Jumat, 24 Oktober 2025

Vaksin Palsu Belum Ditemukan di Medan, Masyarakat Diminta Jangan Panik

Administrator - Rabu, 20 Juli 2016 07:29 WIB
Vaksin Palsu Belum Ditemukan di Medan, Masyarakat Diminta Jangan Panik

Medan | Sumut24

Baca Juga:

Sekretaris Dinas Kesehatan Medan, Irma Suryani mengungkapkan, sejauh ini vaksin palsu sama sekali masih belum ada ditemukan di Kota Medan. Meskipun sejumlah upaya penelusuran sudah dilakukan, namun hasilnya masih nihil.

“Hingga hari ini, nggak ada vaksin palsu di Medan. Sidak yang sudah dilakukan oleh tim dari Dinas Kesehatan disejumlah fasilitas kesehatan dan rumah sakit, tidak ada ditemukan vaksin palsu itu,” katanya kepada wartawan, Selasa (19/7) di Medan.

Untuk itu, Irma mengatakan, agar masyarakat di Medan tidak perlu panik terkait isu vaksin palsu yang sedang berlangsung. Karena gejolak dari vaksin tersebut menurutnya, tidak begitu dirasakan di ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini.

“Masyarakat kita minta jangan panik. Soalnya gejolak vaksin palsu belum sampai di Medan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Irma menjelaskan, droping vaksin untuk dikota Medan sebetulnya terbilang aman. Karena, vaksin yang beredar di Medan resmi, berasal dari sumber yang jelas yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Rumah sakit baik pemerintah maupun swasta serta puskesmas dan klinik drop vaksinnya berasal dari Dinas Kesehatan, yang didapat dari Kemenkes tersebut.

“Vaksin itu banyak pengambilannya dari Dinas Kesehatan. Kita mendapatkannya dari Kemenkes melalui Provinsi baru di drop ke puskesmas ataupun langsung mengambilnya ke Dinas,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan dokter Ramlan Sitompul mengungkapkan, pemerintah harus bertanggung jawab atas terjadinya masalah vaksin palsu ini. Karena vaksin bagi anak menyangkut masa depan bangsa.

“Bisa saja dicurigai memang ada yang mengatur secara terstruktur. Apalagi persoalan vaksin palsu ini bukan yang pertama kali terjadi, dan penanganan sebelumnya tidak tuntas,” ujarnya.

Ramlan mengaku, dokter tidak bisa membedakan mana vaksin yang asli maupun yang palsu. Karena dokter sifatnya hanya menggunakan saja.

“Kita tidak pernah diajari membedakan vaksin asli atau palsu. Jadi pemerintah lah yang harus mengawasi,” katanya.

Ramlan melanjutkan, bisnis vaksin ini memang sangat besar keuntungannya. Sebab, satu buah vaksin memiliki harga yang tergolong mahal.

“Satu vaksin itu bisa berharga 200 ribu hingga 500 ribu. Ini sangat mahal, sehingga menjadi orientasi yang menguntungkan untuk memalsukannya. Selain itu perang saat ini trendnya tidak lagi dengan kekerasan, tetapi melalui obat-obatan seperti vaksin palsu ini,” pungkasnya.(W04).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Wabup Lantik 47 Pejabat Administrator, Pengawas, dan Fungsional
Diduga Tipu Anggota Plasma ,Ketua  Koperasi  FKI Mandiri Dilaporkan ke Polisi
Densus 88 AT Sumut dan BBPVP Medan Bersinergi Cegah Penyebaran Paham Radikalisme
NextDev dari Telkomsel Roadshow di Kota Medan, Dihadiri Ratusan Anak Muda
Apes, Usai Transaksi 2 Pemain Sabu - Sabu Dicomot Polisi
Rayakan HLN ke-80, PLN Hadirkan Cahaya Harapan bagi Keluarga di Tapanuli Tengah
komentar
beritaTerbaru