Kamis, 18 September 2025

OJK PERKUAT TATA KELOLA MELALUI PENGEMBANGAN SI-GRC TERINTEGRASI

Administrator - Sabtu, 26 Juli 2025 19:52 WIB
OJK PERKUAT TATA KELOLA MELALUI PENGEMBANGAN SI-GRC TERINTEGRASI
OJK PERKUAT TATA KELOLA MELALUI PENGEMBANGAN SI-GRC TERINTEGRASI

Baca Juga:

Jakarta|Sumut24.co

24 Juli 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat tata kelola
organisasi melalui penguatan fungsi audit internal, manajemen risiko, pengendalian
kualitas, serta penegakan integritas dengan meluncurkan Sistem Informasi Governance,
Risk, and Compliance (SI-GRC) untuk mendukung tugas-tugas OJK mengatur dan
mengawasi sektor jasa keuangan.
Peluncuran SI-GRC dilakukan dalam kegiatan Risk and Quality Officer (RQO) Forum 2025
secara hybrid di Jakarta, Kamis. RQO Forum 2025 mengusung tema "Everything
Everywhere All at Once: An Integrated Approach to GRC".

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan
OJK sebagai regulator perlu memperkuat ketahanan industri jasa keuangan terhadap
volatilitas ekonomi global melalui peningkatan manajemen risiko yang cermat termasuk
manajemen risiko siber yang adaptif melalui investasi berkelanjutan pada infrastruktur
dan SDM.

"Implementasi Sistem Informasi Governance Risk and Compliance (SI-GRC) akan menjadi
alat bantu penting dalam memastikan bahwa pengelolaan risiko dilakukan secara
menyeluruh dan terintegrasi dari level Satuan Kerja hingga OJK secara keseluruhan,"
kata Mahendra.
Untuk itu, Forum RQO 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat peran
strategis Pimpinan Satuan Kerja dan RQO dalam tata kelola dan pengendalian internal
dalam mendukung agenda utama OJK. Selain itu, kualitas dan kapabilitas insan OJK,
kemampuan berinovasi, menjaga tata kelola dan mengelola risiko secara efektif menjadi
pondasi paling penting dalam menentukan stabilitas dan pertumbuhan Industri Jasa
Keuangan ke depan.
Sebagai bagian dari penguatan implementasi SI-GRC, diperlukan peningkatan peran
strategis dan kesadaran risiko (risk awareness) seluruh Pimpinan Satuan Kerja sebagai
lini pertama (first line), termasuk RQO di setiap satuan kerja.

Sementara itu, Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena menyampaikan apresiasi atas
kolaborasi seluruh unit kerja dalam pengembangan SI-GRC yang dimulai sejak sebelum
2019. Saat itu, sistem informasi masih berjalan terpisah antarsatuan kerja. Seiring
meningkatnya kebutuhan terhadap data yang efisien, cepat, dan akurat, OJK kemudian
mengembangkan SI-GRC sebagai platform terintegrasi untuk mendukung tata kelola
organisasi.

"SI-GRC telah menyatukan sistem informasi manajemen risiko dan pengendalian internal
ke dalam satu platform, yang dilengkapi dengan dashboard interaktif untuk menyajikan
laporan risiko secara real-time, mulai dari statistik kejadian dan mitigasi risiko, IRU, hingga pemantauan tindak lanjut CACM," kata Sophia.

Sebagai bagian dari agenda forum RQO, diselenggarakan pula Diskusi Panel dengan
pembicara Inspektur VI Itjen Kemenkeu Dedhi Suharto dan Deputi Direktur Kelompok
Pengembangan Aplikasi OJK Adi Purwoko.

(red)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amru Lubis
Sumber
:
SHARE:
Tags
@be
beritaTerkait
Temu Alumni Hadesya Perkuat Reputasi Program Doktor Ekonomi Syariah UIN SU Medan
Warga Jalan Kota Matsum IV Keluhkan Jalan Berlubang yang Tak Kunjung Dapat Perhatian Pemko Medan
UNIQLO Hadirkan Koleksi UT POP MART “THE MONSTERS" Labubu dan kawan-kawan siap jadi collectible fashion item yang paling ditunggu
Wakil Wali Kota Medan Dukung Program Menjahit Dompet Dhuafa Waspada
Dosen dan Mahasiswa FK USU Gelar Program Sekolah Bebas TB dan Gizi Buruk di SD Swasta Fajar
Geopark Caldera Toba Kembali Raih Green Card dari UNESCO, M. Nuh: Ini Anugerah Besar
komentar
beritaTerbaru