
Rugikan Negara Rp 4,5 Miliar, Kejati Kepri Tahan Dua Tersangka Baru Korupsi Jasa Pemanduan dan Penundaan Kapal.
Rugikan Negara Rp 4,5 Miliar, Kejati Kepri Tahan Dua Tersangka Baru Korupsi Jasa Pemanduan dan Penundaan Kapal.
kotaBaca Juga:
MEDAN- Kematian Alm.Muhammad Fadilah siswa SMAN 6 Medan tewas penuh luka dan beberapa bagian tubuhnya patah-patah hingga kini belum mendapatkan titik terang, meski telah dilakukan gelar perkara di Gakkum Satlantas Polrestabes Medan, pada tanggal 13 September 2025 lalu.
"Mengapa begitu lama hasil Gelar Perkara tersebut, Polsek Medan Sunggal diminta tuntaskan kasus kematian Alm.Fadilah ini, kami minta SP2HPnya. Ini soal nyawa, kami ingatkan jangan ditutup-tutupi dalam kasus ini", tegas Edwin Pohan SH didampingi Zulkifli Lubis SH kuasa hukum keluarga korban, Suherman Koto (orangtua alm.Fadilah), Jum'at (26/9/2025).
Misteri kematian Almarhum Muhammad Fadilah, siswa SMAN 6 Medan sudah lebih 40 hari, tewasnya Alm.Fadilah disebut-sebut kecelakaan tunggal sebagaimana yang disampaikan sebelumnya oleh pihak Lantas Polsek Medan Sunggal.
Namun menurut, penglihatan keluarga korban, bahwa alm.Fadilah kematiannya bukanlah kecelakaan tunggal, alasannya, beberapa bagian tubuh korban penuh luka, dan patah-patah, helm yang dikenakan korban tidak rusak, pakaian korban tidak robek, bahkan sepedamotor yang dikendarai korban mulus tidak ada yang lecet-lecet (tergores.red)
Mirisnya, malah Haenphon milik korban dirusak dan dibuang di kanal sebagaimana pengakuan salah satu teman korban, saat hari duka yang datang mengantarkan dompet korban kepada orangtuanya korban, banyak kejanggalan hingga kasus ini pun terus bergulir mencari kebenarannya.
Zulkifli Lubis SH menambahkan, dirinya sudah dua kali berkomunikasi dengan penyidik Lantas Polsek Sunggal, Aiptu Banjarnahor paska gelar perkara melalui sambungan telepon seluler (haenphon.red) beberapa hari lalu.
Dikatakannya, "Tunggu hari senin ya, hasil gelarnya, karena ada pemeriksaan tambahan dan akan gelar di TKP, nanti diundang semua", kata Zulkifli menirukan ucapan penyidik Aiptu Banjarnahor kepada dirinya, seraya menambahkan jika tidak juga hari senin mendapatkan kejelasan, kasus ini dibawa ke Polda Sumatera Utara, tegasnya.
Sementara, Suherman Koto orangtua korban Alm. Muhammad Fadilah didampingi istrinya, berharap agar kasus kematian anaknya ini dibuka seterang-terangnya, apapun hasilnya saya terima dengan ikhlas dan jangan ada direkayasa, katanya.
"Saya berharap kasus ini terungkap seterang-terangnya, saya melihat kematian anak saya tidak wajar dugaan saya dibunuh, sehingga saya mendesak Poldasu untuk dilakukan Ekshumasi ulang di kuburan anak saya", ujar Suherman Koto pintanya. (Red)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google NewsRugikan Negara Rp 4,5 Miliar, Kejati Kepri Tahan Dua Tersangka Baru Korupsi Jasa Pemanduan dan Penundaan Kapal.
kotaJNE Berangkatkan 1.643 Karyawan Ibadah Umrah
kotaLETRAS Desak Kejati Sumut Usut Dugaan Korupsi Program Jagung di PTPN IV Adolina
kotasumut24.co Tebingtinggi, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bina Karya Kota Tebingtinggi provinsi Sumatera Utara, Dr.Mangasi Sinurat
NewsJAKARTA SUMUT24.co Tim Taekwondo Indonesia (TI) Sumatera Utara kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Piala Panglima TNI 20
SportPembangunan Gagal, Jalan Sipiongot Mangkrak Tabagsel Ingin Mandiri Jadi Provinsi
kotasumut24.co Madina, Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution melepas keberangkatan kontingen Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) ya
Newssumut24.co Tapsel, Sejak 2011, PT Agincourt Resources (PTAR) konsisten menghadirkan harapan baru bagi ribuan warga Sumatra Utara melalui pr
Newssumut24.co Padangsidimpuan, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Padangsidimpuan kembali menunjukkan kesigapan dalam menjaga keaman
Newssumut24.co Palas , Bupati Padang Lawas Putra Mahkota Alam Hasibuan, SE resmi menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Prioritas
News