
Keterkaitan Bobby Nasution dan Topan Ginting dalam Pusaran Korupsi, KPK Dalami Peran "Lepat Sama Daun"
Keterkaitan Bobby Nasution dan Topan Ginting dalam Pusaran Korupsi, KPK Dalami Peran "Lepat Sama Daun"
kotaBaca Juga:"MASA bakti kepengurusan DPD Golkar Sumut baru akan berakhir pada Desember 2025 nanti. Hingga kini, DPP Golkar pun belum menjadwal kapan Musda Golkar Sumut akan dilaksanakan. Namun, gunjingan aneh-aneh tentang Golkar Sumut, sudah menghebohkan publik Sumut sejak dua bulan terakhir ini. Terutama setelah Bobby Nasution dilantik menjadi Gubernur Sumut pada 20 Februari 2025 lalu.
Lho, kok Bobby? Dia kan bukan kader Golkar, apa urusannya?
Bisik-bisik yang seakan rahasia namun suaranya terdengar kuat dan bebas di ruang publik, konon menyebutkan, Bobby Nasution sudah merancang langkahnya sejak dini untuk bisa mulus maju ke priode kedua jabatannya sebagai Gubsu priode 2029-2034. Antara lain, dengan 'menguasai' DPD Golkar Sumut, partai pemenang pemilu 2024 di Sumatera Utara. Yakni dengan menempatkan 'orangnya' menjadi Ketua DPD Golkar Sumut, menggantikan Musa Rajeckshah (Ijeck).
Yak, Ijeck wajib diganti. Jika Ijeck tetap sebagai Ketua Golkar Sumut, maka peluang Ijeck sangat besar untuk menjadi pemenang pada Pilgubsu 2029 mendatang. Apalagi, pada Pilgubsu 2029 nanti, Jokowi tak lagi punya pengaruh sama sekali untuk ikut cawe-cawe, sebagaimana dilakukan Jokowi pada Pilgubsu 2024 maupun Pilkada Medan 2020, dua pilkada yang memenangkan Bobby Nasution. Jika Bobby Nasution berhadapan dengan Ijeck pada Pilgubsu 2029 nanti, maka syahwat Bobby Nasution menjadi Gubernur Sumut dua priode pun tak sulit terwujud.Medan tourism
Karenanya, Ijeck mesti diganti. Sosok yang disiapkan menjadi pengganti Ijeck, adalah kader muda Golkar yang kini menjabat sebagai bupati di priode keduanya. Dirancang, pada Pilgubsu 2029 nanti, kader muda ini akan dipasangkan sebagai Wagubsu mendampingi Bobby Nasution. Lantas, pada Pilgubsu lima tahun berikutnya, si kader muda ini akan melanjutkan duduk di kursi Gubsu.
Maka, dimulailah dengan menyusun Gerakan ABI (Asal Bukan Ijeck) di internal Golkar Sumut. Konon dikabarkan, Gerakan ABI ini didukung oleh beberapa petinggi DPP Golkar yang berasal dari Sumut.
Seiring itu, konon juga dikabarkan, bahwa Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia, adalah penentu tunggal siapa kelak yang menjadi Ketua DPD Golkar Sumut priode 2025-2030. Dan Keputusan Bahlil tentang Sumut itu, cuma berdasarkan arahan dari mantan presiden Jokowi.
***
Pemilu 2024 adalah pintu berkah bagi Golkar Sumut.
Di bawah kendali Ijeck, Golkar Sumut berhasil menjadi partai pemenang pada Pileg 2024. Golkar Sumut berhasil meningkatkan perolehan kursi secara signifikan baik untuk DPR-RI, DPRD Sumut maupun DPRD di 33 Kab/Kota se Sumut.
Untuk DPR-RI, Golkar Sumut meraih delapan kursi. Jumlah ini meningkat 100 persen dibanding Pileg 2019 yang hanya memperoleh empat kursi. Perolehan ini sekaligus menobatkan Golkar Sumut sebagai partai terbanyak meraih kursi DPRRI dari daerah Sumatera Utara.
Sedangkan untuk DPRD Sumut, Golkar meraih 22 kursi dari sebelumnya hanya 15 Kursi. Kursi DPRD Sumut sebanyak ini, menjadikan Golkar sebagai partai pemenang di Sumut pada Pileg 2024, sekaligus berhak menduduki kursi Ketua DPRD Sumut.
Adapun untuk DPRD di 33 kab/kota se Sumut, pada Pileg 2024 Golkar meraih 208 kursi. Angka ini jauh meningkat dibanding perolehan pada Pileg 2019 yang meraih 184 kursi. Untuk hal pencapaian perolehan suara ini, Golkar Sumut meraih peringkat pertama secara nasional. Dan ini juga merupakan pencapaian terbaik sepanjang sejarah Golkar Sumut.
Menurut senior Golkar Sumut, Dr. KRT H. Hardi Mulyono Surbakti, MAP., (Hardi Mulyono : Golkar Sumut masih Butuh Ijeck, sindosumut.com, Minggu 13 April 2025), ada prestasi besar Ijeck lainnya selama memimpin Golkar Sumut, selain prestasi dalam hal pencapaian suara pada Pileg 2024. Yakni, nyaris tidak pernah ada konflik di Golkar Sumut di sepanjang masa kepemimpinan Ijeck.
Menurut Hardi Mulyono, kualitas ketokohan Ijeck baik di tingkat lokal maupun nasional serta pengalamannya berorganisasi yang beragam di berbagai bidang, telah membentuk DPD Golkar Sumut menjadi organisasi yang berkelas dan berkualitas.
Secara nasional, kepemimpinan Ijeck juga masuk ke dalam empat besar sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi terpopuler. Itulah salah satu aspek yang membuat Golkar Sumut bisa meraih pencapaian luar biasa pada Pileg 2024.
Beragam capaian Golkar Sumut selama dipimpin oleh Ijeck, secara alami telah membangun kehormatan, kebanggaan dan soliditas di tubuh Golkar Sumut hingga di tingkat DPD Kab/Kota maupun di tingkat organisasi sayap. Kerja-kerja organisasi yang santun dan terukur, terus dilakukan oleh seluruh mesin partai Golkar Sumut, untuk tetap menjadi partai pemenang di Sumatera Utara.
Upaya membangun dan menggalang Gerakan ABI, hanya mengundang riuh sebentar untuk kemudian meredup tak berbekas. Begitu terus diulang-ulang. Hingga berjalan lebih dua bulan, Gerakan ABI ini sepi dukungan, dan sepertinya karena memang tak layak dijual. Hanya ada satu DPD kabupaten yang kebetulan dipimpin oleh kader muda tersebut, yang terang-terangan mendukung Gerakan ABI. Lalu, ada segelintir kader Golkar yang selama ini memang dikenal sebagai petualang, ikut juga mendukung Gerakan ABI.
Banyak hal yang membuat Gerakan ABI sepi dukungan. Selain prestasi dan soliditas Golkar Sumut, juga kelas dan kualitas sosok calon pengganti yang digadang-gadang sangat berbeda andai dibandingkan dengan sosok Ijeck. Jika dibandingkan secara head-to-head dari semua aspek, maka nilai 9 untuk Ijeck berbanding nilai 2 untuk sosok calon pengganti tersebut.
Selebihnya, para kader Golkar pun telah mencium bau tak sedap. Bahwa, Gerakan ABI itu lebih hanya untuk kepentingan pribadi segelintir kader Golkar -- bahkan juga sosok di luar Golkar -- dibanding untuk kepentingan besar Partai Golkar Sumut. Terutama, bagaimana Golkar Sumut tetap menjadi partai pemenang di Sumut pada Pemilu 2029 nanti, yang berarti juga bermanfaat besar untuk pembangunan daerah Sumatera Utara. Golkar Sumut dan Musda Golkar Sumut 2025, dimanipulasi sedemikian rupa agar ambisi pribadi Gerakan ABI berjalan mulus.
Yang terlihat kemudian, upaya intervensi fihak luar menggusur Ijeck untuk tidak lagi menjadi Ketua DPD Golkar Sumut pada priode mendatang melalui musda 2025 kali ini, terkesan hanyalah halusinasi, bagaikan mimpi yang kesiangan. Tanpa sadar, Munculnya Gerakan ABI tersebut, malah membuat Golkar Sumut semakin solid untuk mendapatkan yang terbaik.
Ternyata, Gerakan ABI cuma heboh di tingkat obrolan warung kopi saja!
Mangkanya…Oleh : Choking Susilo Sakeh Wartawan Senior di Medan.
Keterkaitan Bobby Nasution dan Topan Ginting dalam Pusaran Korupsi, KPK Dalami Peran "Lepat Sama Daun"
kotaPolda Sumut Amankan 1,2 Ton3.970 Tersangka Ditangkap
kotaPolda Sumut Amankan 290 Kg Sabu dari 2 Tersangka
kotaPemeriksaan Bobby Nasution Wajib Dilakukan KPK, Setelah OTT "Orang Kepercayaan" Topan Ginting
kotaSaut Situmorang Eks KPK Kasus Korupsi Kadis PUPR Sumut Mirip Korupsi Eks Wali Kota Medan
kotaDMDI Sumut Bahas Program Strategis Pendidikan, Ekonomi, dan Budaya
kotaMedan sumut24.co Polsek Medan Labuhan, Polres Belawan melalui Kanit Reskrim Iptu Hamzar membantah bahwa pihaknya ada melakukan pengkondisi
Hukumsumut24.co ASAHAN, Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos., M.Si menerima audiensi pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Caba
Newssumut24.co Kabupaten Solok, Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Rabu (02/07/2025) menggelar Launching Perdana Pembayaran Pajak Bumi
NewsCekcok di Kantor Gubernur Sumut, Komisi II DPR RI Sentil Bobby Nasution Gak Nyambung
kota