Minggu, 08 Juni 2025

Proyek Drainase Rp3,6 Miliar di Jalan Teuku Umar Diduga Amburadul, Warga Desak Penyelidikan Hukum

Administrator - Jumat, 03 Januari 2025 18:47 WIB
Proyek Drainase Rp3,6 Miliar di Jalan Teuku Umar Diduga Amburadul, Warga Desak Penyelidikan Hukum
Istimewa
Baca Juga:

Medan, SUMUT24.co
Pengerjaan proyek drainase yang menghabiskan dana APBD sebesar Rp3,6 miliar di Simpang Jalan Teuku Umar, Kecamatan Medan Polonia, menuai kritik tajam dari masyarakat. Proyek yang seharusnya menjadi solusi untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut justru diduga dikerjakan asal-asalan, tanpa memperhatikan standar teknis yang ditetapkan.

Pantauan langsung wartawan di lokasi pada kemarin, menunjukkan kejanggalan pada pemasangan U-ditch beton. Seharusnya, komponen U-ditch dipasang rapat tanpa celah untuk menjamin kekuatan maksimal. Namun, di lokasi proyek, ditemukan celah antara sambungan U-ditch yang diisi dengan cor beton manual. Celah tersebut tidak hanya mengurangi kekuatan struktur, tetapi juga menimbulkan kesan bahwa pengerjaan ini sekadar formalitas belaka.

Lebih parah lagi, timbunan di sepanjang pinggir drainase hanya menggunakan tanah campuran pasir bekas galian. Tanah tersebut tampak tidak dipadatkan dengan baik, sehingga berisiko menimbulkan kerusakan di kemudian hari dan menyebabkan debu yang mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Pengakuan di Lapangan

Seorang pekerja yang ditemui di lokasi mengakui bahwa mereka hanya bekerja sesuai instruksi pemborong. "Kami hanya mengerjakan sesuai yang diperintahkan pemborong, Pak," ujar pekerja itu singkat.

Kabid Drainase Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Gibson Panjaitan, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, ia juga membenarkan bahwa penimbunan di pinggir drainase hanya menggunakan tanah korekan parit tanpa tambahan material lain.

"Pinggiran hanya ditimbun, bukan dicor. Ditimbun dengan tanah korekan parit itu, ya Bang. Iya Bang, sisa galian," ungkap Gibson, yang saat ini mengaku sedang opname di rumah sakit karena asam lambung.

Gibson menambahkan bahwa drainase ini dirancang untuk mengatasi banjir di kawasan Sun Plaza yang kerap menjadi perhatian publik. Namun, hasil pengerjaan yang terkesan asal jadi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai efektivitasnya.

Desakan untuk Audit dan Penegakan Hukum

Ketua Jaringan LIPPSU, Ari Sinik, dengan tegas menyatakan bahwa proyek ini harus diaudit secara menyeluruh. Ia menduga adanya praktik yang tidak transparan dalam pengerjaan drainase tersebut, mengingat hasilnya tidak sesuai dengan anggaran yang begitu besar.

"Buat apa dipasang U-ditch kalau Sun Plaza tetap banjir? Anggaran Miliaran seharusnya bisa menyelesaikan masalah, bukan malah menambah persoalan. Ini proyek patut dicurigai hanya akal-akalan untuk menghabiskan anggaran demi keuntungan oknum tertentu," tegas Ari.

Lebih lanjut, Ari menyebutkan bahwa pihaknya akan melayangkan surat resmi kepada Kejaksaan untuk meminta penyelidikan terkait proyek ini. Ia juga menyoroti kondisi Plt Kadis SDABMBK, yang menurutnya harus memberi klarifikasi lebih transparan kepada publik.

"Semoga beliau sakit bukan karena tekanan akibat pemeriksaan oleh inspektorat atau aparat penegak hukum," ujar Ari dengan nada sindiran.

Efektivitas Anggaran di Kota Medan

Proyek drainase ini seharusnya menjadi solusi konkret untuk mengatasi banjir, terutama di kawasan strategis seperti Sun Plaza. Namun, fakta di lapangan justru mengungkapkan ketidaksesuaian pengerjaan dengan standar yang ditetapkan. Hal ini semakin mempertegas perlunya pengawasan ketat dan transparansi dalam pengelolaan anggaran daerah.

Warga Medan kini menanti respons tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum untuk memastikan setiap rupiah dari dana rakyat digunakan secara bertanggung jawab. Jika tidak, drainase yang dibangun dengan biaya fantastis ini hanya akan menjadi simbol pemborosan tanpa manfaat nyata.
(Tim Investigasi)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Pasca Dirazia Polsek Pancurbatu, Peredaran Narkoba Terbul Entertainment Diduga Makin Menyala Bosku!!!
Jaga Marwah Desak Bobby Nasution Copot Kadis Kesehatan Faisal Hasrimy Terkait Dugaan Korupsi Mebel Langkat
Soal YP Darma Agung Ada Dugaan Melakukan Penyesatan Publik, Kandidat Calon Proffesor dan Kepala LLDIKTI Diduga Kuat Main Mata
Oknum Guru SMA St Petrus Laporkan Tetangganya ke Polisi, Kepala Sekolah St Petrus Terkesan Halangi Wartawan, Ada Apa
Memory Solo saat Walikota Letnan Dalimunthe Tinjau Saluran Mampet di beberapa Titik Pos Pengamanan Ketupat Toba Padangsidimpuan
Oknum PNS Diduga Dalangi Provokasi dan Pengerusakan Dirumah Nyta br Siburian di Komplek Perumahan Luku Riverside
komentar
beritaTerbaru