PTUN Medan Tolak Gugatan Eks Kades Paluh Kurau Terhadap Bupati Deli Serdang
PTUN Medan Tolak Gugatan Eks Kades Paluh Kurau Terhadap Bupati Deli Serdang
kota
Baca Juga:
Medan — Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menjadi sorotan publik setelah muncul pernyataan keras dari pemerhati sosial Sumatera Utara, Syahrir Nasution, yang mengingatkan bahwa kampus terbesar di Sumut itu kini berada di ambang kehilangan public trust atau kepercayaan publik.
Dalam pesannya, Syahrir menyebutkan bahwa kegaduhan yang berkepanjangan, lemahnya penyelesaian masalah internal, serta berbagai kasus yang menyeret nama baik universitas dapat memicu lahirnya persepsi negatif yang berbahaya. Menurutnya, ketika kepercayaan publik mulai mengikis, dampaknya tidak hanya pada reputasi institusi, tetapi juga pada masa depan para mahasiswa dan lulusan USU.
> "Jangan sampai nanti keluar dari mulut masyarakat Sumut bahwa USU terancam kehilangan public trust. Bahasa masyarakat itu lebih ampuh daripada bahasa hukum. Jangan sampai masyarakat bicara — karena ketika masyarakat yang bicara, itu lebih keras dari putusan hukum," ujar Syahrir Nasution dalam keterangannya, Rabu (26/11).
Syahrir menyoroti bahwa sering kali bahasa hukum dan regulasi administrasi diabaikan dalam penanganan permasalahan kampus. Ia menegaskan, ketika publik merasa tidak lagi percaya, maka penjelasan hukum apa pun tidak akan mampu menutupi keretakan kepercayaan tersebut.
Menurut Syahrir, pengelolaan lembaga pendidikan sebesar USU harus mengedepankan transparansi, akuntabilitas, penyelesaian masalah yang tuntas, serta komunikasi publik yang jelas. Ia menilai bahwa isu-isu yang selama ini muncul seharusnya dijawab dengan langkah konkret, bukan sekadar retorika atau pembelaan normatif.
"Kepercayaan publik itu modal utama sebuah universitas. Jika masyarakat mulai meragukan integritas dan tata kelola USU, maka yang dirugikan bukan hanya nama institusi, tetapi ribuan mahasiswa, alumni, dan civitas akademika," tambahnya.
Syahrir mengimbau agar pimpinan USU segera melakukan pembenahan menyeluruh dan tidak meremehkan kekuatan opini publik. "Bahasa masyarakat itu tajam. Jika USU tidak segera berbenah, jangan salahkan publik ketika mereka mulai mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di dalam kampus," tegasnya.
Ia berharap badai isu yang melanda USU menjadi momentum bagi pimpinan universitas untuk berani membuka diri, membangun kedisiplinan tata kelola, serta menghadirkan langkah-langkah pemulihan kepercayaan.
"Publik trust itu dibangun bertahun-tahun, tetapi bisa runtuh hanya dalam hitungan hari," tutup Syahrir.
Artikel ini menggambarkan kekhawatiran serius dari masyarakat Sumut tentang arah pengelolaan USU dan menjadi peringatan agar kampus segera bertindak sebelum krisis kepercayaan benar-benar terjadi.rel
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
PTUN Medan Tolak Gugatan Eks Kades Paluh Kurau Terhadap Bupati Deli Serdang
kota
sumut24.co Tapsel, PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, menyampaikan duka cita mendalam atas bencana banjir dan l
News
PT Agincourt Resources Perkuat Respons Bencana di Tapanuli dengan Dukungan Medis dan Logistik
kota
Pemkab Solok Gelar Rapat Virtual dengan BNPB Bahas Hibah RehabRekon Pascabencana
kota
USU Terancam Kehilangan Public Trust, Syahrir &ldquoBahasa Masyarakat Lebih Ampuh dari Bahasa Hukum&rdquo
kota
Hadiri Perayaan Hari Guru, Bunda PAUD Simalungun Ajak Bangun Generasi Sehat, Cerdas Berkarakter dan Berakhlak Mulia
kota
Wakil Bupati Simalungun Hadiri Pelantikan Pengurus Kwarda Sumut, Pramuka Didorong Perkuat Peran dalam Pencegahan Narkoba
kota
DLHK Sumut Dorong KLHK Lebih Selektif Beri Izin Pengelolaan Hutan Usai Banjir Bandang Tapteng
kota
sumut24.co Tabagsel, Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah di Sumatera Utara (Sumut) berdampak parah di beberapa kabupaten
News
REHABILITASI ASDP DAN GELOMBANG BARU HAM AMNESTI DR. ARIS MENJADI UJIAN MORAL NEGARA
kota