Medan |sumut24.co -
Baca Juga:
Pasca viralnya penyerangan fisik oleh tiga (3) orang diduga suruhan oknum bandar besar narkoba yang kerap disebut dengan panggilan Oy, terhadap Tomy Nainggolan warga Jln Gaperta Ujung saat berada di rumah kerabatnya di Jln. Klambir Lima, Gg Anas, Deliserdang, Kamis (8/2/2024) lalu hingga korban alami luka serius.
Dan kali ini, aksi mengganas kembali terjadi yang juga diduga dilakukan orang suruhan oknum bandar besar narkoba yang kerap disebut dengan panggilan Oy, Minggu (11/2/2024) sekira pukul 03.40 Wib dini hari mobil korban dibakar.
Akibatnya, mobil korban yang terparkir tepat di depan rumah ludes terbakar 100 persen dan seorang balita juga ikut menjadi korban yang mengakibatkan tangannya melepuh.
Warga tetangga korban berjibaku memadamkan api dengan menyirami pasir dan air, sekitar satu jam kemudian api pun padam total.
Pembakaran mobil yang sudah tingkat serius diduga untuk membunuh satu keluarga yang didalam rumahnya, itu dilakukan dengan cara meletakkan botol berisi minyak dan ujungnya ada sumbu (molotov), sekitar 5 botol tepat di bawah tangki minyak mobil lalu dibakar.
Api yang cepat membesar langsung menghanguskan seluruh mobil dan disusul ledakan keras sebanyak empat (4) kali didiga dilakukan empat (empat) orang dengan mengendarai sepeda motor dan memakai helm juga masker.
Diduga kuat pembakaran dengan molotov ini merupakan rentetan kejadian penganiayaan terhadap Tomy kemarin, yang diduga otak di belakangnya Oy disebut sebut si bos kartel narkoba, dan kejadian ini juga di latarbelakangi pemberitaan.
Dimana Oyok si bos narkoba telah memindahkan sarang narkoba sabu-sabu hingga ekstasi skala besar dari Gang Pantai, dekat pajak/pasar Kampung Lalang, Medan ke kawasan disebut "Lembah", di Jalan TB Simatupang, Gang Mushola ke arah sungai, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan.
Dimana narkoba yang dipasok kesana diduga oleh oknum-oknum dan ada pula yang dibawa dari luar negeri (jaringan internasional), dan Lembah diperkirakan lima kali lipat besarnya dari Pantai, kiloan sabu setiap harinya bisa habis terjual di Lembah, dan sampai saat ini masih tetap aktif. (Tim)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News