Kamis, 21 Agustus 2025

Warga Balige Kecewa Kemungkinan Panitia Tidak Melakukan Technical Meeting

Defile HUT RI ke-80 di Balige,
Administrator - Selasa, 19 Agustus 2025 18:37 WIB
Warga Balige Kecewa Kemungkinan Panitia Tidak Melakukan Technical Meeting
istimewa
Defile perayaan HUT RI ke-80 di Balige, kabupaten Toba, Senin (19/08/2025).
sumut24.co -BALIGE,Semarak dan kemeriahan pada perayaan HUT RI selalu menjadi dambaan setiap warga utamanya peserta yang terlibat dalam pelaksanaan. Salah satu rangkaian acara yang dinanti-nantikan masyarakat adalah defile.

Baca Juga:
Hal ini juga terjadi di Kota Balige sebagai ibukota kabupaten Toba yang menyelenggarakan pawai defile HUT RI ke-80 pada hari Senin (18/08/2025).

Ribuan masyarakat di sepanjang rute mulai dari titik keberangkatan lapangan Raja Bona ni Onan (RBO) Pardede dan melintasi panggung kehormatan di Jl Patuan Nagari membuktikan antusias masyarakat untuk menikmati penampilan para peserta defile.

Sangat disayangkan, Pemerintah Kabupaten Toba melalui panitia pelaksana dinilai kurang matang dalam persiapan.

"Dari pertama masuk ke lapangan RBO kesannya semrawut, yang pertama tata letak dari sekolah itu tidak tersusun rapi sesuai urutan keberangkatan defile. Di dalam lapangan RBO anak-anak itu mencar dimana-mana, tidak teratur dan tidak terkomando", sebut Hasudungan Sinaga, warga Kecamatan Balige, Selasa (19/08/2025).

Penentuan rute lintasan dan manajemen waktu merupakan bagian penting dalam perencanaan pelaksanaan.

"Yang kedua, ketika defile berjalan, mereka tidak mengukur durasi waktu tempuh keliling rute sehingga menyebabkan kemacetan, ketemu antara yang sudah melakukan defile dengan yang mau keluar, harusnya durasi dihitung, ada manajemen waktunya. Kalau memang diukur akan ketemu maka rute kan bisa diperpanjang sehingga keluar di depan gereja Katolik dan melewati makam Raja Tandang Buhit Pardede, jadi tidak menyebabkan kemacetan", sambungnya.

Apresiasi terhadap para peserta yang telah berlatih jauh hari sebelum pelaksanaan seharusnya menjadi pertimbangan panitia.

"Yang ketiga, area rute harusnya dirapikan dari kendaraan sejak pagi hari agar tidak menggangu siswa yang melakukan defile.

Yang keempat, anak-anak itu juga manusia, mereka jalan dari pagi dan di terik matahari mereka defile tapi panitia tidak menyediakan konsumsi dan air minum. Contoh Budi Dharma, mereka diminta untuk tampil kembali dihadapan Bupati, ketika mereka diundang maka makan siangnya harus dipikirkan", sebut pria yang mengaku seharian menunggu putranya yang ikut menjadi peserta defile.

Pemerintah kabupaten melalui Dinas Pendidikan (Diknas) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) seharusnya mampu memberi ruang bagi seluruh pihak yang dilibatkan sejak kepanitiaan dibentuk.

"Kalau sekolah yang memikirkan itu lalu apa gunanya dinas pendidikan? Semua sekolah yang saya tanya mengupayakan sendiri termasuk fashion show anak-anak sekolah dan segala macam persiapan itu menjadi biaya orang tua.

Perbaiki manajemen pelaksanaan perayaan 17 Agustus. Dari yang saya pahami, kemungkinan besar panitia pelaksana tidak pernah melakukan technical meeting dengan setiap sekolah yang menjadi peserta. Bagaimana nanti situasi di lapangan RBO atau di lapangan mana pun nanti itu, kasih tahu mereka dimana titik-titik kumpul keberangkatan, apakah dari titik tertentu yang ditentukan atau dari sekolah masing-masing, ajak semua technical meeting sehingga terkomando, tidak seperti kemarin itu semrawut", terang pria yang dikenal sebagai pengusaha.

Kemeriahan yang didominasi pelajar selayaknya menjadi prioritas, baik kesempatan untuk pertunjukan maupun kemampuan fisik.

"Rute itu terlalu pendek karena sekolah-sekolah ini tidak sempat menampilkan apa yang sudah mereka latih dan membuat masyarakat itu menumpuk.

Selanjutnya defile ini juga melibatkan beberapa organisasi kemasyarakatan, itu jangan mengganggu defile yang dilakukan sekolah-sekolah, prioritaskan lah sekolah. Ormas itu di belakang saja karena kebanyakan udah orang tua nih, atmosfir kemerdekaan itu kita prioritaskan kepada sekolah lah", pungkasnya seraya menegaskan agar dinas pendidikan mampu mengantisipasi dan mengambil kebijakan terhadap kebutuhan para pelajar yang terlibat selama defile berlangsung. (Des)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Warga Desa Amborgang Tuntut Pemenang Eksekusi Kembalikan Hak Warga
Proyek Jalan Rp 34,9 Miliar di Simalungun Diduga Gunakan Material Tak Sesuai Spesifikasi
607 Warga Binaan dapat Remisi 5 Langsung Bebas di Lapas Padangsidimpuan Terima Remisi HUT RI Ke-80, ini Harapan Letnan Dalimunthe
Terbentuk Panitia Musyawarah Besar (MUBES) Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3) Sumut
Ditlantas Polda Sumut bersama BidDokkes dan Satnarkoba Polres Toba Laksanan Tes Urine Driver F1 Powerboat
Polsek Kota Kisaran Tindaklanjuti Laporan Warga Soal Pemuda Diduga Bawa Sajam
komentar
beritaTerbaru