BATUBARA l SUMUT24.co
Produk dari desa binaan PT Inalum yang merupakan karya kelompok disabilitas Li-Uli Craft dan juga berkolaborasi dengan Rumah BUMN Toba, yaitu
Tenun Wastra
Tenun Batak Toba melenggang sampai Jamaica
Senior Vice President TJSL/CSR Inalum Daniel Hutauruk menyebut, kemajuan merupakan wujud dari komitmen perusahaan dalam mendukung produk kebudayaan lokal agar bisa berkembang dan memiliki manfaat yang berkelanjutan untuk masyarakat. Inalum berkomitmen untuk itu dan berupaya agar produk dari Kawasan Danau Toba semakin dilirik dari Lokal, Nasional hingga Dunia Internasional dengan melibatkan banyak pihak dan stakeholder
"Inalum berkomitmen untuk memperkenalkan Wastra Toba hingga ke dunia Internasional, tetapi tidak hanya disitu. Kita melakukan proses pendampingan dari awal penenun di Desa Binaan Meat. Setelah itu mendampingi dan memberdayakan para penyandang disabilitas yang tergabung pada Yayasan Cahaya Bersama Rakyat di Rumah BUMN Inalum Toba serta mempromosikan untuk memperkenalkan Wastra
Tenun Toba ke manca negara melalui UMKM Mitra Binaan Li–Uli Craft,"kata Daniel, Senin (20/5/2024).
Dijelaskan,produk yang adibawa ke Jamaica berjenis kain ulos berasal dari Desa Meat binaan PT Inalum,yang merupakan salah satu sentra pembuatan ulos khususnya jenis Ragi Hotang di kawasan Danau Toba. Ulos yang telah jadi kemudian oleh PT Inalum melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, para kelompok rentan atau penyandang disabilitas di Kabupaten Toba yang tergabung dalam Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (CBR) binaan PT Inalum yang diberikan peningkatan kompetensi melalui Workshop Pembuatan Fashion Etnik khas Toba di Rumah BUMN Inalum Toba.
"Ulos tersebut dibuat dari tangan-tangan wanita perajin ulos Desa Meat, dibuat secara tradisional baik proses pewarnaan benang menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan, pengerasan benang dengan nasi atau mangunggas,lalu makulhul atau memutar benang supaya bisa diikat.
Kemudian,proses manorha yang memasukkan benang untuk ulos, mangani yaitu, proses mencampurkan benang warna. Lalu martonun dan manirak untuk merapikan sisi kain ulos agar tidak terurai,"terang Hutauruk.
Owner Li–Uli Ida Tampubolon yang merupakan UMKM tergabung di Rumah BUMN Inalum Toba menyebut, secara aktif berbagai produk yang dihasilkan dan dipromosikan ke berbagai acara pameran.
Berbagai produk tersebut banyak dilirik dan menarik.
Melihat itu, Ida Tampubolon melalui Yayasan CBR dan Rumah BUMN Inalum Toba didapuk menjadi trainer bagi penyandang disabilitas di Toba dalam rangka peningkatan kapasitas dan program UMKM naik kelas melalui Re-branding.
Produk tas yang selama ini masih kurang dalam desain dan model untuk dibuat lebih elegant,menarik serta siap untuk dipromosikan keberbagai event bertaraf nasional hingga Internasional, seperti pagelaran F1H2O di Toba bulan Februari yang lalu.
"Saat ini para penyandang disabilitas semakin ditambah kompetensinya melalui pelatihan secara khusus oleh Ida Tampubolon untuk membuat produk turunan dari Wastra
Tenun Desa Meat untuk menjadi produk fashion berupa tas dan baju yang akan dibawa Jamaica,"sebutnya.(Jo)
Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News