Diduga Kuat Jual Narkoba, Ketua Umum Jaga Marwah Minta Polrestabes dan Polda Sumut Tutup THM Platinum

Baca Juga:

• Tokoh Masyarakat Mantan Ketua PAN Sumut , H. Ibrahim Sakty Batubara Tutup Usia
• Unjuk Rasa “Gerakan Tutup TPL” ke Kantor Bupati Toba Hasil Provokasi LSM
• Wabup dan Ketua DPRD Sepakat Qasidah Harus Hidup di Tengah Masyarakat

MEDAN-Ketua Umum Jaringan Pergerakan Masyarakat Bawah (Jaga Marwah), Edison Tamba meminta Polrestabes Medan dan Polda Sumut menggerebek tempat hiburan malam (THM) Platinum.

Bukan hanya menggerebek, pria yang akrab disapa Edoy ini juga meminta Polrestabes Medan dan Polda Sumut untuk menyegel tempat itu.

Pasalnya, beberapa waktu lalu beberapa wartawan Kota Medan menemukan peredaran narkoba jenis inex di Platinum lewat investigasi.

"Jika memang ada narkotika di lokasi tersebut, seharusnya pihak kepolisian menutup lokasi itu. Narkotika ini membahayakan bagi generasi muda," kata Edoy.

Kata Edoy, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Calvijn Simanjuntak telah memperlihatkan kinerja bagus menutup beberapa THM.

"Kita percaya, Kombes Calvijn bisa menutup THM malam itu," sebut Edoy.

Menurut Edoy, Polisi tidak perlu mentolerir THM yang berlokasi di Kompleks Mega Com, Jalan Kapten Muslim, Medan Helvetia tersebut.

"Kalau terlalu lama dibiarkan, generasi muda kita bisa rusak karena narkoba," tegas Edoy.

Ramai diberitaka , THM Platinum itu didominasi kaum muda.

Tidak hanya saat akhir pekan dan libur nasional, tiap langkah menyusuri ruangan (hall) menuju ruang karouke (KTV), pengunjung disuguhi pemandangan kaum milenial menikmati dentuman musik sambil merangkul pasangan masing-masing.

Suasana serupa juga didapati wartawan saat melakukan investigasi.

Pemandangan pertama yakni barisan kaum muda tampak nongkrong di parkiran.

Kasat mata, sebagian bahkan seperti masih atau baru tamat sekolah menengah pertama (SMP).

Pemandangan tak kalah seru ketika penulis berjalan menuju ruang karauko (KTV).

Banyak pengunjung berusia muda terlihat dalam kondisi mabuk, namun tidak seperti lazimnya mabuk minuman keras.

Beberapa saat kemudian wartawan tiba di dalam KTV.

Baru beberapa menit duduk, seorang waiters wanita secara terbuka menawarkan ekstasi dengan istilah O.

Layaknya telah terbiasa menawarkan pil geleng-geleng, si waiters langsung menjelaskan jika pil dimaksud dijual seharga Rp300 ribu.

"Beli O bang, satu (butirnya) 300 ribu," ucap sang Waiters.

"Nggak tau saya itu kak, saya cuma di ajak kawan (teman) nyanyi (karoke) saja di sini," jawab wartawan.

Mendengar jawaban itu, si waiters wanita itu pun pergi.

Kurang dari 15 menit, seorang waiters datang lagi menawarkan ekstasi. Namun kali ini waitersnya adalah pria.

"Mau beli O bang, biar tinggi," katanya.

"Saya dan kawan-kawan hanya diajak karoke saja di sini bang, kami hanya minum minuman soda saja. Nggak ngerti yang gitu-gitu," jawab penulis.

Kemudian waiters pria pergi. Merasa ada yang tidak beres, wartawan ini pun keluar dari KTV dan berniat pulang.

Sama seperti saat masuk, di lantai dasar (hall) kaum muda masih terlihat asik menikmati dentuman musik DJ.

Sesekali, teriakan mereka terdengar lebih kuat dari suara speaker.

Sebelum sampai di tempat parkiran, terlihat jelas muda mudi yang keluar masuk room Platinum KTV dalam kondisi mabuk berat.

Bahkan ada yang sampai dibopong pasangannya.

Begitu dasyatnya kah minuman alkohol di Platinum KTV hingga para pengunjung belia sampai mabuk berat?

Atau, apa mungkin itu efek dari produk yang ditawarkan waiters kepada kru saat masih di dalam KTV?

Dalam hal ini wartawan Anda tidak mau berpikiran negatif, sebab ada penegak hukum untuk menelusurinya.

Pihak terkait punya cukup banyak waktu menyaksikan pemandangan seperti yang diuraikan penulis.

Mengingat, berdasarkan informasi dan temuan kru, Platinum KTV beroperasi tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(*)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Tokoh Masyarakat Mantan Ketua PAN Sumut , H. Ibrahim Sakty Batubara Tutup Usia

Unjuk Rasa “Gerakan Tutup TPL” ke Kantor Bupati Toba Hasil Provokasi LSM

Wabup dan Ketua DPRD Sepakat Qasidah Harus Hidup di Tengah Masyarakat

Ayahanda Ketua AMPG Sumut Tutup Usia, Semoga Husnul Khotimah

Bupati Asahan Hadirkan Apresiasi Besar Kader Posyandu

Wakil Bupati Asahan Tutup Orientasi CPNS Formasi Tahun 2024