
GREAT Institute Prihatin atas OTT KPK Wamenaker, Praktik Korupsi Masih Bergentayangan.
GREAT Institute Prihatin atas OTT KPK Wamenaker, Praktik Korupsi Masih Bergentayangan.
kotaBaca Juga:
- Renungan hari Kemerdekaan ke 80, tahun 2025, *Perlunya Reorientasi Pembangunan Ekonomi
- ALAMP AKSI Demo di Kejati Sumut, Desak Usut Dugaan Korupsi Rp17 Miliar di PTPN I
- PRDB Gelar Aksi Jilid II di Depan Gedung KPK RI, Resmi Laporkan Edi Suparjan Terkait Dugaan Korupsi Proyek Rehabilitasi Pos AWLR TA 2024
LABUSEL | Ribuan warga Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel), Sumatera Utara, bersama organisasi masyarakat Islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labusel, turun ke jalan usai Salat Jumat (13/6/2025) menuntut penutupan tempat-tempat maksiat yang marak, khususnya di Desa Simaninggir.
Koordinator aksi, Ali Hasan, menegaskan bahwa keberadaan tempat-tempat maksiat telah menimbulkan keresahan masyarakat dan dinilai sebagai penyebab musibah yang terjadi di daerah tersebut.
"Kami minta aparat terkait menutup seluruh tempat maksiat, terutama di Desa Simaninggir. Maraknya maksiat ini sudah mengundang musibah, salah satunya runtuhnya tembok Masjid Amaliah akibat hujan deras," ujar Ali Hasan dalam orasinya.
Ia menyebutkan, selama ini meski hujan deras melanda, tembok masjid tetap kokoh. Namun belakangan ini justru ambruk, yang menurutnya merupakan pertanda azab akibat maraknya kemaksiatan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan MUI. Ini bentuk keprihatinan kami agar azab tidak meluas. Jika tuntutan ini tidak direspons, maka aksi lanjutan dengan jumlah massa lebih besar akan kami lakukan," tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua MUI Labusel, H. Makmur Ismail, juga mendesak aparat menutup tempat-tempat maksiat yang dinilai telah merusak moral masyarakat.
"Di Desa Simaninggir saja ada tiga titik yang kami minta ditutup secara permanen. Ini demi keselamatan moral dan keberkahan wilayah kita," katanya.
Tokoh Nasional Minta Kapolda Turun Tangan
Tokoh nasional asal Labusel, H. Hasan Basri Sagala, turut mendukung aksi warga. Ia meminta Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, turun langsung untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
"Saya mendukung penuh aspirasi warga. Poldasu harus segera bertindak menutup tempat-tempat maksiat sebelum masyarakat bertindak sendiri," ujarnya.
Mantan Kasatkornas Banser ini mengingatkan bahwa ketidakpedulian aparat terhadap aspirasi umat bisa memicu tindakan anarkis yang tak diinginkan.
"Respon cepat dari Poldasu sangat diperlukan untuk meredam gejolak. Ini menyangkut ketenangan dan keharmonisan sosial di Labusel," tambah Hasan Basri yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris BPET MUI Pusat.
Aksi massa ini berlangsung tertib dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Namun, masyarakat menegaskan akan terus menyuarakan tuntutan mereka hingga tempat-tempat maksiat benar-benar ditutup. red2
GREAT Institute Prihatin atas OTT KPK Wamenaker, Praktik Korupsi Masih Bergentayangan.
kotaWali Kota peluncuran aplikasi "SIKOPI SIANTAR "Di Serba Guna.
kotaPengguna Narkoba di Sumut Rawan 10,49 , Dalam Rakor Kemenko Polkam Ajak Stakeholder Berkolaborasi Bersihkan Narkoba
kotaJaksa Agung Dorong Pemulihan Aset lewat Kesepakatan Penundaan Penuntutan
kotaPolresta Deli Serdang Gelar Upacara Peringatan Hari Juang Polri Tahun 2025
NewsIni Kasus KPK OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer
kotaWalikota menyerahkan piala serta hadiah kepada pemenang Turnamen Futsal Antar Instansi
kotaMedan sumut24.co Lagi, PKS Sei Daun secara berturut turut kembali meraih peredikat terbaik 2 (dua) pada pencapaian dan peningkatan mutu pr
NewsIbu walikota dikukuhkan sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bunda Literasi Kota Pematangsiantar
kotaWamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Dari Aktivis Jalanan ke Kursi Kabinet
kota