BANJIR SUMATERA DISEBUT BUKAN MUSIBAH ALAM, MELAINKAN “BENCANA KEBIJAKAN”
BANJIR SUMATERA DISEBUT BUKAN MUSIBAH ALAM, MELAINKAN &ldquoBENCANA KEBIJAKAN&rdquo
kota
Baca Juga:
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Medison Kamis (04/12/2025, pimpin rapat evaluasi penanganan bencana hidrometeorologi yang digelar Pemerintah Kabupaten Solok di Koto Baru, Kecamatan Kubung
Rapat juga diikuti oleh Asisten II Setda, Jefrizal, Asisten III, Eva Nasri, Staf Ahli Bupati Deni Prihatni dan Irwan Efendi, para Kepala OPD, beberapa Camat yang wilayahnya terdampak, serta unsur relawan.
Sekda Medison dalam arahannya menekankan pentingnya percepatan pendataan serta pelaporan perkembangan penanganan bencana di lapangan. Baik itu data jumlah pengungsi, data bantuan yang sudah diterima maupun yang sudah didistribusikan, usulan rehab rekon pascabencana, serta perkembangan perbaikan infrastruktur terdampak bencana yang telah dan sedang dikerjakan.
Dan kepada para Camat segera menyampaikan laporan terbaru terkait warga yang masih mengungsi, termasuk kondisi dan kebutuhan mendesak di lokasi pengungsian.
Camat Junjung Sirih Neni Amelia yang wilayahnya terdampak cukup parah menyampaikan data pengungsi untuk Nagari Paninggahan untuk kondisi saat ini berjumlah 220 KK/737 Jiwa, sementara di Nagari Muaro Pingai terdapat penduduk yang mengungsi sebanyak 290 KK/949 jiwa.
Hal ini dikarenakan banyaknya rumah yang hanyut (30 rumah) dan ratusan rumah rusak berat. Ia juga menyampaikan bahwa untuk akses jalan sudah bisa dilalui secara normal. Selain itu Neni menyampaikan agar adanya bantuan peralatan untuk anak-anak sekolah terdampak berupa baju, sepatu dan peralatan sekolah lainnya.
Camat Kubung Acil Fasradalam laporannya menyampaikan di wilayahnya masih terdapat 23 KK/80 jiwa masih mengungsi disebakan karena rumah- rumah penduduk berada di kawasan yang berpotensi besar terdampak bencana (Bukik Lasuang Jorong Muaro Busuak). sedangkan untuk kerusakan rumah terdapat 7 rumah warga di Jorong Sawah Suduik Selayo yang hanyut terbawa arus sungai.
Untuk akses jalan Acil Fasra meminta bantuan berupa alat berat. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Camat Danau Kembar bahwa di wilayahnya masih dibutuhkan bantuan alat berat untuk aksesibitas jalan.
Camat Singkarak Chrismon Darma dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini Ia berharap agar BPBD, Damkar maupun OPD terkait lainnya, bisa membantu membersihkan rumah rumah warga maupun jalan nagari yang dipenuhi oleh lumpur. Selain itu Ia juga melaporkan dampak bencana tersebut mengakibatkan air Danau Singkarak meluap, sehingga berdampak pada daerah lainnya di sekitaran Danau Singkarak. Ia berharap perlu koordinasi lebih lanjut dengan pihak PLTA Ombilin untuk pengurangan debit air Danau Singkarak.
Camat Gunung Talang Riswandi Bahauddin dalam laporannya mengatakan terdapat 7 buah rumah warga yang terdampak bencana yang berlokasi di Griya Hansela Bukit Gompong Nagari Koto Gadang Guguak. Sementara untuk akses jalan perlu pengawasan untuk kendaraan roda 6 yang melewati jalan kelok S yang sebelumnya terjadi longsor, dikhawatirkan akan kembali berpotensi terjadinya longsor susulan.
Menanggapi hal tersebut Sekda Medison menginstruksikan kepada OPD teknis terkait mengambil langkah-langkah yang tepat guna segera mengatasi perosalan-persoalan yang ada di lapangan. Selain itu, Sekda menginstruksikan agar data bantuan yang sudah diterima dan didistribusikan bisa diperbarui secara rinci dan jelas.
"Laporan harus jelas, bantuan apa saja yang masuk, sudah didistribusikan kemana saja, serta ketersediaan stok logistik di gudang posko juga harus dipantau," tegasnya.
Sekda juga menyoroti pentingnya penyusunan data lengkap pascabencana sebagai dasar pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi. Usulan rehat-rekon pasca bencana akan dibagi secara merata kepada OPD terkait, agar proses pemulihan berjalan lebih cepat dan terukur.
Pemerintah daerah juga meminta percepatan aksi pembersihan di kawasan terdampak, terutama fasilitas publik. Pekerjaan lapangan ini diminta melibatkan berbagai unsur, termasuk relawan dan jajaran OPD.Penanganan pascabencana harus dilakukan secara nyata, cepat, dan terkoordinasi.
Diungkapkannya bahwa akan diupayakan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) agar segera bisa dicairkan, sehingga diharapkan dapat mempercepat langkah-langkah penanganan.
Serta mengingatkan agar permohonan bantuan ke pemerintah pusat segera difinalkan, termasuk penyempurnaan data pengungsi dan data bantuan masuk serta penyalurannya.
Rapat tersebut menjadi tindak lanjut penting untuk memastikan seluruh proses penanganan bencana berjalan efektif dan tepat sasaran, di tengah upaya pemerintah daerah mempercepat pemulihan kondisi masyarakat Kabupaten Solok yang terdampak bencana hidrometeorologi, pungkasnya.(YOSE)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
BANJIR SUMATERA DISEBUT BUKAN MUSIBAH ALAM, MELAINKAN &ldquoBENCANA KEBIJAKAN&rdquo
kota
Disdukcapil Kota Solok Turut Berpartisipasi Dalam Kegiatan Korpri Peduli Bencana
Kota
19 Pegawai DPKUKM Kota Solok Terdampak Banjir Diberikan Bantuan Sembako
kota
Pra/Muscab keX IBI Cabang Kabupaten Solok Sekaligus Ajang Kumpulkan Donasi untuk Korban Bencana di Kabupaten Solok
kota
Ketua TPPKK Kabupaten Solok Dampingi Ketua TPPKK Kota Sawahlunto Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir
kota
Wabup Solok H. Candra Imbau Masyarakat Waspada Link Phishing di Tengah Bencana
kota
PT Hitay Daya Energy Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Bencana Kabupaten Solok
kota
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Bantu Pemerintah Kabupaten Solok dana sebesar Rp500 juta.
kota
Evaluasi Penanganan Bencana Hidrometeorologi, Sekda Medison Tekankan Laporan Data dan Percepatan Pembersihan Pasca Bencana
kota
Polda Sumut Pastikan Kelancaran Distribusi Bantuan, Polri Siap Berkolaborasi dengan Semua Pihak
kota