Kader PKS Satu Persatu Mundur, Ini Kata Pengamat

MEDAN I SUMUT24.co Satu persatu kader partai militan Partai Keadilan Sejahtera mundur dari kader dan pengurusan seperti Kader PKS se Bali, Sumatera Utara, Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. ini tak lain adalah Konflik di dalam internal PKS lazimnya sangat ideologis. Karena itu lazim pula tidak mudah atau bahkan tidak bisa didamaikan, karena prinsip yang diperpegangi oleh orang-orang yang konflik selalu memiliki landasan hukum (Islam) yang kuat. Bisa saja di permukaan mungkin yang menonjol adalah kubu Shohibul Imam vs kubu Anis Matta, tetapi sebetulnya yang terjadi adalah perbedaan dalam pegangan dan ijtihad politik berdasarkan dalil-dalil yang masing-masing kuat, Ucap Pengamat Sosial Politik Shohibul Anshor Siregar kepada SUMUT24, Minggu (21/10). Menurutnya, Sedikit banyaknya pasti berpengaruh pada suara Pilpres dan pencalegan 2019. memang akan berpengaruh terhadap suara Prabowo-Sandi? Tentu berpengaruh, meski kecil. Tetapi separah konflik di internal PKS saya yakin pilihan politik mereka untuk pilpres tetap sama dan tak tergoyahkan untuk Prabowo-Sandiaga S Uno, ucapnya. Begitupun PKS adalah satu-satunya partai militan yang masih dipercaya untuk pertarungan politik mulai tingkat bawah sampai tingkat atas karena pengkaderannya yang berkesinambungan, ungkapnya. (W03)

Baca Juga:

• Tim Opsnal Sat Reskrim Polresta Deli Serdang Berhasil Amankan Lima Pelaku Pencurian dengan Pemberatan
• Kwarcab Kota Solok Ikuti Rangkaian Kegiatan JOTA JOTI 2025
• Wali Kota Solok Tegaskan Pentingnya Integritas dan Kompetensi Aparatur

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Tim Opsnal Sat Reskrim Polresta Deli Serdang Berhasil Amankan Lima Pelaku Pencurian dengan Pemberatan

Kwarcab Kota Solok Ikuti Rangkaian Kegiatan JOTA JOTI 2025

Wali Kota Solok Tegaskan Pentingnya Integritas dan Kompetensi Aparatur

Baznas Gagas Program Sedekah Subuh Serambi Medinah.

Hari Ini!! Pemilik Mobil Fortuner PS Akan Diantar Pihak Keluarga ke Satlantas Polrestabes Medan.

Sumut Jangan Jadikan Laboratorium Politik Disintegrasi