Skandal Korupsi Mengintai Labura: Nama Bupati Terseret, KPK dan Kejati Diminta Bertindak Tegas

MEDAN — Aroma busuk dugaan korupsi di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) kian menyengat. Setelah sebelumnya sang ayah, Khairuddin Syah Sitorus, pernah tersandung kasus korupsi saat menjabat sebagai Bupati Labura, kini giliran anaknya, Bupati aktif Hendri Yanto Sitorus, yang dilaporkan ke aparat penegak hukum atas sejumlah dugaan penyelewengan anggaran.

Baca Juga:

• Mantan Pj Wali Kota Tebing Tinggi, Moettaqien Hasrimy, Disebut Berpotensi Menyusul Jadi Tersangka Kasus Smartboard
• Pembangunan FBS UNIMED Mandek, Barapaksi: “Ini Tidak Normal, Ada Indikasi Korupsi Penyimpangan Berat”
• Skandal Underpass HM Yamin Bukan Lagi Dugaan, Ini Korupsi Terang-terangan Harus Ada Tersangka

Sejumlah lembaga masyarakat dan kelompok mahasiswa telah melaporkan kasus-kasus dugaan korupsi di Labura ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu). Mereka menyoroti indikasi penyimpangan yang mencakup proyek infrastruktur, pendidikan, hingga pembangunan gedung perpustakaan yang diduga fiktif dengan nilai mencapai miliaran rupiah.

Tak hanya itu, laporan kejanggalan juga menyasar pengelolaan Dana BOS serta dugaan penyalahgunaan kewenangan pejabat di lingkungan Pemkab Labura. Salah satu proyek yang kini dalam sorotan adalah pembangunan perpustakaan umum dengan nilai fantastis Rp10 miliar, yang diduga sarat kejanggalan.

Hendri Yanto Dilaporkan, KPK Sudah Terima Berkas

KPK disebut telah menerima laporan resmi pada 21 Februari 2025, yang ditengarai melibatkan langsung Bupati Hendri Yanto Sitorus. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor 227-228/JMMsu/LP/II/2025 dan kini tengah dalam tahap telaah.

Alih-alih memberikan klarifikasi kepada publik, Hendri justru menuai kontroversi baru. Di tengah pusaran laporan korupsi yang melibatkan dirinya, Ketua DPD Partai Golkar Labura itu menyatakan siap bertarung dalam Musda XI Partai Golkar Sumut untuk merebut posisi Ketua DPD Golkar Provinsi.

Langkah Hendri diprediksi tidak mudah, mengingat Musa Rajekshah yang digadang-gadang sebagai kandidat kuat telah mengantongi dukungan dari 32 DPD Golkar Kabupaten/Kota se-Sumut.tim

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Mantan Pj Wali Kota Tebing Tinggi, Moettaqien Hasrimy, Disebut Berpotensi Menyusul Jadi Tersangka Kasus Smartboard

Pembangunan FBS UNIMED Mandek, Barapaksi: “Ini Tidak Normal, Ada Indikasi Korupsi Penyimpangan Berat”

Skandal Underpass HM Yamin Bukan Lagi Dugaan, Ini Korupsi Terang-terangan Harus Ada Tersangka

Dugaan Korupsi Rusunawa Rp797 Juta: Jejak Lama Alexander Sinulingga Mulai Terkuak, Kejari Belawan Bergerak

PATGULIPAT PROYEK UNDERPASS — SKEMA “OVER PROYEK” TOPAN GINTING–D.RKUTI–RICKY DIDUGA JADI SUMBER KORUPSI BERJAMAAH

Menantu Mantan Bupati Labuhanbatu Disebut Dalam Kasus Korupsi Proyek Puskesmas Teluk Sentosa