Senin, 20 Oktober 2025

Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC IPB University), BPDPKS dan PT.Industri Nabati Lestari Gelar Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit Miliki Potensi dan Pasar Sangat Luas

Administrator - Selasa, 31 Oktober 2023 10:56 WIB
Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC IPB University), BPDPKS dan PT.Industri Nabati Lestari Gelar Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit Miliki Potensi dan Pasar Sangat Luas

Medan I Sumut24 co

Baca Juga:

Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC IPB University) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan PT. Industri Nabati Lestari mengadakan kegiatan Workshop Oleokimia dari Minyak Sawit : Potensi dan Tantangan. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Workshop yang dilaksanakan di 3 kota di Indonesia yaitu Bogor, Medan dan Balikpapan. Untuk Kota Medan digelar di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Selasa (31/10/2023).

Pemateri yang hadiri pada Workshop di Medan tersebut yakni: Bapak Umar dari Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia (APOLIN), Prof. Dr. Erliza Hambali, Kepala Divisi Teknologi Proses, Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB University, Bapak Syamsul Bachrie (PT. Industri Nabati Lestari), Ibu Tria Hesti Saptari dari Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Ir. Indra Budi Susetyo, MSc. dari Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Kepala Divisi Teknologi Proses Program Studi Teknik Industri Pertanian IPB, Prof. Dr. Erliza Hambali mengatakan, produk minyak sawit dan turunannya seperti Oleokimia memiliki potensi sangat besar dan prospek pasar yang luas sehingga nilai tambah bagi Indonesia semakin meningkat. Oleh karena itu, perlu terus dikembangkan produk turunannya seperti Oleokimia di dalam negeri.

“Pengetahuan kita untuk mengembangkan produk turunan harus dibangun. Dalam workshop ini diharapkan dapat memberikan informasi terbaru bagi peserta terutama segi teknologinya. Pengembangan ini tentunya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” ujarnya.

“Dalam penelitian kami di IPB, kita terus mengembangkannya dan tidak hanya menghasilkan produk konvensional saja tetapi juga meningkatkan produksi minyak bumi,” jelasnya.

Produk kita, tambahnya, sudah banyak diadopsi oleh industri seperti PT Petrokimia Gresik untuk meningkatkan produksi minyak bumi, juga oleh PT Pertamina untuk menangani limbah yang mencemari air dan tanah.

Dalam pengembangan sawit ini tentunya ada tantangan terutama dalam harga. Bapak Umar dari Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia (APOLIN) menjelaskan bahwa semakin ke hilir produksinya semakin sedikit dan ragam produknya semakin banyak, tetapi nilai tambahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan produk hulunya. Sementara di hulu volumenya digunakan di dalam negeri cukup besar tetapi nilai tambahnya lebih kecil daripada produk hilir.

“Memang semakin banyak ragam jenis itu nilai tambahnya jauh lebih besar karena terjadi investasi yang cukup mahal dari sisi peralatan, teknologi dan pengembangan SDM. Itulah yang menyebabkan saya saing kita semakin meningkat yang juga didukung kebijakan pemerintah,” ujar Umar.

Minyak kelapa sawit hingga saat ini masih menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia dalam menambah devisa negara. Berdasarkan data Ditjenbun (2022), luas areal kelapa sawit pada tahun 2022 mencapai 15,38 juta Ha dengan total produksi CPO Indonesia mencapai 48,24 juta ton dan produksi PKO sebesar 9,65 juta ton. CPO dan PKO adalah merupakan bahan baku potensial untuk diolah menjadi beragam produk Oleokimia. Selain penyumbang devisa, industri kelapa sawit juga menyediakan lapangan pekerjaan yang besar, yang mampu menyerap 4,53 juta tenaga kerja petani.

Komoditas kelapa sawit termasuk dalam 10 kelompok komoditas unggulan Indonesia yang didorong oleh pemerintah untuk digiatkan proses hilirisasi dan peningkatan daya saingnya.

Hilirisasi industri kelapa sawit terutama untuk industri berorientasi ekspor diperlukan, mengingat pertumbuhan impor tahun 2019 sebesar 7,1% yang masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor yang sebesar 6,3%.

Oleh karenanya, melalui upaya hilirisasi industri kelapa sawit, diharapkan dapat meningkatkan perolehan devisa dari kelapa sawit dan nilai tambah produk kelapa sawit dapat dinikmati oleh semua stakeholder di Indonesia.

Hilirisasi minyak sawit dalam negeri dilakukan dengan mengolah CPO dan PKO menjadi produk-produk bernilai tambah lebih tinggi baik untuk tujuan ekspor maupun untuk substitusi produk impor.

Secara umum, hilirisasi CPO dan PKO yang dapat dilakukan di Indonesia dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu Oleo Pangan, Oleokimia dan Biofuel. Hilirisasi oleokimia yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery menjadi produk antara oleokimia/oleokimia dasar hingga produk jadi seperti surfaktan, sabun, deterjen, shampo, biolubricant dan biomaterial dan bioplastik.

Kegiatan Workshop ini bertujuan untuk mendapatkan informasi produk oleokimia berbasis minyak sawit yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia, mendapatkan informasi provider teknologi berbasis minyak sawit, mendapatkan gambaran pasar produk oleokimia berbasis sawit di dalam dan di luar negeri dan mendapatkan informasi peluang dan tantangan pengembangan industri oleokimia sawit di Indonesia. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan bagi masyarakat dan industri minyak sawit terkait pengembangan produk turunan minyak sawit khusunya oleokimia.

Sponsor utama kegiatan workshop ini adalah BPDPKS. Selain BPDPKS kegiatan ini juga disupport oleh beberapa industri diantaranya PT. Perkebunan Nusantara (PTPN 4), PT. Industri Nabati Lestari, PT Bumitama Gunajaya Agro dan PT. Petrokimia Gresik.(red-1)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
beritaTerkait
Mahyaruddin Salim Bicarakan Warga Binaan Dengan Kalapas
HMI Deli Serdang  Sebut Judi Masih Marak di Sumut
Bandara Kualanamu Sukses Gelar KNO 90’s Autoshow, 200 Mobil Klasik Era 90-an Pikat Pengunjung
SOLUSI TERPADU UNTUK SENGKARUT KERETA CEPAT KCIC
Dalihan na Tolu' dan HAM: Natalius Pigai Puji Filosofi Lokal Mandailing Natal sebagai Akar Kehidupan
Natalius Pigai Puji Kinerja Prabowo, Sekaligus Resmikan Gerakan Masyarakat Sadar HAM di Mandailing Natal
komentar
beritaTerbaru