Jumat, 28 November 2025

Kasus Korupsi Jalan di Sumut, KPK Disebut Mulai Sentuh “Segitiga Kekuasaan”

Administrator - Sabtu, 16 Agustus 2025 22:42 WIB
Kasus Korupsi Jalan di Sumut, KPK Disebut Mulai Sentuh “Segitiga Kekuasaan”
Istimewa
Baca Juga:

Medan – Kasus dugaan korupsi proyek jalan nasional dan provinsi di Sumatera Utara (Sumut) mulai menyeret lingkaran elite politik dan akademik. Nama Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin, serta tersangka KPK Topan Obaja Putra Ginting disebut-sebut berada dalam satu jejaring erat yang saling menopang.

Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas), Sutrisno Pangaribuan, menilai pemeriksaan Muryanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan sekadar formalitas hukum, melainkan indikasi keterhubungan langsung antara aliran proyek triliunan rupiah dengan jaringan elite di Sumut.

"Bobby sebagai kepala daerah, Topan sebagai 'anak emas' pengatur proyek, dan Muryanto sebagai akademisi dengan akses institusional, ini bukan kebetulan. Pola ini adalah konstruksi kekuasaan yang saling melengkapi," kata Sutrisno kepada wartawan di Medan, Sabtu (16/8) malam.

Menurutnya, posisi Muryanto bukan hanya sebagai rektor USU, melainkan juga sahabat dan konsultan politik Bobby. Kolaborasi keduanya dalam proyek Pemko Medan saat Bobby masih menjabat wali kota, seperti pembangunan kolam retensi di depan biro rektor dan galeri UMKM, disebut sebagai bukti hubungan kerja yang lebih dari sekadar formal.

Sutrisno menegaskan, status Muryanto sebagai rektor USU yang dipanggil KPK adalah catatan kelam bagi dunia pendidikan tinggi di Sumut. Ia mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi segera menonaktifkan Muryanto untuk menjaga marwah akademik.

"Ini bukan vonis bersalah, tapi langkah penyelamatan institusi. Jangan sampai USU dijadikan benteng moral untuk melindungi seorang pejabat yang tengah diperiksa," ujarnya.

Selain Topan dan Muryanto, KPK juga telah memeriksa sejumlah sahabat dekat Bobby, antara lain mantan Bupati Mandailing Natal M. Jafar Sukhairi Nasution, mantan Sekda sekaligus Wali Kota Padangsidimpuan Letnan Dalimunthe, serta mantan Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Yasir Ahmadi.

"Kalau KPK mau membongkar tuntas, ini saatnya. Relasi politik, proyek, dan persahabatan yang membentuk segitiga kekuasaan inilah yang harus diurai. Tanpa itu, kasus ini hanya akan berhenti di permukaan," pungkas Sutrisno.red2

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Administrator
Sumber
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Rakor Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana di Kota Pematangsiantar
Curah Hujan Ekstrem Akibatkan Banjir Bandang dan Longsor, Tiga Kabupaten di Tabagsel Terkena Dampak Mulai Korban Nyawa hingga Pemukiman
BPK RI Temukan 20 Proyek Bermasalah di Deli Serdang, Potensi Kerugian Capai Rp1,6 Miliar Barapaksi Desak Kejatisu Usut Tuntas dan Periksa Pejabat Terk
Skandal Underpass HM Yamin Bukan Lagi Dugaan, Ini Korupsi Terang-terangan Harus Ada Tersangka
PATGULIPAT PROYEK UNDERPASS — SKEMA “OVER PROYEK” TOPAN GINTING–D.RKUTI–RICKY DIDUGA JADI SUMBER KORUPSI BERJAMAAH
DPC AWI Kota Medan : Usut Pengerjaan Pembangunan Gedung Kejatisu Senilai Rp 96 Miliar
komentar
beritaTerbaru