
DICARI: RANI REHULINA TARIGAN, HILANG SEJAK 6 OKTOBER DALAM PERJALANAN DARI SERIBU DOLOK KE MEDAN
DICARI RANI REHULINA TARIGAN, HILANG SEJAK 6 OKTOBER DALAM PERJALANAN DARI SERIBU DOLOK KE MEDAN
kotaBaca Juga:
Meda — Dugaan adanya praktik mahar dalam proses pemilihan kepala lingkungan (kepling) di Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara, mencuat ke permukaan. Nilai mahar yang disebutkan bervariasi antara Rp15 juta hingga Rp30 juta, dan diduga melibatkan aparat kelurahan dan kecamatan.
Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU), Azhari AM Sinik, dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (5/7/2025). Ia menyebut, dugaan tersebut muncul salah satunya di Kelurahan Kota Matsum III, khususnya dalam proses seleksi Kepling Lingkungan 10.
> "Kami melihat indikasi kuat adanya kecurangan dalam proses seleksi, termasuk penghapusan hasil verifikasi yang sebelumnya diumumkan di papan informasi kelurahan," kata Azhari.
Manipulasi Dukungan Warga
Menurut Azhari, ada dugaan manipulasi data dukungan warga terhadap calon kepling, terutama kepada salah satu calon yang dinilai tidak sesuai dengan kehendak oknum pejabat setempat. Ia menyebut, dukungan terhadap calon tersebut dikurangi sehingga tidak memenuhi ambang batas administrasi.
Ia menilai, tindakan tersebut mencederai proses demokrasi di tingkat lingkungan dan meminta Wali Kota Medan, Rico Waas, untuk mengevaluasi Camat Medan Kota dan Lurah Kota Matsum III.
Penjelasan Pihak Kecamatan
Dikonfirmasi secara terpisah, Camat Medan Kota, Raja Ian Andos Lubis, melalui Sekretaris Camat Endang Wastiani, menyatakan bahwa tidak ada satu pun calon di Lingkungan 10 yang memenuhi syarat administrasi.
> "Dukungan yang sah tidak mencapai 30 persen karena banyak yang ganda. Karena itu, tidak ada yang lolos seleksi administratif di lingkungan tersebut," ujar Ian.
Ia juga menjelaskan bahwa calon yang dinyatakan lolos seleksi administrasi di lingkungan lain telah mengikuti tes urine yang dilakukan oleh BNN pada Sabtu siang.
Calon Kepling Sampaikan Protes
Salah satu calon, Mustafa Kamal, yang juga mantan kepling, menyampaikan keberatannya. Ia mengklaim telah memiliki dukungan warga melebihi batas minimum, namun tidak diloloskan dan tidak diundang mengikuti tes urine.
> "Saya bahkan difitnah sebagai pengguna narkoba. Padahal saya sudah melakukan tes urine secara mandiri dan hasilnya negatif. Sangat tidak masuk akal jika saya dianggap tidak memenuhi syarat," kata Mustafa.
Tuntutan Evaluasi dan Transparansi
Sejumlah warga dan organisasi masyarakat sipil berharap agar proses pemilihan kepling dapat berjalan lebih transparan, adil, dan bebas dari intervensi politik atau transaksional. Pemilihan kepling dinilai sebagai pondasi penting dalam sistem pemerintahan di tingkat akar rumput.
Rel
DICARI RANI REHULINA TARIGAN, HILANG SEJAK 6 OKTOBER DALAM PERJALANAN DARI SERIBU DOLOK KE MEDAN
kotaMedan sumut24.co Bangunan property 12 Unit 3 lantai di Jalan Tuasan Pasar III, Kecamatan Medan Perjuangan diduga rugikan Pendapatan Asli D
kotaMengelola Negara Harus dengan Kejujuran dan Keberpihakan pada Rakyat
kotaKetua JMSI Sumut Apresiasi Kinerja Polda Sumut Dalam Memberantas Peredaran Narkoba dan Kriminalitas.
kotaPolres Pematangsiantar Gelar Kampanye Serentak "Rise and Speak"
kotasumut24.co MEDAN, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi d
kotasumut24.co Padangsidimpuan, Upaya menjaga netralitas dan memperkuat integritas dalam penyelenggaraan pemilihan umum terus digencarkan. Angg
Newssumut24.co RANTAUPRAPAT, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelaya
kotasumut24.co Padangsidimpuan, Suasana di Emerald Hall Hotel Mega Permata Kota Padangsidimpuan tampak ramai. Ratusan peserta dari berbagai uns
Newssumut24.co Padangsidimpuan, Dalam upaya memperkuat moral dan karakter generasi muda, Polres Padangsidimpuan bersama PC KORPS PMII menggelar
News