Rabu, 03 Desember 2025

Pengungsian GOR Aceh Tamiang Memilukan: Bantuan Minim, Warga Kelaparan, Akses Komunikasi Lumpuh

Administrator - Selasa, 02 Desember 2025 21:12 WIB
Pengungsian GOR Aceh Tamiang Memilukan: Bantuan Minim, Warga Kelaparan, Akses Komunikasi Lumpuh
Istimewa

Aceh Tamiang — Situasi kemanusiaan di GOR Aceh Tamiang kian mengkhawatirkan. Ribuan warga yang mengungsi akibat banjir besar kini hidup dalam kondisi serba kekurangan. Bantuan logistik yang masuk masih sangat minim, membuat banyak pengungsi mengalami kelaparan, kekurangan pakaian, dan kesulitan mendapatkan air bersih.

Baca Juga:

Listrik padam total sejak hari pertama banjir. Untuk sekadar mendapatkan sinyal atau jaringan telekomunikasi, warga harus menempuh perjalanan jauh hingga Kelangsa atau Pangkalan Brandan. Di tengah kelumpuhan akses ini, jumlah korban meninggal dunia terus bertambah, menambah ketakutan dan kepanikan para pengungsi.

Sejumlah warga menangis menyebut situasi ini sebagai kondisi paling berat dalam hidup mereka. "Ya Allah, tolong kami," keluh seorang ibu yang menggendong anaknya yang lemas karena kelaparan.

Pertanyaan Keras untuk Negara

Kepanikan warga semakin diperburuk oleh lambatnya respons pemerintah. Meskipun negara memiliki fasilitas, personil, armada, dan sumber daya melimpah untuk penanganan darurat, bantuan tidak kunjung datang dengan cepat ke wilayah terdampak.

"Dimana fungsi rezim? Kenapa begitu lambat membantu para korban?" keluh relawan lokal yang sejak awal berjuang tanpa dukungan signifikan dari pemerintah.

Akar Masalah: Ekspansi Sawit dan Kerusakan Hutan

Bencana ini memantik kembali kritik terhadap praktik industri ekstraktif di Aceh dan sekitarnya. Aktivis lingkungan menuding para kapitalis dan pengusaha rakus yang menebang hutan serta mengubah kawasan lindung menjadi kebun sawit, yang dilegalkan oleh kebijakan rezim selama bertahun-tahun.

Kerusakan hutan dianggap sebagai salah satu penyebab utama daya dukung lingkungan runtuh, sehingga kawasan pemukiman mudah diterjang banjir besar.

"Ingatlah, semua akan dipertanggungjawabkan," ujar seorang tokoh masyarakat. "Kalau tidak di dunia, akan ada pengadilan Allah di akhirat."

Aceh Tamiang Menunggu Uluran Tangan

Sampai berita ini diturunkan, para pengungsi di GOR Aceh Tamiang masih menanti bantuan logistik, tenaga medis, penerangan, dan akses komunikasi. Sementara banjir mulai surut di beberapa titik, penderitaan warga belum menunjukkan tanda akan berakhir.

Aceh Tamiang sedang darurat. Dan ribuan jiwa sedang berharap — bukan sekadar bantuan, tetapi kehadiran negara.rerld

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
SPS Aceh Panen Apresiasi, Sukses Jadi Tuan Rumah Rakernas dan HUT ke-79
Ketua DPRK Aceh Besar Hadiri Jamuan Makan Siang Bersama SPS, Perkuat Silaturahmi
Razia Plat BL: Teater Kekuasaan di Jalan Raya
Plat BK di Aceh Banyak, Gubsu Jangan Bergaya Preman
Gerebek Kos"an di Tjg Sari Tiga Wanita asal Aceh Ditangkap 10 Butir Pil Ekstasi Disita
H. Muzakir Manaf Angkat Tgk. Zakaria M. Yacob (Bang Jack Libya) Sebagai Juru Bicara KPA Pusat
komentar
beritaTerbaru