
Polsek Tanjung Morawa Amankan 2 Pelaku pencurian Sepeda Motor
Polsek Tanjung Morawa Amankan 2 Pelaku pencurian Sepeda Motor
kotaBaca Juga:
Di tengah gejolak global yang tak menentu, Indonesia berada pada titik krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah pusat sudah memberi arah lewat semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, sementara Bank Indonesia menghadirkan terobosan seperti Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk mengalirkan dana perbankan ke sektor riil. Tujuannya jelas: membuka lapangan kerja baru, menghidupkan ekonomi rakyat, dan menjaga stabilitas jangka panjang.
Namun, pertanyaan yang lebih mendesak justru ada di daerah: apakah Sumatera Utara siap membaca dan memanfaatkan momentum ini? Apakah gubernur benar-benar memiliki visi dan keberanian untuk mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi dengan nilai keislaman, yang menjadi roh mayoritas masyarakat di provinsi ini?
Sumut sering dibanggakan sebagai miniatur Indonesia, dengan keragaman budaya dan agama. Tetapi, harus diakui, kebijakan pembangunan daerah masih kerap pragmatis, lebih mengejar proyek jangka pendek ketimbang desain jangka panjang yang berpihak pada rakyat. Padahal, dengan basis penduduk Muslim yang dominan, terutama di wilayah seperti Mandailing Natal yang dikenal sebagai "Serambi Mekkah"-nya Sumut, seharusnya ada model pembangunan ekonomi berbasis syariah yang nyata—bukan sekadar jargon.
Inilah letak tantangan kepemimpinan di Sumut. Nilai-nilai Islam yang menekankan keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan sejatinya sejalan dengan agenda ekonomi inklusif. Tetapi apakah gubernur berani menantang status quo, memutus lingkaran kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir elite, dan benar-benar membangun sistem yang berpihak pada masyarakat luas?
Jika Sumut gagal membaca peluang ini, provinsi ini hanya akan menjadi penonton di tengah transformasi ekonomi nasional. Momentum emas akan lewat, sementara rakyat tetap berkutat dengan pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan.
Pertumbuhan ekonomi dan nilai keislaman bukan dua kutub yang berlawanan. Keduanya bisa berjalan seiring. Hanya saja, butuh kepemimpinan visioner—gubernur yang tidak sekadar menjadi administrator anggaran, tetapi pemimpin yang berani mengambil langkah besar demi masa depan rakyat Sumut yang lebih adil, sejahtera, dan bermartabat.***
Polsek Tanjung Morawa Amankan 2 Pelaku pencurian Sepeda Motor
kotaBappenda Sumut Akui Kepatuhan Pajak Kendaraan Rendah, Target PAD 2025 Rp7,2 Triliun Terancam
kotaBARMADES Desak KPK, Kejaksaan, dan Polri Usut Tuntas Dugaan Korupsi Proyek Miliaran Rupiah di Deli Serdang
kotaSoal Pergeseran Anggaran, Kepala BKAD Sumut Siap Dipanggil KPK
kotaBapenda Sumut Tegaskan Isu Isi BBM Harus Bayar Pajak adalah Hoaks
kotaPolda Sumut Limpahkan Tersangka Pemalsuan Dokumen Mobil Antik ke Jaksa
kotaAyah dan Paman Jadi Predator Anak 16 Tahun Jadi Korban Sejak Usia 10&rdquo
kotaTidak Ada Ruang bagi Tindakan Rasis di PDI Perjuangan
kotaBPN Sergai Peringati HANTARU ke65, Serahkan Sertipikat Gratis kepada 24 Warga
kotasumut24.co ASAHAN, Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat yang tertimpa musibah, Pemerintah Kabupaten
News