
Negara Perlu Syahganda dan Jumhur: Figur Rakyat untuk Pemerintahan Baru
SUMUT24.CO Negara Perlu Syahganda dan Jumhur Figur Rakyat untuk Pemerintahan BaruOleh Luhut Parlinggoman Siahaan, Advokat, Eks Ketua Pos
NewsBaca Juga:Hari Satwa Liar Sedunia atau World Wildlife Day diperingati setiap tanggal 3 Maret. Peringatan ini menjadi kesempatan untuk merayakan berbagai jenis fauna dan flora liar yang indah dan beragam dengan berbagai manfaat yang diberikan satwa dan tumbuhan liar di dunia untuk kehidupan manusia dan kesehatan planet bumi.
Majelis Umum PBB melalui sidang sesi ke-68 pada 20 Desember 2013 menetapkan tanggal 3 Maret sebagai Hari Satwa Liar Sedunia. Hari internasional ini, ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran tentang satwa dan tumbuhan liar di dunia sebagai upaya konservasi untuk melindungi mereka untuk generasi mendatang.
Pentingnya hari satwa liar ini, lebih dari sekadar peringatan. Melainkan, juga berfungsi sebagai seruan untuk bertindak, baik bagi individu, komunitas atau organisasi dan pemerintah, untuk bersatu dalam membela satwa liar.
Satwa liar merupakan bagian penting dari ekosistem hutan dan kehidupan manusia. Satwa liar membantu menjaga keseimbangan alam, menyediakan makanan dan sumber daya lainnya.
Namun, saat ini banyak satwa liar yang menghadapi berbagai ancaman, seperti perburuan liar, perdagangan satwa liar, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi satwa liar dan melestarikan keanekaragaman hayati.
Ada banyak cara untuk belajar lebih lanjut tentang satwa liar. Kita dapat membaca buku, menonton film dokumenter, atau mengunjungi taman margasatwa dan museum satwa. Belajar tentang satwa liar dapat membantu kita lebih memahami dan menghargai mereka.
Pada tahun 2025 tema peringatan ini adalah, "Pendanaan Konservasi Satwa Liar: Berinvestasi pada Manusia dan Planet," menggarisbawahi pentingnya mobilisasi sumber daya keuangan untuk mendukung inisiatif konservasi.
Karena lebih dari satu juta spesies menghadapi ancaman kepunahan, mekanisme pendanaan yang inovatif sangat penting untuk menjembatani kesenjangan pendanaan dan mempromosikan praktik berkelanjutan yang menguntungkan manusia dan alam.
Melalui tema peringatan ini pada 3 Maret 2025, Founder Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta ( GRAS ) Nurhabli Ridwan yang juga kader konservasi alam binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara melakukan kunjungan di taman margasatwa Medan Zoo yang berada di Jalan Bunga Rampai IV No. 100, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.
Nurhabli mengatakan dengan berkunjung di kebun binatang, berarti kita juga berinvestasi secara mandiri pribadi akan keberlangsungan hidup satwa liar. Saat ini kita belum memiliki akses atau kesempatan untuk melihat binatang-binatang eksotis di alam liar.
Bukan hanya rekreasi tetapi, di bulan ramadhan ini dengan mengunjungi kebun binatang sambil menunggu berbuka puasa kita juga mendorong koneksi hubungan manusia dengan hewan, serta kita dapat belajar tentang keragaman hayati dan ketergantungan manusia pada alam.
Interaksi langsung dengan binatang-binatang ini juga dapat meningkatkan pemahaman kita tentang pentingnya konservasi dan upaya untuk mempertahankan ekosistem mereka.
Kita tentunya tahu bahwa ada banyak hewan di Indonesia khususnya Sumatera yang sudah mulai langka, bahkan terancam punah.
Taman margasatwa adalah salah satu tempat yang tepat sebagai penitipan satwa-satwa langka. Sehingga hewan-hewan tersebut tetap bisa diawasi dengan baik dan tetap berada di lingkungan habitat buatan sesuai dengan aslinya.
Langkah tersebut tidak hanya akan menyelamatkan hewan dari kepunahan, tapi juga memastikan generasi kita tetap bisa melihat langsung hewan tersebut di masa yang akan datang.
Medan Zoo adalah salah satu taman margasatwa tertua di Medan, didirikan sejak tahun 1952 dan termasuk salah satu kebun binatang tertua di Indonesia. Total luas lahan kebun binatang ini adalah 30 hektare.
Taman margasatwa ini dikelola Pemerintah kota Medan melalui PUD. Pembangunan Kota Medan, berisi berbagai jenis hewan tropis, hewan-hewan mamalia seperti Beruang, Harimau, OranGajah, Reptil dan lain-lain.
Medan Zoo buka setiap hari. Pada hari Senin hingga Jumat buka mulai pukul 09.00 WIB sampai 16.30 WIB harga tiket Rp. 15.000, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur buka mulai pukul 08.30 WIB sampai 17.30 WIB harga tiket Rp. 20.000.
Sepanjang 2023 sampai 2024, Medan Zoo telah menghadapi krisis serius, ditandai dengan kematian beberapa satwa dalam tiga bulan akibat penyakit. Tidak hanya itu masalah ekonomi dan penurunan jumlah pengunjung juga sangat memperburuk kondisi kebun binatang ini.
Kini Medan Zoo tengah mengalami revitalisasi kandang dan sekaligus perawatan satwa. Revitalisasi tersebut menjadi langkah serius untuk kembali meningkatkan kenyamanan satwa dan pengunjung.
Selain pemerintah dan organisasi, kontribusi masyarakat juga dibutuhkan dalam penanganan Medan Zoo. Dengan mengunjungi kebun binatang, kita bisa memberikan bantuan finansial guna mendukung upaya perawatan dan perlindungan hewan dan alam di sekitarnya.
Di mana taman margasatwa selalu membutuhkan dana untuk mencapai setiap tujuannya, termasuk pengembangan penelitian yang bermanfaat di masa depan.
Nurhabli juga mengatakan saat ini terdapat satwa liar orangutan tapanuli yang sedang terancam punah, mengutip dari data Walhi Sumatera Utara saat ini di Sumatera Utara juga mengalami isu Orangutan Tapanuli yang terancam punah.
Hutan Batang Toru merupakan satu-satunya habitat orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) dan terdapat jenis-jenis primata lainnya. Kawasan bentang alam Batang Toru meliputi Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga dan Kota Padang Sidempuan.
Hutan tersebut mengalami laju deforestasi, ancaman yang dihadapi orangutan tapanuli, selain berkonflik dengan masyarakat, juga karena habitatnya yang berkurang. Ini dikarenakan adanya kegiatan pembangunan proyek besar serta perluasan lahan perkebunan. Ancaman ini tentunya mengganggu fungsi ekologi hutan.
Untuk itu Nurhabli mengajak untuk kita semua saling melindungi satwa yang terancam punah, dengan langkah nyata kolaborasi pemerintah, NGO, CSO, perusahaan, anak muda dan masyarakat dalam mengambil kebijakan dalam menjaga satwa liar di Sumatera Utara, sehingga satwa liar di Sumatera Utara tetap lestari.(red)
SUMUT24.CO Negara Perlu Syahganda dan Jumhur Figur Rakyat untuk Pemerintahan BaruOleh Luhut Parlinggoman Siahaan, Advokat, Eks Ketua Pos
NewsJakarta I Sumut24. coDi tengah transformasi digital yang dipercepat oleh kemajuan teknologi AI, perusahaan dari berbagai skala dituntut untu
NewsJAKARTA, SUMUT24.coTaiwan Excellence Happy Run kembali digelar di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Minggu (15/6/2025), menandai satu dekade
NewsPabaso Indah Logistik Hadirkan Layanan Pengiriman Andal dari Medan ke Pelosok Nusantara
kotaDPD RI meninjau langsung Stadion Sang Naualuh
kotaWali Kota menerima audiensi Kalapas Kelas IIA dalam Rangka karya kerajinan Warga Binaan
kotasumut24.co Medan, DPRD Medan kembali akan melakukan kunjungan lapangan ke perusahaan yang beralamat di Jalan Pelabuhan Raya, Kelurahan Bela
kotaP. Sidimpuan sumut24.co Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke79, Polres Padangsidimpuan menghadirkan sebuah inovasi kreatif yang men
kotaTapsel sumut24.co Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah hukumn
HukumTapsel sumut24.co Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) kembali menunjukkan keseriusannya dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah huku
Hukum