P. Sidimpuan |sumut24.co -
Baca Juga:
Suasana kampus Institut Pendidikan Tapanuli Selatan (IPTS) tampak lebih hidup pada Rabu pagi (16/4/2025). Ratusan mahasiswa dari berbagai program studi memadati aula utama untuk mengikuti kuliah umum bertajuk "Revisi UU TNI Tahun 2025 dalam Menghadapi Ancaman Multidimensional."
Acara ini digelar berkat kerja sama antara IPTS dan Kodim 0212/Tapanuli Selatan, menghadirkan narasumber utama Dandim 0212/Tapsel, Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo, S.E., M.M. yang menyampaikan materi secara komprehensif dan penuh semangat.
Dalam paparannya, Letkol Delli Yudha menjelaskan bahwa saat ini Indonesia menghadapi berbagai bentuk ancaman yang tidak lagi bersifat konvensional. Ancaman multidimensional seperti disinformasi digital, konflik sosial, terorisme, hingga ancaman geografis menjadi tantangan nyata bagi ketahanan nasional.
Menurutnya, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia sudah berusia 21 tahun dan perlu direvisi agar lebih relevan dengan dinamika ancaman kekinian.
"Perubahan zaman menuntut regulasi yang juga bisa berubah. Revisi UU TNI ini penting agar TNI tetap profesional dan siap menghadapi ancaman masa depan," jelasnya.
Rektor IPTS, Dr. H. Zulfadli, M.Pd, menyampaikan pandangannya yang bijak dan terbuka terhadap revisi UU TNI tersebut.
"Kita setuju dan sepakat bahwa revisi perlu diberikan ruang. Jangan kita ribut dulu, padahal belum melihat substansinya. Harapannya, revisi ini membawa manfaat besar bagi bangsa dan negara," ungkapnya.
Pernyataan ini disambut tepuk tangan dari para peserta kuliah umum, menandakan semangat kolaboratif antara dunia pendidikan dan institusi pertahanan negara.
Tak hanya menjadi pendengar, mahasiswa IPTS juga aktif berdiskusi dalam sesi tanya jawab. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh mereka untuk menggali lebih dalam mengenai fungsi dan peran TNI dalam konteks yang lebih luas.
Ketua BEM IPTS, Ma'arif Daulay, yang hadir bersama Ribka Manullang (Bendahara Umum BEM) dan Sukma Fatimah (Ketua MPM) menyampaikan antusiasmenya.
"Kuliah umum seperti ini sangat penting. Kami jadi bisa langsung bertanya kepada narasumber terkait isu-isu penting seperti RUU TNI. Ini ruang belajar yang nyata," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, tercermin sinergi yang positif antara TNI dan dunia kampus.
Letkol Delli Yudha pun menyampaikan bahwa mahasiswa adalah mitra strategis dalam membangun bangsa.
"Mahasiswa harus menjadi penyambung lidah perubahan. Dengan pemahaman yang baik soal kebijakan pertahanan, kalian bisa membantu menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat," katanya.zal
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News