
DICARI: RANI REHULINA TARIGAN, HILANG SEJAK 6 OKTOBER DALAM PERJALANAN DARI SERIBU DOLOK KE MEDAN
DICARI RANI REHULINA TARIGAN, HILANG SEJAK 6 OKTOBER DALAM PERJALANAN DARI SERIBU DOLOK KE MEDAN
kotaBaca Juga:
MEDAN – Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) kini menggantungkan harapan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar kasus dugaan suap proyek infrastruktur yang menyeret Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting (TOP), secara transparan dan tuntas.
Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas) Sutrisno Pangaribuan menyampaikan harapan itu saat dimintai tanggapannya oleh wartawan, Minggu (29/6), menyusul Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Topan Ginting. Ia menilai, peristiwa OTT ini memalukan dan mencoreng wajah pemerintah di tengah kondisi ekonomi nasional yang belum stabil.
"Ini tamparan keras bagi Presiden Prabowo Subianto, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menteri PU Dody Hanggodo," tegas Sutrisno.
Sutrisno meminta KPK untuk memeriksa seluruh proyek infrastruktur yang telah dilelang di Sumut, termasuk penyedia jasa konsultan dan kontraktor yang memenangkan tender. Ia menduga, ada praktik suap dan janji-janji di balik proses pengadaan proyek-proyek tersebut.
Tak hanya itu, mantan anggota DPRD Sumut periode 2014-2019 ini juga menyoroti kemungkinan adanya kekuatan besar di belakang Topan Ginting, yang memungkinkan dia turut mengatur proyek jalan nasional di bawah Kementerian PUPR.
"KPK harus mendalami semua pihak yang terlibat. Kita ingin tahu siapa yang memberi restu dan siapa yang mendapat keuntungan dari permainan ini," ujar Sutrisno.
Ia juga menantang Topan Ginting agar bersikap jujur dan terbuka mengenai perannya dalam pengaturan lelang proyek, baik di Dinas PUPR Sumut, balai kementerian, maupun saat ia masih menjabat Kadis PUPR Pemko Medan dan Pjs Sekda Kota Medan.
Secara khusus, Sutrisno meminta Gubernur Sumut Bobby Nasution ikut bertanggung jawab sebagai atasan langsung Topan Ginting.
"Topan Ginting tidak mungkin bermain sendiri tanpa sepengetahuan pimpinannya. Gubernur harus memberi klarifikasi kepada publik," katanya.
Lebih lanjut, ia meminta KPK membuka penyelidikan secara menyeluruh sejak Topan menjabat Kadis PUPR Pemko Medan hingga kini di Pemprov Sumut. Menurutnya, praktik korupsi ini diduga telah berlangsung cukup lama dan melibatkan banyak kepentingan.
"Warga Sumut menanti keberanian KPK untuk membongkar kasus ini secara terang benderang, tanpa pandang bulu. Siapapun yang terlibat, harus ditindak tegas," pungkasnya.red2
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google NewsDICARI RANI REHULINA TARIGAN, HILANG SEJAK 6 OKTOBER DALAM PERJALANAN DARI SERIBU DOLOK KE MEDAN
kotaMedan sumut24.co Bangunan property 12 Unit 3 lantai di Jalan Tuasan Pasar III, Kecamatan Medan Perjuangan diduga rugikan Pendapatan Asli D
kotaMengelola Negara Harus dengan Kejujuran dan Keberpihakan pada Rakyat
kotaKetua JMSI Sumut Apresiasi Kinerja Polda Sumut Dalam Memberantas Peredaran Narkoba dan Kriminalitas.
kotaPolres Pematangsiantar Gelar Kampanye Serentak "Rise and Speak"
kotasumut24.co MEDAN, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi d
kotasumut24.co Padangsidimpuan, Upaya menjaga netralitas dan memperkuat integritas dalam penyelenggaraan pemilihan umum terus digencarkan. Angg
Newssumut24.co RANTAUPRAPAT, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelaya
kotasumut24.co Padangsidimpuan, Suasana di Emerald Hall Hotel Mega Permata Kota Padangsidimpuan tampak ramai. Ratusan peserta dari berbagai uns
Newssumut24.co Padangsidimpuan, Dalam upaya memperkuat moral dan karakter generasi muda, Polres Padangsidimpuan bersama PC KORPS PMII menggelar
News