio NPF juga meningkat dibandingkan bulan sebelumnya,” sebutnya.

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan bank syariah. Pembiayaan bermasalah terdiri dari pembiayaan yang kurang lancar, diragukan, dan macet.

Hingga Juli 2023 ujarnya, piutang pembiayaan mencapai Rp447,03 triliun. Nilai ini mengalami peningkatan secara yoy sebesar Rp62,40 triliun (16,22%) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp384,63 triliun.

Secara month to month (mtm) dan year to date (ytd), piutang juga meningkat masing-masing sebesar Rp2,52 triliun (mtm: 0,57%) dan Rp31,17 triliun (ytd: 7,50%).

Kemudian lanjutnya, untuk sumber pendanaan yang diterima perusahaan pembiayaan juga mengalami peningkatan secara year on year (yoy) sebesar Rp61,02 triliun (22,04%) dari Rp276,90 triliun pada Juli 2022 menjadi Rp337,92 triliun.

Sedangkan piutang pembiayaan konvensional periode Juli 2023, tercatat sebesar Rp425,00 triliun (meningkat Rp57,34 triliun atau 15,59% dibandingkan Juli 2022).

Secara nominal, peningkatan piutang pembiayaan secara ytd dan yoy terjadi pada sektor perdagangan besar dan eceran yaitu Rp6,40 triliun (ytd) dan Rp15,15 triliun (yoy).

Sementara, secara mtm peningkatan piutang terjadi pada aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis sebesar Rp0,60 triliun.

“Jika dilihat dari jenis barang yang dibiayai, peningkatan piutang pembiayaan secara ytd dan yoy terjadi pada kendaraan bermotor roda empat baru,” sebutnya.

Sementara secara mtm peningkatan terjadi pada jenis barang kendaraan bermotor roda empat bekas. Kenaikan masing-masing sebesar Rp1,55 triliun (mtm), Rp11,84 triliun (ytd), dan Rp20,43 triliun (yoy).(red)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
KAMAK Desak Kejaksaan Periksa Mantan Dirut PTPN II, Irwan Perangin-angin, Terkait Kasus Citraland
Etnis Nias Tampilkan Ragam Budaya pada Malam Terakhir PSBD ke-6 Asahan
Polsek Kota Kisaran Amankan ODGJ Lempar Kaca Mobil di Jalan Cokroaminoto
Presiden Prabowo Apresiasi Kejagung Pulihkan Kerugian Negara Rp13,2 Triliun dari Kasus Ekspor CPO
Golkar Zaman Baru 2025–2030: Dari Struktur Menuju Peradaban
DPC IKANAS Kabupaten Batu Bara Siap Sukseskan MUSDA IKANAS Sumut 2025 di Parapat
komentar
beritaTerbaru