Kamis, 23 Oktober 2025

Anak Asuh Kapolri Ini Bikin Heboh Dunia Kampus! Ja’far Hasibuan Juara Workshop AI di USU

Administrator - Kamis, 23 Oktober 2025 07:59 WIB
Anak Asuh Kapolri Ini Bikin Heboh Dunia Kampus! Ja’far Hasibuan Juara Workshop AI di USU
Istimewa
Muhammad Ja’far Hasibuan Mahasiswa International USU Pemberi pengobatan gratis seluruh dunia menerima penghargaan juara pertama Workshop Artificial Intelligence untuk Penelitian dan Publikasi Berkualitas dari Wakil Dekan I FKM USU, Dr. Umi Salmah, S

Baca Juga:



MEDAN — Di tengah sorak tepuk tangan di Auditorium Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU), nama Muhammad Ja'far Hasibuan kembali menggema. Mahasiswa Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat semester I itu dinobatkan sebagai juara pertama Workshop Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Penelitian dan Publikasi Berkualitas.


Namun, di balik senyum dan penghargaan yang ia genggam, tersimpan kisah panjang tentang perjuangan, mimpi, dan pembuktian diri seorang anak bangsa yang dulu sering diremehkan.


Dari Anak Kampus yang Dibuli ke Juara AI
"Awalnya saya cuma anak kampus yang sering dibuli karena dianggap salah jurusan," kenang Ja'far saat ditemui usai menerima penghargaan, Jumat (17/10/2025).
Ia tertawa kecil, mengenang masa-masa sulit di awal perkuliahannya. Banyak yang meremehkan langkahnya karena latar belakang pendidikannya bukan dari dunia kesehatan. Tapi, justru dari sanalah tekadnya tumbuh.


Wakil Dekan I FKM USU, Dr. Umi Salmah, bersama Muhammad Ja'far Hasibuan, moderator Dr. Sri Malem Indirawati, dan narasumber Dr. Nasrul Z. berpose bersama usai penutupan Workshop Artificial Intelligence untuk Penelitian dan Publikasi Berkualitas di USU.


"Banyak yang bilang saya salah jurusan, tapi saya tahu arah hidup saya. Dunia kesehatan bukan soal gelar dokter, tapi tentang pengabdian dan manfaat bagi orang lain," ujarnya dengan nada mantap.
Kini, anak kampus yang dulu diragukan itu berhasil membuktikan diri. Ja'far tak hanya memahami teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), tapi juga memanfaatkannya untuk mendukung penelitian kesehatan berstandar jurnal internasional Scopus Q1.


Workshop AI: Jalan Baru Menuju Panggung Dunia
Workshop yang digelar selama dua hari (17–18 Oktober 2025) itu diadakan oleh Prodi S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM USU, dibuka langsung oleh Dekan FKM Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, dengan narasumber Dr. Nasrul Z., ST., M.Kes., dan moderator Dr. Sri Malem Indirawati, SKM, M.Si.


Para peserta, terdiri dari dosen dan mahasiswa doktoral, dilatih menulis artikel ilmiah bereputasi dengan bantuan AI — mulai dari membuat ide riset, judul, hingga penyusunan metodologi berstandar Scopus Q1.
Di antara peserta yang cemerlang, nama Ja'far mencuri perhatian. Karya ilmiahnya yang memadukan riset biofarmaka dan pemanfaatan AI membuatnya terpilih sebagai juara pertama, disusul Ally Abdullah Ally, mahasiswa doktoral asal Tanzania sebagai juara kedua.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Dekan I FKM USU, Dr. Umi Salmah, SKM., M.Kes., sementara pemenang kedua menerima hadiah dari Wakil Dekan II, Ir. Indra Chahaya S., M.Si.
Keberhasilan Ja'far tak bisa dilepaskan dari sosok yang ia panggil "Ayah Asuh" — Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.
Sejak menerima beasiswa Kapolri untuk melanjutkan pendidikan S2 di USU, Ja'far menganggap dukungan itu sebagai amanah besar.
"Beasiswa ini bukan cuma bantuan biaya, tapi kepercayaan negara kepada anak bangsa. Ilmu yang tidak dibagikan adalah ilmu yang mati," ucapnya penuh semangat.


Dari Sarjana Terbaik Indonesia ke Beasiswa Dunia
Nama Ja'far mulai dikenal sejak 2016, ketika ia dinobatkan sebagai Sarjana Terbaik 1 se-Indonesia oleh Istana Negara — mengalahkan ribuan lulusan dari berbagai universitas. Penghargaan itu merupakan hasil kerja sama antara Kemenpora, Kominfo, LKBN Antara, dan Arsip Nasional RI, serta disiarkan di berbagai televisi nasional.
Tak berhenti di situ, tiga tahun lalu Ja'far juga menerima beasiswa penuh (full scholarship) dari salah satu universitas ternama di Tiongkok untuk melanjutkan studi S2 dan S3.
Namun, niatnya berangkat sempat tertunda. "Saya ingin riset saya bisa jadi dasar pengobatan gratis bagi rakyat Indonesia. Itu cita-cita saya dari awal," ujarnya.


Lahir dari latar sederhana, Ja'far tumbuh dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan pengabdian. Ia sering turun langsung ke desa-desa, menjadi relawan kesehatan, sekaligus peneliti lapangan.
"Dari desa ke desa saya belajar, bahwa kesehatan bukan cuma soal obat, tapi tentang kemanusiaan," tuturnya.
Kini, dari ruang-ruang kampus USU hingga rencana studinya di luar negeri, Ja'far membawa semangat yang sama: menjadikan ilmu pengetahuan sebagai jembatan untuk menolong sesama.
Dulu dibuli karena dianggap "salah jurusan", kini namanya dikenal sebagai ilmuwan muda berprestasi internasional, yang siap mengantarkan riset Indonesia ke panggung dunia.rel

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Ismail Nasution
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Badko HMI Sumut Instruksikan Aksi Serentak, Desak Kapolri Dicopot
Kapolri Lantik Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah sebagai Kapolda Aceh
Waka Polri Dijabat Komjen Dedi Prasetyo Kapolrestabes Medan Diganti
Ekspansi SPPG: Polres Palas Bersama Kapolri Dorong Gizi Sehat Generasi Muda!
Kapolri Bersilaturahmi ke Ponpes Al-Kautsar, Pererat Sinergi dan Ukhuwah
Kapolri Resmikan 29 Gedung SPPG Tingkat Polda-Polres di Sumut & Dukung Program MBG Presiden Prabowo
komentar
beritaTerbaru