Jumat, 24 Oktober 2025

Hari Pertama Masuk Sekolah Dibawah Guyuran Hujan

Administrator - Selasa, 19 Juli 2016 09:47 WIB
Hari Pertama Masuk Sekolah Dibawah Guyuran Hujan

MEDAN | SUMUT24 Hari pertama masuk sekolah di kota Medan, diiringi hujan. Meski begitu, siswa-siswa bersama orangtua bersemangat datang ke sekolah untuk memulai proses belajar mengajar. Semangat mengikuti proses belajar mengajar juga tampak di beberapa sekolah tingkat SMP dan SMA. Seperti di SMP Negeri 4 Medan dan SMA Negeri 3 Medan Barat. Ratusan siswa mengikuti masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) dengan tekun dan bersemangat. “Kami bernyanyi bersama dan membuat bio data, senang sekolahnya,” ucap Dori, siswa kelas 7 SMP Negeri 4 Medan saat disapa wartawan. Senada, temannya Widya juga mengaku sangat semangat mengikuti belajar di hari pertama sekolah. Mereka pun mengaku tidak ada diminta sekolah untuk membawa pernak-pernik yang biasanya dibawa saat orientasi sekolah atau masa perkenalan sekolah dulu. Siswa-siswa SMA Negeri 3 Medan pun mengaku tidak ada diminta membawa pernak-pernik orientasi sekolah. Mereka mengaku hanya diminta untuk membawa makanan dan air minum. Selain itu, untuk pengenalan nama setiap orang, hanya ada karton yang digantungkan di leher dengan tulisan nama, tempat tanggal lahir, asal sekolah, cita cita dan motto. “Tidak ada disuruh bawa pernak pernik, hanya bawa makanan dan air minum saja,” ucap Anzel Z Rundisgi bersama Diandra F Shifa dan T Shintia usai upacara sekaligus pembukaan dimulainya PLS di sekolah tersebut. Ketua panitia PLS SMA Negeri 3 Medan, Adi Wijaya menuturkan kegiatan PLS dilakukan untuk menjalankan instruksi dari Kemendikbud RI nomor 18 tahun

Baca Juga:

2016. Kata dia, PLS dilaksanakan selama 3 hari, mulai Senin (18/7) hingga Rabu

(20/7). “Setelah itu, baru efektif dilaksanakan proses belajar mengajar,” terang dia. Dikatakannya, pelaksanaan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana hari

ini siswa baru memakai seragam sekolah. Dalam kegiatan PLS ini, sambungnya,

dilakukan penyuluhan tentang sekolah, penyuluhan tentang tertib lalu lintas dari Polresta, penyuluhan bahaya Narkoba dari BNN serta penyuluhan kesadaran berbangsa dan bernegara dari TNI. Pelaksanaan PLS itu, sambungnya, dimulai pagi sekitar jam 07.00 WIB sampai jam 15.00 WIB, yang dilaksanakan oleh para guru di sekolah tersebut. Melalui pelaksanaan PLS, jelas Adi, diharapkan siswa yang baru menapak bangku sekolah

dapat belajar dengan baik dan menjadi orang yang berakhlak mulia. Serta menjadikan SMA 3 sebagai bagian dari hidup. “Artinya mulai masuk sekolah hari pertama diantar orang tua dengan tulus, dan saat disekolah, guru guru adalah orangtuamu di sekolah. Jadi, manfaatkan waktu saat belajar 3 tahun disini, berkolaborasi dengan sesama kelas 10, berinteraksi dan komunikasi juga dengan kakak kelas, dengan cleaning service, petugas kantin dan satpam. Komunikasi dengan baik dan sopan santun pada guru,” tukasnya. Ditambahkannya, di SMA 3 ada 26 ekstrakurikuler yang dapat diikuti siswa

sesuai dengan minat dan keinginannya seperti kesenian, olah raga dan mengenai

mata pelajaran. Di SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara (Provsu), PLS sebanyak

296 siswa terbaik Sumut disambut tradisi ‘tantingan’ yang mengadopsi budaya Jawa.

Ratusan siswa memasuki gerbang bambu, sedangkan pimpinan sekolah menanyakan

kepada orang tua dan anaknya apakah sudah siap untuk dididik di SMKN Provsu.

Namun  karena hari hujan, seluruh siswa dipusatkan di aula sekolah yang seharusnya

dibariskan di halaman sekolah. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) SMK Negeri Bi Provsu, August

Sinaga menjelaskan  menghadapi 100 tahun generasi emas, SMK Negeri Binaan

Provsu sudah mencanangkan pendidikan vokasi yang kreatif, inovatif dan produktif

dengan menanamkan pendidikan budi pekerti sehingga siswanya bangga menjadi

warga negara Indonesia (WNI). “Budaya akademik yang diciptakan ini diharapkan agar para siswa baru lebih

dekat dan mengenal langsung guru dan pimpinan sekolahnya,” jelas dia. Program PLS ini, sambungnya, dilaksanakan sepenuhnya oleh sekolah

selaku panitia melibatkan guru dengan melakukan pengenalan berbagai aktivitas

lingkungan di sekolah. Misalnya, tata cara belajar di sekolah, struktur dan mekanisme

proses belajar, atau materi yang berhubungan dengan pengembangan yang akan

dihadapi siswa baru. Dilanjutkan penyuluhan seperti ceramah tentang bahaya

penggunaan narkoba dan kewirausahaan, latihan dasar kepemimpinan serta latihan

bela negara dan baris berbaris dengan melibatkan sejumlah narasumber. “Kegiatan akan diakhir dengan outbound dengan tujuan untuk menjalin

kebersamaan antara para siswa dengan guru, sehingga terbina keakraban,” ungkap

August Sinaga seraya menyatakan, kegiatan MPLS ini dilaksanakan selama 6 hari. Sementara Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar

mengatakan, Ombudsman menerima laporan ada sekolah yang berencana

melaksanakan orientasi sekolah dengan meminta siswa membawa pernak-pernik

aneh, seperti pakaian dari goni serta kaos kaki berwarna. Namun, pelapor

membatalkan laporan dengan menyatakan bahwa sekolah membatalkan rencana

pelaksanaan orientasi. “Kita dihubungi lagi Minggu, jam 11 malam (jam 23.00 WIB) oleh pelapor

mengatakan sekolah membatalkan ” jelasnya. Kata Abyadi, sejak tiga minggu membuka posko pengaduan Penerimaan

Peserta Didik Baru (PPDB), laporan datang dengan berbagai macam keluhan. Mula

Yang paling baru, laporan pungutan Rp1,5 juta SMA Negeri di Medan untuk pembelian

seragam sekolah, seragam Pramuka, sepatu dan tas. “Menurut saya, informasi itu benar tapi sulit dibuktikan. Laporan terkait

pungutan sebelum masuk sekolah dan setelah masuk. Dan kami lihat, secara

keseluruhan sejak tahun 2014, tidak ada progres perbaikan pendidikan di Sumut,”

tandasnya. (R.05)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Wabup Lantik 47 Pejabat Administrator, Pengawas, dan Fungsional
Diduga Tipu Anggota Plasma ,Ketua  Koperasi  FKI Mandiri Dilaporkan ke Polisi
Densus 88 AT Sumut dan BBPVP Medan Bersinergi Cegah Penyebaran Paham Radikalisme
NextDev dari Telkomsel Roadshow di Kota Medan, Dihadiri Ratusan Anak Muda
Apes, Usai Transaksi 2 Pemain Sabu - Sabu Dicomot Polisi
Rayakan HLN ke-80, PLN Hadirkan Cahaya Harapan bagi Keluarga di Tapanuli Tengah
komentar
beritaTerbaru