Kamis, 18 September 2025

Sejumlah harga kebutuhan masyarakat naik tajam

Administrator - Kamis, 18 Agustus 2016 10:28 WIB
Sejumlah harga kebutuhan masyarakat naik tajam
Medan | Sumut24 Harga cabai merah mengalami kenaikan yang sangat tajam pada 17 agustus kemarin. Kenaikan harga cabai merah tersebut memunculkan kekuatiran bahwa akan adanya masalah gangguan inflasi yang besar di bulan ini. Kenaikan harga cabai merah sejauh ini masih mengkuatirkan, karena hampir semua jenis cabai naik tinggi sebelumnya.   Harga cabai merah di tingkat pedagang di sejumlah pasar di kota medan pada hari ini menyentuh Rp.35.000 per Kg. Padahal di hari senin sebelumnya harganya masih 24.000 per Kg. Salah satu yang mengakibatkan tingginya harga cabai merah adalah kualitas cabai merah yang membaik.   Dengan kualitas yang membaik tersebut petani menentapkan harga jual yang lebih mahal. Ditambah lagi kenaikan harga cabe rawit sebelumnya yang hingg saat ini cabe rawit masih menanjak di harga Rp. 45.000 per Kg. Dengan kenaikan harga yang sangat tinggi tersebut, konsumen perlahan mulai mengalihkan ke sumber pedas lainnya yakni cabai merah.   Konsumen cabai rawit menurut pantauan tidak melakukan substitusi yang terlalu besar ke cabai merah, disaat cabai rawit harganya naik hingga menyentuh level 36.000 per Kg. Namun mulai melirik ke cabai merah setelah harga cabe rawit meroket diatas 36 ribu. Ditambah lagi pedagang kita ada yang menjual cabai campur, yakni kombinasi cabai merah dan cabai rawit. Dengan harga cabai rawit yang melonjak, porsi cabai rawit di cabai campur semakin sedikit. Sehingga ada permintaan yang meningkat pada komoditas cabai merah saat ini. Ditambah lagi nilai jual yang semakin mahal dari petani kita.   “Jika ada faktor penimbunan pada komoditas cabai, saya pikir kemungkinan tersebut sangat kecil sekali. Karena cabai bukanlah barang yang mampu tahan lama. Sehingga gampang busuk dan tidak memungkinkan disimpan untuk waktu yang lama. Jadi menurut hemat saya ini murni karena sisi permintaan dan penawaran,”kata Ekonom Sumut Gunawan Benjamin.   Dengan mahalnya harga cabai ini, bahkan untuk semua jenis cabai. Maka sebaiknya pemerintah bisa mengambil tindakan segera. Kita membutuhkan intervensi pasar untuk menstabilkan harga cabai di pasaran. Karena cabai tidak bisa disubstitusikan ke merica. Pola konsumsi masyarakat kita berbeda dibandingkan dengan Negara lain.   Meskipun saat ini sejumlah pedagang mencari sumber cabai dari wilayah luar SUMUT seperti aceh, Namun, kita jangan terlalu berharap banyak bahwa harga cabai merah bisa distabilkan di angka 22.000 hingga 26.000 dalam waktu dekat ini. Sebaiknya pemerintah mengambil tindakan segera. Jangan sampai harga cabai ini bergerak liar. Cabai ini merupakan komoditas penyumbang rutin inflasi di wilayah SUMUT.   Terlebih kita akan merayakan Idul Adha lebih kurang sebulan mendatang. Cabai akan tetap menjadi komoditas laris yang harganya perlu kita jaga.     Harga Beras Mulai Melambung Lagi Kenaikan harga beras sebelumnya untuk kualitas medium ke bawah sudah terjadi kenaikan sebesar Rp. 500 hingga Rp.1000 per Kg. Saat ini telah terjadi kenaikan harga beras untuk kualitas medium ke super sebesar Rp.500 per Kg. Harga beras kualitas super saat ini bertengger dikisaran 11.500 hingga 12.000 per Kg.   Beberapa kilang yang kita wawancarai masih mempersoalkan sulitnya mendapat gabah. Karena musim panen yang telah lewat. Sjeumlah kilang besar di wilayah Serdanag berdagai, padang sidempuan, Riau mengutarakan hal yang tidak jauh berbeda. Beras dari Cianjur dan Aceh yang diharapkan masih mampu didatangkan untuk menstabilkan harga.   Kita mengharapkan BULOG dan dinas terkait untuk terus memantau perkembangan harga beras ini. Beras merupakan komoditas pokok yang sangat bersinggungan langsung dengan hajat hidup semua orang di tanah air. Jangan sampai kenaikan harga beras mengusik daya beli msyarakat kita.     Harga Minyak Goreng bertahan Mahal dan Masih Berpotensi Naik Setelah mengalami kenaikan hingga ke 11.500, harga minyak goreng belum menunjukan adanya potensi mengalami penurunan. Di tingkat pengecer bahkan harga minyak goreng masih berpeluang melambung lagi ke 12.000 per Kg pada esok hari (19/8).   Setelah melakukan pemantauan dilapangan setelah perayaan 17 agustus, sejumlah pedagang bahkan telah melakukan pembelian harga dari distributor yang naik dibandingkan dengan harga dua hari sebelumnya. Kenaikan harga minyak goreng ini menurut isu yang berkembang adalah dikarenakan musim trek tanaman sehingga produktifitas sawit mengalami penurunan.   Ditambah lagi harga CPO yang naik menjadi RM 2.643 per ton saat ini. Sehingga membuat harga mionyak goreng terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga minyak goreng ini lagi-lagi akan memberikan beban tambahan inflasi maupun pengeluaran bagi masyarakat kita.   Pemerintah sebaiknya melakukan pendekatan ke sejumlah produsen untuk mengecek pola kenaikan harga minyak goreng tersebut. Karena menurut hitungan saya harga CPO masih bertahan murah dalam tempo yang cukup panjang belakangan ini. Meskipun volatilitas jangka pendek CPO menunjukan tren yang belum stabil.

Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Akhirnya, Ada Wakil Indonesia Wada Hamidah Ikut Berlayar ke Gaza
Terima Audiensi JMSI Sumut, Wali Kota Medan: Keterbukaan Adalah Hak Publik, Media Penggeraknya
Kajatisu Harli Siregar Dukung Penuh Musda JMSI Sumut: "JMSI Harus Jadi Corong Informasi yang Bersih dan Mencerahkan"
Tanjung Balai Optimis Kembali Mendapatkan Adipura Dari Kementerian Lingkungan Hidup
Pastikan Tata Kelola Keuangan Daerah Optimal, Wali Kota Tanjungbalai Kerja Sama Dengan KPPN
Polres Pelabuhan Belawan dan Brimob Polda Sumut Tangkap 5 Pelaku Tawuran Maut
komentar
beritaTerbaru