Pemprov Sumut Yakini Sinergi Ulama dan Umara Kunci Keberhasilan Pembangunan
MEDAN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) meyakini sinergi antara ulama dan umara menjadi kunci utama keberhasilan pemb
Politik
Baca Juga:
MEDAN – Wacana politik apresiasi terhadap tokoh bangsa belakangan ini dinilai terlalu sarat muatan politis dan mengabaikan jasa-jasa historis yang substansial. Shohibul Anshor Siregar, dosen ilmu politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki obligasi moral dan historis yang tak terbayar terhadap dua tokoh kunci penentu keberlangsungan Republik: Syafroeddin Prawiranegara dan Mr. Assaat.
Menurut Siregar, pengakuan terhadap kedua tokoh tersebut harus segera dilakukan melalui mekanisme yang substansial dan bermartabat, tanpa perlu menunggu desakan demonstratif.
"Indonesia tak dapat dipahami sama sekali dari aspek kontinuitas sejarah tanpa peran Syafroeddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya adalah Penjamin Eksistensial Negara di tengah krisis yang mengancam kedaulatan," ujar Siregar dalam keterangan pers di Medan, Selasa (11/11).
Jasa Krusial yang Terlupakan
Siregar menyoroti bahwa jasa Syafroeddin dan Assaat bukanlah jasa biasa, melainkan jasa yang bersifat penyelamat negara (state-saver).
Syafroeddin Prawiranegara: Sebagai Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada Desember 1948, Syafroeddin secara legalitas dan politik menjamin Republik Indonesia tetap eksis dan berdaulat di mata internasional setelah Soekarno dan Hatta ditawan. "Tanpa PDRI yang beliau pimpin dari rimba, klaim Belanda bahwa Republik sudah tamat akan diterima dunia. Syafroeddin adalah penjamin legitimasi kedaulatan," tegas Siregar.
Mr. Assaat: Beliau memegang peran sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia (RI) ketika RI menjadi negara bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) 1949-1950. Assaat adalah penjaga legalitas entitas RI, memastikan bahwa entitas ini tetap sah secara hukum untuk kemudian memimpin proses unifikasi dan pembubaran RIS, kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Obligasi Khusus sebagai Apresiasi Negara
Menanggapi wacana gelar Pahlawan Nasional yang seringkali diwarnai kontroversi dan politisasi, Siregar mengusulkan langkah konkret dan inovatif dari pemerintah.
"Pemerintah mesti mewujudkan apresiasi besar ini bukan hanya sekadar seremoni gelar. Negara memiliki kewajiban untuk melunasi utang historis ini dengan langkah keuangan yang konkret dan simbolik," kata Siregar.
Dia mengusulkan agar pemerintah menerbitkan Obligasi Khusus Negara (Obligasi Apresiasi Pahlawan) yang didedikasikan atas nama Syafroeddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Dana hasil obligasi tersebut dapat digunakan untuk mendanai riset sejarah, pusat studi demokrasi dan keadilan transisional, serta program beasiswa bagi generasi muda.
"Ini adalah cara modern, bermartabat, dan substansial untuk mengakui jasa. Obligasi ini akan menjadi instrumen pengakuan historis sekaligus pembangunan memori kolektif yang sehat," jelas Siregar.
Politik Apresiasi tanpa Mobil Komando
Siregar menekankan bahwa negara tak perlu menunggu momentum politik yang sarat mobilisasi massa untuk mengakui tokoh-tokoh krusial. Politik apresiasi yang baik, menurut beliau, seharusnya merupakan kesadaran historis yang diinisiasi oleh negara, bukan hasil tekanan.
"Pemerintah tak perlu mengharapkan akan ada delegasi-delegasi dari berbagai daerah dengan ikat kepala dan mobil komando dengan ribuan volt sound yang menyuarakan tuntutan ke Istana atau ke DPR," ucapnya. "Negara harus berdiri tegak di atas kebenaran sejarah. Pengakuan kepada Syafroeddin dan Assaat adalah soal integritas historis, bukan soal mobilisasi politik."
Tindakan ini, lanjutnya, akan menunjukkan bahwa rezim pasca-Reformasi benar-benar berkomitmen pada penegakan keadilan dan pelunasan utang sejarah, yang jauh lebih penting daripada sekadar merehabilitasi citra Orde Baru.
MEDAN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) meyakini sinergi antara ulama dan umara menjadi kunci utama keberhasilan pemb
Politik
TAPANULI TENGAH Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution memastikan kerusakan akibat banjir dan longsor di Tapanuli Te
News
Medan,Sebanyak 3.000 personel dari 21 kecamatan seKota Medan Gotong Royong Raya pada berbagai lokasi di Kecamatan Medan Helvetia. Kegiatan
kota
Jakarta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama putranya, Didit Hediprasetyo, melakukan kunjungan silaturahmi pada sore per
News
sumut24.co Aceh TamiangTelkomsel bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia terus memperkuat kolaborasi dan semangat go
Umum
Jasa Marga Mencatat Volume Lalu Lintas Pada Ruas Tol Regional Nusantara Terus Meningkat Sampai H2 Nataru 2025/2026
kota
Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB
kota
sumut24.co TOBA, Semangat kebersamaan mendasari perayaan Natal Oikumene Pemerintah Kabupaten Toba 2025 yang dilaksanakan di Lapangan Kantor
News
Medan sumut24.co Dalam rangka menjaga dan memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) agar tetap aman dan kondusif,
kota
Medan sumut24.co Suasana penuh sukacita dan kebersamaan mewarnai perayaan Natal Keluarga Besar Polrestabes Medan yang digelar di Lapangan
kota