Selasa, 26 Agustus 2025

Bersama LSPR menuju masa depan AI yang etis dan inklusif: Komitmen LSPR dalam transformasi Digital

Administrator - Senin, 25 Agustus 2025 20:32 WIB
Bersama LSPR menuju masa depan AI yang etis dan inklusif: Komitmen LSPR dalam transformasi Digital
Istimewa
Baca Juga:

Jakarta– Artificial Intelligence (AI) kini bukan sekadar bayangan masa depan, melainkan realitas yang telah hadir di tengah kehidupan kita. Dari layar ponsel yang setiap hari kita sentuh, sistem kerja yang semakin cerdas, hingga cara kita mencari informasi dan membentuk opini, AI telah menjadi bagian dari denyut nadi masyarakat modern. Dengan kemampuannya menganalisis data dalam hitungan detik, teknologi ini membuka jalan bagi lahirnya inovasi tanpa batas. Pertanyaan yang kini muncul bukan lagi "seberapa canggih AI bisa bekerja," tetapi "seberapa bijak kita memanfaatkannya."

Menjawab tantangan itu, LSPR Institute of Communication and Business tampil sebagai pelopor dalam mengintegrasikan AI ke dunia pendidikan. Bagi LSPR, AI bukanlah sekadar alat, melainkan mitra strategis yang mampu memperkuat kapasitas manusia. Melalui LSPR Centre for Artificial Intelligence and Communication Technology (LSPR CAICT), kampus ini berkomitmen menyiapkan generasi muda yang tidak hanya memahami cara kerja AI, tetapi juga mampu menggunakannya secara kreatif, etis, dan bertanggung jawab.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam penyelenggaraan LSPR AI Festival 2025, yang berlangsung pada 25–26 Agustus 2025 di LSPR Transpark Bekasi. Dengan mengusung tema "Smart Collaboration for Responsible & Creative AI", festival ini menjadi panggung kolaborasi lintas sektor untuk menunjukkan bagaimana AI bisa menjadi kekuatan positif.

Selama dua hari penuh, peserta festival akan diajak menyelami beragam pengalaman inspiratif. Mulai dari sesi berbagi bersama pakar dan regulator, lokakarya praktis seperti teknik prompt engineering dan produksi konten kreatif berbasis AI, hingga kompetisi AI for Social Good yang menantang generasi muda untuk menggunakan teknologi demi kepentingan sosial. Tak hanya itu, akan ada pula program edukasi interaktif untuk siswa SMA/SMK, pameran karya mahasiswa, pertunjukan seni yang memadukan kreativitas manusia dengan kecanggihan mesin, serta penganugerahan kompetisi video AI yang menampilkan gagasan-gagasan segar dari talenta muda.

Bagi Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, FIPR, Founder & Director LSPR, inovasi tanpa tanggung jawab hanyalah langkah kosong. "Di LSPR, AI sudah menjadi bagian dari kurikulum interdisipliner kami. Mahasiswa tidak hanya dibekali pemahaman teknis, tetapi juga didorong untuk menjadi kreator yang mampu menggunakannya demi membangun bisnis yang lebih cerdas, memperkuat komunitas, dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan. Inilah cara kami menyiapkan generasi yang bukan hanya mengikuti arus perubahan, melainkan ikut mengarahkannya," ujarnya.

Dukungan terhadap langkah ini juga datang dari pemerintah. Aju Widya Sari, Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru, Kementerian Komunikasi dan Digital, menegaskan pentingnya literasi AI di perguruan tinggi. "Kecerdasan artifisial bukan hanya berdampak pada dunia akademik dan bisnis, tetapi juga memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Diperkirakan, kontribusi AI terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa mencapai hingga USD 366 miliar. Potensi sebesar ini hanya akan tercapai bila kita memiliki SDM yang terampil sekaligus beretika," jelasnya.

Sementara itu, Dr. Dendy Muris, Head of LSPR CAICT, menekankan bahwa inti dari transformasi teknologi tetaplah komunikasi. "AI bukan untuk menggantikan manusia, melainkan untuk mendampingi dan memperkuat kapasitasnya. Melalui LSPR CAICT, kami memastikan pemanfaatan AI selalu berpijak pada prinsip etis, inklusif, dan berdampak sosial. Kami percaya, teknologi seharusnya menjadi sahabat manusia, bukan penggantinya," ungkapnya.

Kehadiran LSPR AI Festival 2025 menjadi lebih dari sekadar sebuah acara. Ini merupakan sebuah momentum kolektif, sebuah titik balik dalam cara kita memahami dan mengelola teknologi. Festival ini mengingatkan bahwa AI tidak semata-mata tentang percepatan inovasi, melainkan tentang bagaimana teknologi mampu menyalakan inspirasi, menumbuhkan kreativitas dan memberi dampak nyata bagi masyarakat. Selain itu LSPR AI Festival 2025 juga memperkuat positioning LSPR CAICT sebagai pusat riset dan pengembangan AI yang berfokus pada tata kelola, etika dan pemanfaatan AI yang bertanggung jawab.

Melalui ajang ini, LSPR mengajak seluruh lapisan masyarakat mahasiswa, pendidik, pelaku industri, pembuat kebijakan, hingga komunitas luas untuk bersama-sama melihat AI bukan hanya sebagai mesin di balik layar, tetapi sebagai mitra perjalanan menuju masa depan. Masa depan yang lebih inklusif, adil, penuh imajinasi, di mana teknologi bukan hanya penggerak perubahan, tetapi juga penjaga nilai-nilai kemanusiaan.

"Melalui berbagai diskusi dan showcase di Festival AI ini, saya semakin memahami bahwa mahasiswa tidak cukup hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga harus berperan sebagai pencipta yang bisa mengarahkan perkembangan AI ke jalur yang positif, etis, dan bermanfaat. Pengalaman ini meneguhkan keyakinan saya bahwa generasi muda harus berada di garda depan untuk memastikan AI dimanfaatkan demi inovasi sekaligus tetap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Bagi saya, LSPR AI Festival 2025 benar-benar membuka cara pandang baru tentang bagaimana kecerdasan buatan dapat menjadi mitra strategis bagi kreativitas manusia." - Della Mellianie Hery Mahasiswa LSPR Fakultas Ilmu Komunikasi

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Sarasehan Koperasi di Medan: Kupas Tantangan Digital hingga Inspirasi Rumah Gratis
PLN UID Sumatera Utara Kenalkan Digitalisasi Lewat PLN Mobile di Festival Bunga dan Buah Tanah Karo 2025
Polda Sumut Perkuat Call Center 110: Akselerasi Layanan Darurat Demi Keamanan Masyarakat Digital
Mahasiswa Hukum Sumatera Utara Desak Kejatisu Usut Dugaan Korupsi Perpustakaan Digital Bodong di Labura
Non-Tunai untuk Percepatan Digitalisasi Layanan Publik, Bupati Tapsel Sosialisasikan ke Beberapa Jajarannya
21 Kepsek di Lantik Bupati Tapsel, Ini Penjelasan Gus Irawan Pasaribu
komentar
beritaTerbaru