Minggu, 21 Desember 2025

Kades Anggoli bersama TNI dan Warga Telusuri Hulu Sungai Aek Nahombar, Fakta Lapangan Bantah Isu Banjir Akibat PT TBS di Tapanuli Selatan

Administrator - Sabtu, 20 Desember 2025 22:23 WIB
Kades Anggoli bersama TNI dan Warga Telusuri Hulu Sungai Aek Nahombar, Fakta Lapangan Bantah Isu Banjir Akibat PT TBS di Tapanuli Selatan
Tapsel |sumut24.co -

Baca Juga:

Upaya meluruskan informasi terkait dugaan penyebab banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, dilakukan secara terbuka oleh Kepala Desa Anggoli, Oloan Pasaribu bersama warga di dampingi TNI Sertu T.N. Berutu dari Koramil 04/Pinang Sori.

Ia mengajak warga Desa Garoga dan Desa Huta Godang turun langsung menelusuri areal perkebunan kelapa sawit milik PT Tri Bahtera Srikandi (PT TBS) serta hulu Sungai Aek Nahombar dan Sungai Sosopan, Sabtu (19/12/2025).

Langkah ini diambil menyusul beredarnya narasi di media sosial yang menuding banjir disertai kayu gelondongan berasal dari aktivitas pembalakan liar dan alih fungsi lahan di areal PT TBS wilayah Desa Anggoli.

Peninjauan lapangan dilakukan secara terbuka dan transparan, serta turut didampingi Babinsa Desa Anggoli, Sertu T.N. Berutu dari Koramil 04/Pinang Sori. Sejumlah perwakilan warga dari desa terdampak juga hadir untuk menyaksikan langsung kondisi di lapangan.

Oloan Pasaribu menegaskan, kegiatan tersebut bertujuan memastikan kebenaran informasi yang berkembang di tengah masyarakat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman berkepanjangan.

"Supaya tidak terjadi salah tafsir, kami mengajak semua pihak melihat langsung kondisi lahan PT TBS dan hulu Sungai Aek Nahombar," ujar Oloan di sela peninjauan.

Dari hasil pengecekan lapangan, Oloan menyebutkan bahwa titik penebangan pohon dan longsor yang ditemukan berada di lahan milik masyarakat, bukan di area konsesi perusahaan. Bahkan, berdasarkan keterangan warga, lokasi longsor di Aek Nahombar berjarak hampir empat kilometer dari areal plasma PT TBS.

Salah seorang warga Desa Sibuntuon juga menguatkan temuan tersebut dengan menyampaikan bahwa aktivitas pembukaan lahan yang terlihat merupakan kebun milik warga setempat.

"Penebangan yang ada bukan di lahan perusahaan, melainkan di kebun masyarakat," tambah Oloan.

Dalam kesempatan itu, Oloan juga menyayangkan ketidakhadiran sejumlah kepala desa yang sebelumnya telah diundang untuk ikut turun ke lapangan, yakni Kepala Desa Garoga, Huta Godang, Batu Horing, dan Aek Ngadol. Meski begitu, kegiatan tetap berjalan dengan kehadiran perwakilan warga dari Desa Huta Godang dan Desa Aek Ngadol.

Saut Martua Manalu, warga Desa Huta Godang, menyampaikan bahwa hasil penelusuran lapangan tidak sesuai dengan tudingan yang beredar di media sosial.

"Kami sudah melihat langsung. Tidak benar jika kayu gelondongan dan longsor berasal dari lahan PT TBS. Beberapa titik longsor justru ada di kebun masyarakat, dan secara logika tidak mungkin kayu dari hulu ini terbawa ke Sungai Garoga," jelasnya.

Hal senada disampaikan Heriyanto Sitompul, warga Desa Aek Ngadol. Ia menegaskan bahwa dugaan pembalakan liar di lahan PT TBS sebagai penyebab banjir tidak terbukti.

"Kami bicara berdasarkan fakta lapangan. Tidak ada tekanan atau kepentingan dari pihak mana pun. Tuduhan yang menyebut PT TBS sebagai penyebab banjir itu keliru," tegasnya.

Di akhir kegiatan, Oloan Pasaribu kembali membuka ruang seluas-luasnya bagi siapa pun yang ingin melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

"Saya siap memfasilitasi dan mengantar pihak mana pun, baik pemerintah, kepolisian, TNI, maupun aktivis lingkungan, untuk melihat langsung kondisi lahan PT TBS dan hulu Sungai Aek Nahombar," pungkasnya.

Ia menegaskan, seluruh pernyataan yang disampaikan dalam kegiatan tersebut murni berdasarkan fakta lapangan dan tanpa intervensi pihak mana pun.zal

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Banjir Bandang Batang Toru: Dugaan Peran PT Agincourt Resources Menguat, Publik Desak Penegakan Hukum Transparan
Bukan dari PT TBS? Banjir Bandang Aek Garoga Mengarah ke Hulu Konsesi PT AR
Nyanyian dari Balik Jeruji: IJH Bongkar Gurita Pungli Dana Desa di Paluta, Aliran ‘Uang Teken’ 2 Persen Diduga Libatkan Camat hingga Oknum Pemdes
Reses Tahap I Tahun 2025, Ruri Chintya Angelia Pardede SE Terima Keluhan Masyarakat Tentang BPJS Kesehatan
KORSA: Penjelasan WWF Harus Jadi Rujukan, Lahan Prabowo Kawasan Konservasi, Bukan Penyebab Banjir
Wakil Panglima TNI Tinjau Lokasi Bencana Banjir di Kabupaten Tapanuli Selatan Prov Sumut
komentar
beritaTerbaru