
Masuk Dalam Sorotan KPK, Benarkah Yayasan Gus Irawan Jadi Corong Korupsi CSR BI..?
P. Sidimpuan sumut24.co Nama Gus Irawan Pasaribu, politisi senior asal Sumatera Utara, kembali mencuri perhatian publik setelah Komisi Pem
NewsBANDA ACEH – Sumut24.co Pemerintah Aceh melalui Tiga Kabupaten/Kota sepakat mengusulkan sosok H Teuku Hamid Azwar sebagai Pahlawan Nasional dari Aceh.
Baca Juga:
Surat usulan yang telah ditanda tangani oleh Walikota Banda Aceh H.Aminullah Usman dan Bupati Bireuen H.Muzakkar A Gani dan disusul Bupati Bener Meriah, nantinya diteruskan kepada pemerintah pusat melalui gubernur Aceh H.Nova Iriansyah.
“saat ini sudah dua kepala daerah menerbitkan surat usulan pahlawan nasional yang ditujukan kepada Gubernur Aceh, yakni wali Kota Banda Aminullah Usman, kemudian disusul Bupati Bireuen Muzakkar A Gani juga sudah meneken surat pengjuan nimor 1009, perihal usulan Pahlawan nasionalâ€, Ungkap Ketua Tim Penyusun naskah usulan pahlawan nasional Zulkarnaini alias Syeh Joel, Rabu 11 November 2020. Satu kabupaten lagi yaitu Bener Meriah surat pengajuan nya menyusul, dan bupati sudah komit, tinggal menunggu surat pengajuan ditandatangani.â€informasi ini disampaikan oleh Fauzan Azima,tokoh muda asal dataran tinggi Gayo,â€ujar Syeh Joel.
Adapun alasan Alm Hamid Azwar diusul menjadi pahlawan nasional adalah, sudah banyak bukti dan bahkan sudah tertulis dalam sejumlah buku bahwa Sosok Hamid Azwar sangat berperan baik sebelum merdeka maupun setelah merdeka Indonesia.
“Pangkat terakhir beliau Letkol Perwira TNI Komando Sumatera Teuku Hamid Azwar, disini jelas bahwa beliau sudah mempertahankan negara indonesia dari para penjajah,” katanya.
Lebih rinci, pria yang kerap disapa Syeh Joel itu menjelaskn, Teuku Abdul Hamid Azwar merupakan salah satu tokoh Aceh yang banyak berjasa sejak masa perjuangan melawan penjajahan, awal-awal pendirian Republik, hingga mengisi kemerdekaan.
“Ia tidak hanya berkorban dengan nyawanya, tetapi juga dengan harta bendanya. Jejak-jejak pengabdiannya bahkan masih bisa dilihat hingga saat ini,” sebutnya.
Teuku Hamid Azwar lahir dari keluarga bangsawan. Dia merupakan keturunan ketujuh dari Ulee Balang Samalanga, Tun Sri Lanang, tokoh penting dunia melayu nunasantara abad ke-17 yang juga penasehat Kesultanan Aceh.
“Darah Tun Sri Lanang ini mengalir lewat ayahnya, Teuku Chik Muhammad Ali Basyah yang kemudian menikah dengan keturunan Cut Nyak Po, keturunan dari Teuku Nek Meuraxa, Ulee Balang Meuraxa,” lanjutnya.
Meski berasal dari keluarga bangsawan, di dalam diri Teuku Hamid Azwar juga mengalir deras darah pejuang. Neneknya, Pocut Meuligoe (Mahligai) adalah Panglima Perang Samalanga. Pocut Meuligoe pernah membuat Jenderal Van der Heijden kalah dalam tiga kali pertempuran.
“Bahkan salah satu mata jendral tersebut buta terkena tembakan peluru sehingga kemudian disebut sebagai Jenderal Mata Satu,”.
Selanjutnya, Teuku Hamid Azwar lahir pada tahun 1916. Pendidikan masa kecilnya dihabiskan di Kutaraja untuk belajar agama dan menempuh pendidikan formal. Pendidikan dasarnya dihabiskan di sekolah Belanda, Hollandsch Inlandsche School (HIS) di Peunayong yang dikhususkan untuk anak-anak golongan atas. Tamat dari HIS, Teuku Hamid melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).
“Di sekolah inilah ia bertemu dengan Syamaun Gaharu sebagai guru dan murid. Pribadi Teuku Hamid merupakan pribadi yang unik, perpaduan antara jiwa saudagar, politikus, dan pejuang. Di usia yang masih muda, ia sudah menjadi pebisnis handal, melakukan perdagangan hasil bumi serta mengelola pabrik penggilingan padi di Samalanga. Tetapi di saat bersamaan ia juga seorang politikus dan terlibat dalam pendirian Partai Indonesia Raya (Parindra) di Aceh dan juga sekolah pergerakan,” ujarnya.
Pengumuman Proklamasi Kemerdekaan, bersama Syamaun Gaharu dan Perwira Giyu Gun lainnya, Teuku Hamid mendirikan Angkatan Pemuda Indonesia (API). Dalam perkembangannya API berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), setelah itu menjadi Tentara Republik Indonesia, dan akhirnya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Teuku Hamid mendapatkan kedudukan cukup tinggi sebagai dan penting sebagai Kepala Staf Divisi V Aceh dengan pangkat Mayor dan Letkol. Ia memimpin pelucutan senjata tentara Jepang serta mencegah Belanda untuk kembali menduduki Aceh saat agresi kedua.
“Ketika diangkat oleh Panglima Sumatera sebagai Kepala Staf SK 2A (Intendans) Komandan Sumatera yang berkeduduk di Bukit Tinggi, Teuku Hamid mulai mendirikan perusahaan dagang Central Trading Company (CTC) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan TNI,”.
CTC tidak hanya memasok senjata, amunisi, dan obat-obatan kepada TNI, tetapi juga melakukan pembelian pesawat AVRON ANSON untuk memperkuat Angkatan Udara dana Kapal Laut PPB 58 LB untuk memperkuat angkatan laut Indonesia.
Teuku Hamid juga mewakafkan tanahnya untuk pendirian Rumah Sakit Meuraxa dan pendirian sekolah di Meuraxa. Dia juga mendirikan Yayasan Rumah Sakit Meuraxa dan Pesantren Mu’had Al-Firdaus.
Tahun 1950, Teuku Hamid Azwar melepaskan tanda pangkatnya dalam militer dengan pangkat terakhir sebagai Letnan Kolonel. Ia meninggal dunia dalam usia 80 tahun di Singapura, pada tanggal 7 Oktober 1996.
Ia meninggal dunia tanpa mendapatkan bintang jasa dari Pemerintah. Teuku Hamid dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
“Dari sejumlah bukti yang terdapat dalam sejumlah buku, tim penyusun naskah juga sudah bertemu ahliwaris untuk meminta izin pengajuan alm Hamid Azwar sebagai pahlawan, kemudian diperkuat kembali dengan kesaksian keluarga, para sejarawan dan juga para tokoh bahwa , Hamid Azwar layak diusul menjadi pahlawan nasional,” katanya lagi.
Bahkan, tim penyusun saat ini sudah mulai bekerja mengumpul bukti yang kuat dan meyakinkan agar saat diseminarkan lolos saat seminar yang dihadiri Tim Pengkaji‎ dan Penilai Gelar Daerah (TP2GD).
“Jika menurut tim TP2GD layak, maka selanjutnya akan dinilai lagi oleh TP2GP, semoga proses ini berjalan dengan lancar. Tentu dukungan semua elemen sangat kita butuhkan. Ini bicara soal peranan Aceh dalam mempertahankan kemerdekaan dan sebelumnya, disamping itu, usulan pahlawan ini juga untuk meluruskan sejarah, maka menurut kami ini sangat penting dan layak diusulkan menjadi pahlawan nasional sosok Hamid Azwar ini,” tutup Syeh Joel, seraya berharap doa dan dikungan masyarakat ache agar harapan ini dapat terwujud, Semoga…(Rilis/ZW).
P. Sidimpuan sumut24.co Nama Gus Irawan Pasaribu, politisi senior asal Sumatera Utara, kembali mencuri perhatian publik setelah Komisi Pem
NewsJakarta, 21 Agustus 2025 Nama Idianto, salah satu pejabat senior di lingkungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI), mendada
NewsMadina sumut24.co Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution menyampaikan nota laporan pertanggungjawaban (LPJ) pelaksanaan AP
kotaP. Sidimpuan sumut24.co Pemerintah Kota (Pemkot) Padangsidimpuan bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Syahada Padangsidimpuan dan PT Pos
kotaP. Sidimpuan sumut24.co Walikota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM, M.Kes memimpin rapat kordinasi (rakor) persiapan pelaksan
kotaP. Sidimpuan sumut24.co Walikota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM., M.Kes., secara resmi membuka Kejuaraan Atletik Walikota
kotaMadina sumut24.co Wakil Bupati (Wabup) Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution, membagikan 600 mukena untuk 283 masjid. Penya
kotaP. Sidimpuan sumut24.co Dalam upaya menciptakan pelayanan publik yang bersih, transparan, dan akuntabel, Polres Padangsidimpuan menggelar
kotaPaluta sumut24.co Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Utara, Ny. Kahiyang Ayu Bobby Nasution, melakukan monitoring langsung ke Desa Bahal, Keca
kotaMedan Kinerja intermediasi PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) pada semester I tahun 2025 menunjukkan pertumbuhan yan
Ekbis