Rabu, 03 Desember 2025

Antrian Kiloan Meter Di SPBU beberapa Wilayah Tabagsel Sumatera Utara Menjadi Sorotan Pasca Bencana Banjir Bandang.

Administrator - Minggu, 30 November 2025 20:07 WIB
Antrian Kiloan Meter Di SPBU beberapa Wilayah Tabagsel Sumatera Utara Menjadi Sorotan Pasca Bencana Banjir Bandang.
Istimewa
Baca Juga:

Tabagsel | Sumut24.co -

Wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) khususnya di tiga kabupaten Kota Padangsidimpuan,Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Mandailing Natal (Madina) kembali menjadi sorotan setelah bencana alam dan pasca benca alam kini kelangkaan semua jenis BBM memuncak dalam tiga hari terakhir. Pasokan yang tersendat akibat banjir bandang yang memutus jalur utama Sibolga–Tapteng–Tapsel membuat salah satu kota padangsidimpuan dimana ada enam SPBU strategis di kota ini yang menjadi jantung strategis Tabagsel tidak mampu beroperasi normal, Minggu, 30 November 2025.

Kondisi ini bukan hanya mengganggu aktivitas harian masyarakat, tetapi juga membuka ruang bisnis dadakan yang menguntungkan para pengecer. Situasi berubah tidak terkendali, sementara warga terpaksa mondar-mandir dari satu SPBU ke SPBU lain tanpa kepastian.

Pantauan tim media di lapangan memperlihatkan pemandangan yang memilukan dengan
warga mengantre sejak malam, bahkan ada yang sudah datang sebelum azan subuh.

Ironisnya, BBM kerap habis tepat ketika warga mendekati pintu masuk SPBU, memicu kemarahan dan frustrasi.

Kelangkaan terjadi serentak di enam titik utama:

- SPBU Kelurahan Batunadua
- SPBU Sadabuan
- SPBU Pusat Kota
- SPBU Sitamiang
- SPBU Padang Matinggi
- SPBU Manunggang

Seluruhnya melaporkan pasokan yang menipis sejak dini hari.

Seorang warga Tapsel asal Desa Tantom Ferry menyampaikan kekesalannya saat ditemui di warung depan SPBU Padangmatinggi.

"Sejak banjir bandang hari Selasa itu, pemerintah seperti tidak mampu menertibkan masuknya BBM ke Tapsel. Saya sudah antre sejak jam lima subuh dan ini sudah tiga hari berturut-turut. Pemerintah lemah sekali menghadapi situasi seperti ini," ujarnya penuh emosi.

Keluhan senada banyak terdengar di berbagai titik SPBU. Warga merasa seolah dibiarkan berjibaku dengan situasi tanpa kepastian.

Bencana banjir beberapa hari lalu membuat sejumlah rute distribusi BBM terputus. Mobil tangki kesulitan masuk, situasi yang seharusnya bisa diantisipasi lebih cepat oleh pemerintah daerah.

Meskipun Pemko Padangsidimpuan menyatakan stok BBM masih tersedia di depot, kenyataannya hambatan distribusi membuat kota ini lumpuh. Tanpa akses memadai, SPBU tak bisa beroperasi, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat.

Pemerintah Kota Padangsidimpuan akhirnya menurunkan tim pengawasan ke seluruh SPBU untuk mencegah penimbunan dan praktik curang. Petugas gabungan dari Pemko, Polres, BPBD, Dishub, hingga aparat keamanan sudah ditempatkan di sejumlah titik.

Plt Sekda Padangsidimpuan Rahmat Marzuki Nasution memastikan langkah cepat sudah diambil.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina. Jalur distribusi sedang dipetakan ulang agar mobil tangki dapat masuk dengan aman. Pemulihan bertahap akan segera dilakukan," ujarnya.

Namun, bagi sebagian warga, upaya ini terasa terlambat. Banyak yang menilai pemerintah tidak sigap dan gagal memahami urgensi situasi.

Sejumlah solusi kini dijalankan:

- Pengalihan rute distribusi ke jalur yang masih aman
- Prioritas suplai ke SPBU dengan tingkat kebutuhan tertinggi
- Pengawasan terhadap potensi penimbunan dan penjualan ilegal
- Pembukaan akses jalan pasca banjir dengan bantuan BPBD dan Dishub

Pemerintah menargetkan suplai BBM kembali stabil dalam beberapa hari ke depan.

Di tengah kepadatan antrean dan lonjakan kebutuhan BBM, Pemko meminta warga tetap tenang dan tidak membeli BBM secara berlebihan. Pemerintah menegaskan pemulihan sedang berlangsung dan meminta masyarakat mengacu pada informasi resmi saja.

Kelangkaan BBM di Padangsidimpuan bukan sekadar persoalan distribusi yang tersendat. Situasi ini menyingkap persoalan manajemen pascabencana yang belum maksimal, koordinasi yang terlambat, serta kesiapsiagaan pemerintah yang perlu evaluasi serius.

Warga berharap pemerintah tidak hanya bekerja reaktif ketika krisis datang, tetapi mampu membangun sistem yang lebih sigap, tanggap dan berpihak pada kebutuhan masyarakat.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Dit Reskrimsus Polda Sumut Cek SPBU Sikapi Kelangkaan BBM di Kota Medan
Dedikasi Operator SPBU Pertamina, Tiga Dekade Melayani Energi
Dugaan Jaringan Penimbunan BBM Subsidi di SPBU KM 17 Medan-Tanjung Morawa, Warga Minta Penertiban
TIndak Pidana Pencurian di SPBU Akan Ditangani Polresta Deli Serdang Secara Profesional
komentar
beritaTerbaru