Minggu, 01 Juni 2025

TAK SEKADAR NAIK GUNUNG, TAPI JADI AKSI BERSAMA HIJAUKAN BUMI, DEMI KAMU DAN MASA DEPAN KITA

Administrator - Kamis, 29 Mei 2025 14:36 WIB
TAK SEKADAR NAIK GUNUNG, TAPI JADI AKSI BERSAMA HIJAUKAN BUMI, DEMI KAMU DAN MASA DEPAN KITA
MoNa Kelana ini merupakan program WWF-Indonesia untuk kegiatan supporter atau pendukung individu. Kegiatan ini juga didukung oleh perlengkapan outdoor Arei, Golden Rama dan lainnya. Nantinya akan ada MoNa Kelana tak hanya di Gunung tetapi juga edisi laut
Merbabu, . WWF-Indonesia bersama Tujuh Publik figure, yaitu Della Dartyan, Yura Yunita, Tara Budiman, Dion Wiyoko, Tissa Biyani, Daffa Wardhana, Jerhemy Owen dan Mariane Rumantir mendaki Gunung Merbabu, melalui jalur Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Pendakian ini adalah upaya untuk mengajak aksi bersama untuk hijaukan bumi, demi kamu dan masa depan kita bersama.

Baca Juga:

Pendakian ini dalam rangka mengajak audiens untuk menjadi petualang yang bertanggung jawab, tidak hanya menikmati alam namun harus imbal balik berupa tanam pohon dan juga tidak mencemari keindahan alam dengan sampah plastik. Pendakian ini juga diikuti oleh 10 member of nature (MoNa) yang berasal dari Kota Jakarta. Kegiatan ini bekerjasama dengan National Geographic Indonesia dan TSX media.

Kegiatan ini juga disambut baik Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni dengan melepas rombongan di Pos 1, Jalur Selo, Resor Selo, Taman Nasional Merbabu Boyolali, Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan meyambut baik kegiatan ini, dan juga sekaligus uji coba teknologi RFID atau Radio Frequency Identification. Sebuah metode identifikasi dan melacak objek secara otomatis atau transponder dalam bentuk gelang warna oranye. Tujuannya agar mudah melacak pendaki yang masuk dan mempermudah proses evakuasi jika ada pendaki yang tersesat. Pak Menteri juga mengingatkan pendaki untuk bawa balik sampahnya, dan akan dihitung di pos keluar, "Jika bawa rokok 20, harus menyerahkan bukti berupa puntungnya 20 di pos keluar nanti" ujak Pak Raja.

Dalam kegiatan ini juga, pendaki harus menanam minimal satu pohon sebelum atau sesudah pendakian. Pada kegiatan ini, juga diadakan acara tanam pohon bersama dengan menggunakan tanaman kayu keras dan buah, seperti kayu sengon dan lain-lain.
Adita Bayunanda, CEO WWF-Indonesia mengatakan, "Rata-rata 73% masyarakat Indonesia mendapatkan berita dari media sosial, untuk itu penting untuk menggandeng influencer untuk menyuarakan isu konservasi yang dipastikan dapat menyebar dan memberikan inspirasi bagi followernya". Lanjut Aditya, "WWF-Indonesia akan terus mengajak semua orang termasuk influencer yang mau bekerja sama dengan kami untuk terus bersuara dan membuat dampak positif bagi alam Indonesia juga menjadi pelancong yang bertanggung jawab atau responsible traveler, menjadi adventurer tapi tetap Zero Waste,".

Selama pendakian, Member of Nature ini akan mengumpulkan sampah plastik yang tercecer sepanjang jalur, demi menjaga habitat satwa liar endemik di Taman Nasional Merbabu dan juga memujudkan Zero Waste and Zero Accident. Jumlah sampah plastik dari sektor pariwisata cukup signifikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sampah plastik menjadi komponen utama sampah yang dihasilkan oleh aktivitas wisata, dengan persentase mencapai 53% atau 250 juta ton.

Della Dartyan, Publik Figure dan Member MoNa mengatakan, "Sebagai pengagas ide MoNa Kelana, saya sangat bangga dan berterima kasih kepada rekan-rekan public figure yang sudah mau saya "racuni" untuk ikutan aksi ini". Dara kelahiran Jogjakarta ini tak henti-hentinya semangat untuk menyuarakan menjaga lingkungan, "Aksi sekecil apapun berdampak baik bagi bumi, jadi #longaruhkok menjadi tagline kami".

MoNa Kelana ini merupakan program WWF-Indonesia untuk kegiatan supporter atau pendukung individu. Kegiatan ini juga didukung oleh perlengkapan outdoor Arei, Golden Rama dan lainnya. Nantinya akan ada MoNa Kelana tak hanya di Gunung tetapi juga edisi laut dan juga perkotaan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru