Kejari Labuhandeli Geledah Kantor Kemenag Deliserdang: Dugaan Korupsi Dana BOS Menguak Aroma Busuk di Dunia Pendidikan
Kejari Labuhandeli Geledah Kantor Kemenag Deliserdang Dugaan Korupsi Dana BOS Menguak Aroma Busuk di Dunia Pendidikan
kota
MEDAN | SUMUT24 Selama tiga tahun terakhir kinerja PT Perkebunan Sumatera Utara (PT PSU) tercatat terus mengalami penurunan. Meski demikian, Pemegang Saham akan melakukan evaluasi dan meminta Direksi harus sering turun ke lapangan untuk melihat langsung kendala dan mencari solusi terbaik.
Baca Juga:
- Kejari Labuhandeli Geledah Kantor Kemenag Deliserdang: Dugaan Korupsi Dana BOS Menguak Aroma Busuk di Dunia Pendidikan
- Ketua MPC PP Kota Medan Muhammad Rahmaddian Shah SH.MH Siap Bersinergi dengan Kapolrestabes Medan Wujudkan Kamtibmas
- Bupati Simalungun Hadiri FEKDI 2025: Komitmen Daerah dalam Akselerasi Ekonomi Digital Nasional
Hal itu diungkapkan Pemegang Saham PT Perkebunan Sumut, Gubenur SUmatera Utara H T Erry Nuradi, M.Si usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2015 di Kantor PT PSU Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (22/6).
Gubernur mengatakan, “Paling tidak sebulan sekali ke lapangan dekat dengan manajer kebun, presiden saja turun ke lapangan, masak kita enggak,” timpal Gubernur.
HT Erry melihat, kinerja direksi PT PSU belum maksimal untuk memajukan perusahaan. “Sekarang zaman berbeda dengan dulu. Semua dituntut kerja, kita kerja saja belum tentu orang puas. Harus ada terobosan dan upaya, agar ke depan bisa lebih baik.
Dia mengatakan, penambahan penyertaan modal Pemprov Sumut tidak akan ada gunanya, kalau kinerja PT PSU tidak ada peningkatan. “Kalau tidak maksimal saya tidak akan setujui,” ujarnya.
Sementara itu, dari laporan tertungkap, Produk CPO yang menjadi produk utama PT PSU jumlahnya terus menurun dari 56.782,5 ton pada tahun 2013 menjadi 53.806,3 ton pada tahun 2014 dan menjadi 50.644,7 ton pada tahun 2015, atau tumbuh -11 persen selama tiga tahun terakhir.
Trend pendapatan dari penjualan produksi mengalami penurunan dimana pada tahun 2013 tercatat Rp 460,91 milyar, naik menjadi Rp 505,33 milyar pada tahun 2014, namun turun signifikan menjadi Rp 396,98 milyar pada tahun 2015. Sedangkan perolehan laba bersih juga mengalami penurunan 22% dari tahun 2014, dimana laba bersih tahun 2014 tercatat 21,78 milyar, turun menjadi 16,96 milyar.
Jumlah aset PT PSU tercatat Rp 555,70 milyar pada tahun 2015 yang menurun 1,41% dari tahun 2014 senilai Rp 563,67 milyar. Jumlah aset terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar, dimana aset lancar pada tahun 2014 Rp 117,29 turun 48,48% menjadi senilai Rp 60,43 milyar pada tahun 2015.
Saat memimpin RUPS, Gubsu menekankan agar PT PSU meningkatkan produksi. “Saya berharap dalam situasi sulit, direksi dan karyawan harus benar-benar bekerja dengan seluruh kemampuan. Direksi kalau perlu kerja samapai malam, extraordinary,” ujar Gubernur menyikapi kelesuan sektor perkebunan akhir-akhir ini.
Direktur Utama Darwin Nasution menjelaskan, opini publik atas Laporan Keuangan PT PSU tahun 2015 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sedangkan kinerja perseoran berdasarkan Keputusan Mendagri masih dalam kategori sehat dengan skor 69,50, namun turun dari skor tahun 2014 senilai 75,36.
Dijelaskannya, pihaknya mengalami kendala selama tahun 2015 yaitu harga rata-rata CPO dan kernel yang masih berada di bawah anggaran dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. DIsamping itu, kenaikan upah tenaga kerja tahun 2015 cukup tinggi dan harga sarana produksi meningkat. Disamping itu, adanya faktor pembatas iklim yaitu curah hujan tahunan yang rendah pada tahun 2013-2015 yang menyebabkan terjadinya bulan kering serta defisit air yang berpengaruh nyata terhadap produksi.
Sementara itu, Komisaris Utama Herawati dalam laporannya menyampaikan Direksi Manajemen harus ekstra giat dalam upaya mencari TBS untuk memenuhi kapasitas olah pabrik karena ketergantungan yang tinggi terhadap TBS luar. PT PSU memiliki Dua pabrik pengelohan CPO di Batubara pabrik Tanjung Kasau dengan kapasitas 20 tbs/jam dan di Simpang Gambir dengan kapasitas 30 tbs perjam. Di pabrik Tanjung Kasau 40% kapasitasnya dipenuhi dengan membeli TBS dari luar kebun milik PT PSU, sedangkan Tanjung Gambir 60% TBS berasal dari luar.
Total areal kebun PT PSU 14.276,55 ha yang terdiri atas areal bertanam 10.736,62 ha (75,22%) dan areal tidak bertanam 291,55 ha (2,04%) serta areal belum bertanam 3.246, 38 ha (22,74%). PT PSU memproduksi Tandan BUah Segar(TBS), CPO, Palm Kernel dan karet. Untuk TBS terjadi kenaikan produksi dari 115.955 ton pada tahun 2014, naik menjadi 122,489 ton pada tahun 2015. Produksi Palm Kernel turun 5,25% dari tahun 2014 sebesar 12.437 ton menjadi 11.784 tahun 2015.Produksi karet juga menurun 12% pada tahun 2014 396 ton menjadi 450 ton pada tahun 2015.
Hadir dalam kesempatan itu Komisaris Utama Ir Hj Herawati N. M.MA, Komisaris Prof Dr Ir H A Rahim Matondang, MSIE dan Ir Edhy Mirwandhono, M.Si, Direktur Utama Drs H Darwin Nasution, SH, MH, Direktur Produksi & Umum Ir Elfina Hasibuan, MM dan Direktur Keuangan Bilson Silaen, SE, MM. (W03)
Kejari Labuhandeli Geledah Kantor Kemenag Deliserdang Dugaan Korupsi Dana BOS Menguak Aroma Busuk di Dunia Pendidikan
kota
Ketua MPC PP Kota Medan Muhammad Rahmaddian Shah SH.MH Siap Bersinergi dengan Kapolrestabes Medan Wujudkan Kamtibmas
kota
Bupati Simalungun Hadiri FEKDI 2025 Komitmen Daerah dalam Akselerasi Ekonomi Digital Nasional
kota
Medan Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke64, Bank Sumut menggelar berbagai kegiatan sosial sebagai wujud kepedulian ter
News
Penyerahan Perdana MBG di SMP Negeri 2 Gunung Talang Oleh Bupati Solok Diwakili Sekretaris Daerah Medison
kota
Pemkab Solok Gelar Rapat Pembahasan Air Bersih dan Kerjasama Pemanfaatan Sumber Air oleh Perumda Air Minum Tirta Solok Nan Indah
kota
JNE Raih Penghargaan Best Chief Marketing Officer (CMO) Award 2025
kota
Pengelolaan Posyandu Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
kota
Plt. Kadis Kominfostan Deli Serdang Dukung Literasi Digital Anak, Untuk Menurunkan Tingkat Hoax dan Cyber Bully
kota
Bupati Bersama Anggota DPR RI Dan DPRD Pakpak Bharat Panen Cabai Merah
kota