Baca Juga:
MEDAN – Acara pelantikan Pengurus JMSI Sumatera Utara berlangsung penuh kehangatan dan rasa kebersamaan. Sejumlah tokoh hadir memberikan dukungan, termasuk tokoh nasional yang juga Ketua Umum Lembaga Konservasi Indonesia H Rahmat Shah, yang menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya pers yang independen, profesional, dan beretika.
Tokoh tersebut, yang sebelumnya pernah menerima penghargaan dari PBB serta menyabet berbagai penghargaan prestisius nasional, menyampaikan apresiasi atas kekompakan JMSI Sumut. "Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena diberi kesehatan, kesempatan, dan kebersamaan dalam acara yang membahagiakan ini," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa meskipun seharian penuh menjalani rangkaian kegiatan di berbagai daerah—termasuk melantik pengurus daerah dan meninjau sejumlah program—ia tetap menyempatkan hadir. "Itu yang membuat sehat. Lakukan kebaikan sekecil apa pun kepada siapa pun, di mana pun kita berada. Dan jangan lakukan apa yang kita tidak ingin orang lain lakukan kepada kita," tuturnya.
Segudang Prestasi: Dari Mahaputra hingga Jabatan Internasional
Rahmat Shah Dalam sambutannya, ia mengungkapkan perjalanan panjang hidupnya sejak lahir di kampung Pinggir Sungai Perdagangan hingga kini mengantongi 1.147 bentuk penghargaan, termasuk Satyalencana Mahaputra.
"Ini bukan karena saya hebat, tetapi karena saya menjaga kebersamaan. Kita tidak perlu sering jumpa, tapi ketika bertemu, harus tetap seperti saudara. Jika ada yang perlu dibantu, kita bantu," katanya.
Ia juga mengungkapkan mandat terbarunya yang membanggakan: terpilih sebagai Presiden SISA, sebuah subdivisi lembaga konservasi dunia, dalam konferensi internasional di Singapura yang dihadiri Amerika Serikat, Rusia, Jerman, Italia, Uni Emirat Arab, China, Hongkong, dan negara lainnya.
Peran tersebut disebutnya sebagai dorongan untuk semakin peduli pada satwa liar endemik Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain. "Ini harus memotivasi semua pihak—termasuk perusahaan, petani, nelayan, dan peternak—untuk berhati-hati menjaga kelestarian lingkungan," tegasnya.
Pesan Penting: Jangan Miskin Informasi dan Komunikasi
Ia menekankan bahwa di era informasi, wartawan dan masyarakat tidak boleh miskin komunikasi. "Paling seringlah bertanya sebelum mengambil tindakan. Kita manusia tidak luput dari salah. Karena itu Tuhan menciptakan surga dan neraka. Tinggal kita memilih," ujarnya.
Ia mengapresiasi komposisi pengurus GMSI Sumut yang dinilainya memiliki kualitas luar biasa dan berpotensi menjadi teladan bagi media lain. "GMSI harus objektif, independen, tidak berpihak pada kepentingan tertentu, akurat, dan tidak menyebarkan informasi bohong. Itu dasar kepercayaan publik," katanya.
Penghargaan JMSi 2025
Pada kesempatan itu, ia juga menerima Penghargaan JMSI Award 2025, sebuah kehormatan yang diterimanya dengan rasa syukur. "Saya menerima penghargaan apa pun sebagai kehormatan, tidak peduli seberapa kecil. Semua akan saya simpan dan pajang bersama penghargaan lainnya," katanya.
Jaga Kebersamaan, Bangun Negeri Tanpa Kepentingan Pribadi
Ia menyampaikan bahwa hubungan baiknya dengan berbagai pejabat negara, termasuk Kapolri dari masa ke masa, bukan untuk kepentingan bisnis. "Semua untuk membangun negeri tercinta, tidak ada kepentingan lain," tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa penunjukan dirinya pada sejumlah posisi strategis, termasuk di mancanegara, merupakan hasil dari kepercayaan internasional terhadap komitmennya.
Mengakhiri sambutan, ia kembali menekankan pentingnya pers bersinergi dalam kebaikan. "Semoga kehadiran kita hari ini membawa hal yang baik bagi masyarakat dan bangsa ke depan," ujarnya.
Ia menutup dengan pantun yang disambut tepuk tangan meriah:
"Biar orang menanam buluh, kita tetap menanam padi.
Biar orang menebar musuh, kita tetap menebar budi."rel
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News