Jakarta |sumut24.co -
Baca Juga:
Komitmen jangka panjang PT Agincourt Resources (PTAR) dalam mendukung kemajuan masyarakat sekitar tambang kembali mendapat pengakuan nasional.
Perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe ini berhasil meraih dua penghargaan bergengsi sekaligus dalam ajang TOP CSR Awards 2025, yaitu TOP CSR Awards Star 5 dan TOP Leader on CSR Commitment yang dianugerahkan kepada Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, Jakarta, 11 Juni 2025.
Penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa PTAR bukan hanya fokus pada kegiatan operasional pertambangan, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai sosial dalam strategi bisnisnya. PTAR dinilai berhasil menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV) serta standar internasional ISO 26000 tentang Tanggung Jawab Sosial.
Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, dipandang sebagai sosok pemimpin yang konsisten mengarahkan perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat. Di bawah kepemimpinannya, PTAR memprioritaskan program pemberdayaan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, mulai dari pendidikan, kesehatan, penguatan ekonomi lokal, hingga pelestarian lingkungan.
Mewakili Muliady Sutio dalam penerimaan penghargaan, Director & CFO PTAR, Noviandri, menyampaikan bahwa filosofi perusahaan adalah hidup berdampingan dan tumbuh bersama masyarakat.
"Kami percaya bahwa keberlanjutan perusahaan tidak bisa lepas dari kesejahteraan masyarakat. Melalui pendekatan Living in Harmony, kami berusaha menciptakan keseimbangan antara aktivitas pertambangan, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar," jelas Noviandri.
Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah, menyebut bahwa keberhasilan ini didukung oleh lima program unggulan yang dirancang secara spesifik untuk menjawab kebutuhan masyarakat lokal.
Berikut beberapa pencapaian program CSR PTAR yang jadi sorotan:
1. Beasiswa Martabe Prestasi
Sejak 2017, PTAR telah menyalurkan Rp12,8 miliar dalam bentuk beasiswa kepada 1.651 pelajar dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga prasejahtera di Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan, agar mereka dapat terus mengenyam pendidikan berkualitas.
2. Layanan Kesehatan Gratis
Melalui program Dokter Spesialis Masuk Desa, ribuan warga menerima layanan medis gratis dari tiga dokter spesialis: penyakit dalam, anak, dan kandungan. Pada tahun 2024 saja, sebanyak 3.258 warga telah mendapatkan manfaat, mulai dari ibu hamil, bayi, hingga lansia.
3. Penguatan Ekonomi Lokal
PTAR menjalankan berbagai pelatihan dan pendampingan UMKM, seperti batik khas Tapanuli Selatan dan produk kuliner lokal. Mereka juga membangun Bagas Silua, sebuah pusat promosi dan pemasaran produk UMKM. Inisiatif ini bertujuan menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berdaya saing.
4. Pelestarian Lingkungan
Program Lubuk Larangan, yang berbasis kearifan lokal, dijalankan untuk menjaga kelestarian biodiversitas perairan. Warga turut berperan aktif dalam menjaga sumber daya alamnya.
5. Pertanian Berkelanjutan untuk Generasi Muda
Melalui program Petani Aktor Milenial, PTAR mendorong anak muda Tapanuli Selatan untuk terlibat dalam pertanian modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini membuka peluang regenerasi petani dengan pendekatan teknologi dan inovasi.
Selama tahun 2024, PTAR menggelontorkan dana sebesar USD 2,7 juta untuk menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang telah memberikan manfaat langsung kepada 32.696 individu di wilayah lingkar tambang.
Sebagai informasi TOP CSR Awards merupakan ajang penghargaan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business dan melibatkan jajaran pakar serta lembaga penilai kredibel, seperti Perkumpulan Profesional Governansi Indonesia (PaGI), Asosiasi CSR Indonesia, hingga Lembaga Kajian Nawacita.zal
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News