sumut24.co -
Palas, Di tengah derasnya arus globalisasi, muncul sosok muda inspiratif yang berhasil membawa nama daerahnya hingga ke panggung nasional bahkan internasional.
Baca Juga:
Dialah Mhd. Taufik Hasani Lubis (21 tahun), dai muda asal Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, yang kini tengah menempuh pendidikan di UIN Walisongo Semarang.Dikenal karena kemampuannya berdakwah dengan tiga bahasa (Arab, Inggris, dan Indonesia), serta hafal Al-Qur'an, Taufik telah menjadi simbol anak muda berprestasi yang menginspirasi banyak generasi.
Dalam wawancara eksklusif bersama media, Taufik menceritakan kisah perjuangannya dari desa kecil di Rao-rao Dolok, Kecamatan Sosa, hingga dikenal luas di dunia dakwah."Saya lahir dari keluarga petani sederhana. Ayah saya, Syahiddin Lubis, dan ibu saya, Syamsidar Nasution, mengajarkan arti kerja keras dan kesabaran. Dari merekalah saya belajar untuk tidak menyerah meski berasal dari desa kecil," ungkap Taufik dengan nada haru, (8/10/2025).
Taufik menempuh pendidikan dasar di SDN 0404 Janji Raja, kemudian melanjutkan ke MTs Pondok Pesantren Al-Mukhlisin Sibuhuan dan MA Pondok Pesantren Modern Baharuddin Tapanuli Selatan.Tekad kuatnya menuntun Taufik untuk merantau ke Semarang, menimba ilmu agama dan komunikasi dakwah di UIN Walisongo, salah satu kampus Islam terkemuka di Indonesia.
"Awalnya saya hanya ingin bisa berdakwah di kampung sendiri. Tapi Allah buka jalan lebih luas. Dari lomba ke lomba, saya belajar bahwa dakwah bukan hanya berbicara — tapi menginspirasi lewat akhlak dan ilmu," ujarnya penuh makna.Nama Taufik kini dikenal luas berkat deretan prestasinya yang luar biasa. Dalam usianya yang baru 21 tahun, ia telah mengharumkan nama Padang Lawas di berbagai ajang kompetisi. Berikut beberapa pencapaiannya:
1.
Juara 3 Lomba Kultum
Internasional – AFWAJA Center Mesir (2025)
2.
Juara 2 Lomba
Dakwah Nasional – HMI Korkom UIN Walisongo (2025)
3.
Juara 3 Video
Dakwah Nasional – Universitas Brawijaya Malang (2024)
4.
Juara 2 Pidato 3 Bahasa Nasional – STAI Syubbanul Wathon (2025)
5.
Juara 1 Khitobah Bahasa Arab – UIN Sunan Kudus (2025)
6.
Juara 3 Tahfidz Qur'an Jateng-DIY – UKM JHQ UIN Walisongo (2024)
7.
Juara Favorit
Dakwah Nasional – Universitas Jember (2024)
8.
Juara 3 Pidato Bahasa Indonesia Nasional – UNESA (2025)
9.
Juara 2 Tahfidz Nasional – IIQ Sunan Pandanaran (2025)
10.
Juara 1 Dai Santri Nasional – Pesantren Ushuluddin Lampung (2025)
11.
Juara 3 Khitobah Bahasa Arab Nasional – UIN Palopo (2025)
12. Harapan 1 Hifdzil Qur'an 5 Juz Nasional – Universitas Negeri Semarang (2023).
Setiap penghargaan, bagi Taufik, bukan sekadar simbol kemenangan, tetapi tanggung jawab besar untuk terus menebar nilai-nilai Islam yang damai dan inspiratif."Saya ingin anak-anak muda tahu bahwa anak desa pun bisa berprestasi di panggung nasional dan internasional. Kuncinya cuma satu: tekun, sabar, dan jangan pernah berhenti berdoa," ujarnya mantap.
Meski disibukkan dengan kuliah dan kegiatan dakwah, Taufik tetap aktif mengisi ceramah di berbagai masjid, kampus, dan forum mahasiswa.
Ia juga sering menjadi narasumber dalam kegiatan kajian lintas daerah serta pembinaan remaja Islam.Taufik memiliki cita-cita besar: suatu saat ia ingin mendirikan lembaga pelatihan dai muda di Sumatera Utara, agar lebih banyak generasi dari pelosok yang punya kesempatan belajar dan berdakwah seperti dirinya.
"Jangan takut bermimpi besar. Saya lahir dari tanah, dari ladang dan sawah. Tapi Allah buktikan, dari tanah pun bisa tumbuh orang hebat, asal disirami doa, ilmu, dan kerja keras," tuturnya.Ia juga menekankan pentingnya dakwah yang moderat dan kreatif, agar bisa diterima di semua kalangan, terutama di era digital saat ini.(zal)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News