
Spesialis Maling Spion Mobil Ditangkap Ini Lokasi Aksinya
Spesialis Maling Spion Mobil Ditangkap Ini Lokasi Aksinya
kotaBaca Juga:
Selain Presidium KAMI Jenderal Gatot Nurmantyo, Prof. Din Syamsuddin, dan KH Rochmat Wahab, juga tampak hadir antara lain Rocky Gerung, MS Kaban, Said Didu, Syahganda Nainggolan, Ahmad Yani, Rizal Fadilah, Roy Suryo, Edy Mulyadi, Neno Warisman, Dian Islamiati, Ubaedillah Badrun, Anton Permana, Heru Subeno, Anthony B Budiawan, dan Adhie Massardi.
Dalam sambutannya, Presidium KAMI Din Syamsuddin menguraikan kembali alasan di balik deklarasi KAMI pada 18 Agustus 2020 di Tugu Proklamasi, Jakarta.
"Ketika itu kita menyimpulkan bahwa Indonesia di ambang kehancuran, bahkan ada yang berpendapat Indonesia 2030 akan menjadi failed state yang indikatonya sangat nyata, terutama ketidakadilan distribusi kekayaan nasional," ujar Din.
Waktu itu, sebutnya, aktivis dan penggagas KAMI sepakat pada penilaian bahwa ketidakadilan tampak nyata di semua bidang, baik bidang sosial politik, sosial ekonomi dan sosial budaya.
Kini, sambung Din, setelah lima tahun dan hampir satu tahun pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, berdasarkan laporan The Economist Intelligence Unit (EIU) 2025 indeks demokrasi Indonesia melorot ke tingkat 59 dari 167 negara dari sebelumnya 67.
Begitu pula kesenjangan yang menganga dan yang kaya semakin kaya. Belum lagi tampak gejala konflik di internal di banyak tempat.
"Maka saya berpendapat bahwa gerakan KAMI untuk menyelamatkan Indonesia masih relevan. Kita berkeyakinan we are at the point of no return, tidak ada titik kembali," tegasnya.
Namun Din juga mengatakan bahwa KAMI perlu memberi waktu dan kesempatan kepada Prabowo Subianto.
"Saya meyakini watak dan komitmen kebangsaannya cukup kuat. Komitmen kerakyatannya dalam bidang ekonomi yang mengacu pada Pasal 33. Juga secara khusus komitmennya pada Islam dan umat Islam. Itu yang kita saksikan sejak dulu," sambungnya.
Mungkin Prabowo sekarang ini tampak sedikit berubah. Tetapi Din masih menaruh harapan.
"Maka perlu kita beri kesempatan, walaupun hampir setahun tidak ada perubahan," demikian Din.
Hal senada disampaikan Neno Warisman yang kini mendampingi Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebagai Tenaga Ahli Kementerian.
Neno menambahkan, bahwa yang paling kenal Prabowo adalah Gatot Nurmantyo, karena keduanya memiliki darah yang sama.
"Hanya pada hari ini berbeda tempatnya saja," kata Neno.
"Insya Allah ada waktunya untuk Bapak lebih bisa melebarkan kepedulian kita," sambungnya.
Neno mengatakan, dirinya menghadiri Reuni 5 Tahun KAMI karena tahu pasti bahwa ada hati nurani yang hidup dalam kegiatan ini.
"Di mana ada hati nurani yang hidup, di situ kita harus berada," demikian Neno. Red
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google NewsSpesialis Maling Spion Mobil Ditangkap Ini Lokasi Aksinya
kotaNobar Film, Ngobrol Koperasi Cara Unik Rayakan Harkopnas di Medan
kotasumut24.co MEDAN, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., memaparkan sejumlah keberhasilan dan pres
kotasumut24.co TAKENGON, Dalam rangka memastikan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan proyek, General Manager PLN Unit
Newssumut24.co MEDAN, PT PLN (Persero) UIP SBU terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan memastikan kualitas pembangunan infrastruktur ke
kotaPresiden Prabowo Gelar Rapat Maraton di Hambalang, Bahas Pertanian, Pertambangan, hingga Investasi Nasional
NewsNaslindo Film The Sun Gazer Jadi Inspirasi Hidup Bersama dan Kebangkitan Koperasi
kotaMedan sumut24.co Gus Irawan Pasaribu lahir di Padangsidimpuan pada 31 Juli 1964. Sebelum dikenal sebagai politisi, ia menghabiskan sebagia
NewsP. Sidimpuan sumut24.co Polres Padangsidimpuan kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah hukumnya. P
HukumBentrokan Ormas di Deli Serdang, 2 Korban Luka, 3 Pelaku Ditangkap
kota